Sadis! Istri Bunuh & Potong Kelamin Suami Gara-gara Malas Kerja, Polisi: Diajak ke Kebun Malah Tidur

Lina saat digiring ke Mapolres Pulau Pisang
Lina saat digiring ke Mapolres Pulau Pisang | regional.inews.id

Pelaku emosi karena nafkah lahir batinnya tak dipenuhi sang suami

Luapan emosi seorang istri asal Pulau Pisang, Kalimantan Tengah dilampiaskan dengan cara memotong kelamin suaminya. Tak sampai di situ, pelaku juga menusuk perut suaminya hingga berakhir tewas.

Emosi pelaku terpancing saat sang suami terus bermalas-malasan saat diajak bekerja. Pelaku kesal karena banyak kebutuhan yang harus dipenuhi namun sang suami tak bisa menafkahi dan justru hanya bermalas-malasan.

1.

Pelaku emosi suami tak mau diajak bertani

Lina saat digiring ke Mapolres Pulau Pisang
Lina saat menjawab pertanyaan wartawan | makassar.terkini.id

Dilansir dari Detik.com, Sabtu (29/02/20), Lina (40) alias Heyni warga Pulang Pisau, Kalimantan Tengah (Kalteng), ditangkap polisi karena membunuh suaminya, Halidi. Usut punya usut, Lina juga melakukan tindakan horor memotong alat kelamin Halidi karena kesal hak lahir batinnya tak dipenuhi.

Ibu tiga anak itu memendam emosi kepada Halidi (39) karena suaminya itu tak pernah ada usaha untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Sampai akhirnya, Lina tega membunuh suaminya sendiri.

Pembunuhan sadis itu terjadi pada hari Minggu (23/02/20) lalu. Suasana rumah saat itu hanya ada Lina dan suaminya yang sedang tidur.

Baca juga: Istri Sakit Keras Suami di Jambi Malah Perkosa Putri Kandung, Polisi: Lebih dari 100 Kali!

Pelaku awalnya mengajak sang suami untuk ke kebun. Sayangnya ajakannya itu tidak direspon. Korban tetap saja tidur pulas hingga akhirnya membuat emosi Lina meluap.

“Saat korban diajak ke kebun, bukannya bangun malah tambah tidur. (Padahal) Ini anak sudah banyak, kebutuhan keluarga sudah banyak kenapa tidur," jelas Kabid Humas Polda Kalimantan Tengah (Kalteng) Kombes Hendra Rochmawan kepada wartawan, Jumat (28/2/2020).

2.

Sayat leher hingga potong alat kelamin

Lina saat digiring ke Mapolres Pulau Pisang
Pelaku saat dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolres Pulau Pisang | daerah.sindonews.com

Berkali-kali mencoba membangunkan suaminya namun direspon, Lina emosi dan langsung mengambil pisau dapur. Lina yang sudah dipenuhi emosi itu langsung menyayat leher sang suami. Ia juga menusuk perut suaminya dengan pisau dapur.

Baca juga: Pasutri Sekap ABG untuk Diajak Threesome, Korban Disuntik KB hingga Diancam Pakai Jenglot

Melihat suaminya bersimbah darah, Lina langsung menyeret korban ke parit dekat rumah. Lina masih belum puas juga melampiaskan emosinya. Di parit itu, ia tega memotong alat kelamin suaminya sendiri yang sudah tak berdaya.

“Pelaku menyayat di bagian leher suaminya dua kali, kemudian di perut hingga usus terburai. Dia juga memotong kemaluan suaminya,” kata Kapolres Pulang Pisau AKBP Siswo Yuwono saat pemaparan kasus di Mapolres Pulang Pisau, Kamis (27/2/2020).

3.

Kesal nafkah lahir batin tak dipenuhi

Lina saat digiring ke Mapolres Pulau Pisang
Lina saat berada di Mapolres Pulau Pisang | regional.inews.id

Setelah pembunuhan sadis itu terungkap, polisi langsung mengamankan Lina ke Mapolres Pulau Pisang. Lina secara sadar mengakui dihadapan penyidik bahwa ia telah membunuh suaminya lantaran kesal korban tak memenuhi kebutuhan lahir batin.

Baca juga: Kisah Pilu Ibu Hamil Tewas Ditabrak Mobil, Tunggu Kelahiran Anak Pertama Usai Nikah 5 Tahun

Lina mengatakan jika dua minggu terakhir, sikap suaminya berubah dan lebih cuek kepadanya. Sang suami juga enggan mencari nafkah sementara Lina membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.

“Motif pembunuhan adalah kekesalan dari si pelaku terhadap tingkah dan perilaku sang suami. Ditambah lagi, sang suami tidak memberikan nafkah batin kepada sang istri selama beberapa hari terakhir,” kata Siswo.

Artikel Lainnya

Emosi Lina itu mengantarkan dirinya mendekam di penjara. Polisi telah mengamankan barang bukti berupa pisau dapur yang digunakan untuk membunuh korban. Pelaku dijerat pasal pembunuhan dengan ancaman pidana 20 tahun penjara.

Tags :