Dilarang Merokok, Suami Bunuh Istri dan Bayi 7 Bulan. Setelahnya Pria Ini Jadi Aneh!
04 Februari 2021 by Ririh DirjaPelaku sering ngamuk menjelang magrib.
Seorang suami tega membunuh istri sekaligus bayinya yang baru berusia 7 bulan karena hal sepele. Dilansir dari Tribunnews.com, seorang suami bernama Nardian alias Nardi (33) menghabisi nyawa istrinya Sri Dewi (29) dan juga anaknya yang masih bayi..
Peristiwa ini terjadi di Dusun Sumbermanggis, Desa Sumberurip, Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar. Saat kejadian itu, keluarga korban juga tidak berani melerai dan membantu korban.
Nardi sering bertengkar dengan istri karena dilarang merokok
Sebelum kejadian pembunuhan itu, Nardi memang sering bertengkar dengan istrinya. Hal tersebut dibenarkan oleh Ketua RT yang sering melihat pertengkaran di antara mereka.
"Dua hari sebelum peristiwa terjadi, suami istri itu sudah bertengkar. Tapi sempat didamaikan," ujar Ketua RT 5 RW 4 Dusun Sumbermanggis, Desa Sumberurip, Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar.
Pertengkaran mereka dipicu karena sang istri sering mengekang suaminya. Nardi pun juga dilarang merokok dan keluar malam oleh sang istri. Istri juga sempat merasa cemburu dengan sang suami.
Nardi dikenal sebagai sosok yang baik
Nardi bekerja sebagai seorang penjual cengkeh dan peternak. Ia juga dikenal sebagai orang yang baik oleh tetangganya. Bahkan ia juga sering menjadi imam di masjid.
"Dia orangnya sopan, biasanya juga jadi imam salat di masjid lingkungan sekitar," ujar pak RT.
Nardi menusuk istri dan anaknya dengan pisau
Setelah menikah, pria ini memang tinggal bersama mertuanya. Sebelum pembunuhan itu terjadi, Nardi diketahui berjalan ke arah dapur dengan membawa pisau. Saat itu sang istri sedang ngobrol dengan orangtuanya. Kebetulan orangtua Nardi juga berkunjung ke sana.
Merasa ada yang aneh dengan perilaku Nardi, istrinya langsung mengikuti suaminya ke dapur sambil membawa anaknya. Walau sempat ditanya berulang kali kenapa, Nardi tidak merespon. Ia jutru mengarahkan pisau tersebut ke arah istrinya.
Karena panik dan ketakutan, sang istri berlari keluar rumah. Ia juga berusaha menutup pintu dari luar. Lantaran kalah kuat, pintu rumah pun berhasil dibuka oleh Nardi.
Keluarga pun juga tidak berani melerai, karena emosi Nardi terlalu besar. Ia menusuk istri dan anaknya disaksikan oleh banyak orang. Walau sempat dicegah oleh warga sekitar Nardi terus memberontak. Tapi akhirnya ia berhasil ditenangkan hingga akhirnya diamankan kepolisian.
"Pelaku sudah kami amankan, sekarang kami masih mendalami motif kasus itu," kata Kasubag Humas Polres Blitar, Iptu M Burhanudin.
"Saat ini, jenazah kedua korban masih dilakukan autopsi. Polisi juga masih memeriksa kondisi pelaku," tambahnya.
Setelah membunuh Nardi tunjukkan sikap aneh
Setelah membunuh istri dan anaknya, Nardi sempat menunjukkan sikap aneh dengan melepas pakaiannya hingga telanjang. Ia juga terlihat berjalan mondar-mandir di sekitar rumah sambil mengumandangkan adzan. Tapi tak lama kemudian polisi datang mengamankannya.
"Setelah kejadian, pelaku dalam kondisi telanjang sempat berjalan mondar-mandir di jalan depan rumah. Lalu polisi datang mengamankannya," ujar Hariono.
Selain itu menurut penuturan keluarga, Pasiati (33) yang merupakan sepupu Sri Dewi, Nardi sering ngamuk seperti kesurupan menjelang magrib.
"Akhir-akhir ini pelaku sering mengamuk seperti kesurupan tiap menjelang magrib. Keluarga sudah mencarikan obat ke orang pintar," kata Pasiati.
Kasus pembunuhan dalam rumah tangga memang sering kali terjadi. Kurangnya komunikasi yang baik terkadang bisa menjadi pemicu pertengkaran dan petikaian di keluraga. Tentunya kasus ini meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga korban. Walaupun belum divonis hukum, saat ini Nardi masih ditangani oleh pihak kepolisian.