Janji Kampanye Dilanggar, Seorang Walikota di Meksiko Diseret Pakai Truk di Jalanan!
22 Oktober 2019 by Amadeus BimaApakah perlu diberlakukan di Indonesia juga?
Masa kampanye biasanya digunakan oleh calon anggota legislatif atau calon kepala daerah untuk blusukan dan menyapa warga di daerah konstituennya. Mereka akan mengumbar sejumlah janji manis, mengumbar iming-iming akan memberantas korupsi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Harapannya, warga "memakan" janji-janji tersebut dan akhirnya memilih mereka.
Nggak ada yang salah dengan mengumbar janji di masa kampanye. Masalahnya adalah para caleg atau calon kepala daerah sering kali lupa dengan janji semasa kampanye saat sudah menjabat. Yang ada kebanyakan dari mereka malah memperjuangkan kepentingan pribadi, keluarga, atau partai. Hal inilah yang lambat laun bikin warga muak setiap ada kampanye.
Rasa muak yang udah teramat sangat juga dirasakan oleh warga di desa Santa Rita El Invernadero, Meksiko. Mereka geram dengan walikota Las Margaritas, Chiapas, yang bernama Jorge Luis Escandon Hernandez. Warga menganggap dia tidak berupaya merealisasikan janji-janjinya saat kampanye dulu. Akhirnya, warga memutuskan mengambil tindakan ekstrem.
Penduduk desa yang marah ramai-ramai menculik Jorge dari kantornya. Dia lalu diikat di bagian belakang sebuah truk dan diseret di jalanan kota. Warga desa hendak memberi pelajaran keras kepadanya agar tidak main-main dengan janji saat kampanye. Mereka sudah lelah menunggu realisasi janji kampanye, sehingga memutuskan mengambil tindakan tegas.
Baca juga: Kampanye Jaman Sekarang Sarat Gesekan, Mari Tengok Wajah Kampanye Jaman Dahulu
Tidak muluk-muluk, warga hanya menagih janjinya untuk memperbaiki jalan lokal yang vital untuk perekonomian masyarakat. Tapi, Jorge tidak kunjung membuat jalanan tersebut menjadi bagus. Dalam rekaman CCTV yang beredar di media sosial, terlihat Jorge diikat di bagian pergelangan tangan dan ditarik oleh sebuah truk.
Karena ini sudah termasuk tindakan kriminal, polisi pun turun tangan menghentikan truk tersebut. Bentrokan antara aparat dengan warga desa pun tidak terhindarkan. Pada akhirnya, Jorge berhasil diselamatkan dan dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Jorge menegaskan dia tidak akan tinggal diam atas penganiayaan tersebut.
Dia akan mengajukan tuntutan penculikan dan percobaan pembunuhan. Dia tidak terima diseret ke jalanan begitu saja. Baginya, segala sesuatu bisa dibicarakan baik-baik tanpa harus melibatkan kekerasan. Tapi, mungkin Jorge tidak sadar kalau warga sudah begitu lelah dengan "bicara". Saat kampanye ngomong mulu, dan saat warga protes juga harus pake ngomong lagi.
Yah, semoga saja tindakan warga di Meksiko sana tidak menginspirasi warga di Indonesia untuk bersikap serupa. Seperti kamu tau, tingkat kepuasan terhadap para politisi, wakil rakyat, dan kepala daerah tidak begitu tinggi di Indonesia. Kebanyakan pejabat malah diciduk oleh KPK karena korupsi, suap, gratifikasi, dll. Gimana menurutmu?