Hanya Karena Dirinya Tunanetra, Pria ini Ditolak dan Dioper Kesana Kemari oleh Driver Ojol!

Tunanetra diabaikan ojek online
Tunanetra diabaikan ojek online | www.instagram.com

Tidak ada rasa kemanusiaan sama sekali

Penggunaan ojek online memang sudah begitu masif sekarang ini. Tidak hanya melayani mereka yang normal, ojek online juga (seharusnya) melayani para customer yang merupakan penyandang disabilitas. Namun, hal miris terjadi baru baru ini di Stasiun Sudirman, Jakarta. Seorang pria tunanetra justru ditelantarkan dan dioper ke sana ke mari oleh para driver ojol.

Mereka tak mau mengangkut pria tunanetra itu karena dianggap akan merepotkan nantinya. Karena itu, pria tunanetra ini sampai ditemani oleh seorang wanita petugas commuter line supaya mendapatkan untuk mengangkutnya. Petugas itu berusaha meminta tolong kepada driver ojek online yang ada di sekitar stasiun untuk mau mengantarkan pria tunanetra tersebut. Tapi, mereka menolak.

Kisahnya lalu direkam oleh seorang netizen bernama Frans dan disebarkan melalui video sosial. Dia merasa sedih melihat penyandang tunanetra diperlakukan tidak adil oleh para driver ojek online.

Mas tunanetra langsung mengerakan beberapa kali jarinya di layar hape. (ga paham gw untuk apa itu). Karena lama, (sebenarnya ga nyampe lima menit) pengemudi online itu langsung meninggalkannya dan petugas commuter line sambil ngomong: "Ahhh lama, lama. Lo aja tuh yang ambil," ucapnya sambil menunjuk salah satu temannya yang ngga jauh dari dia," tulis Frans di akun Instagramnya.

Tunanetra diabaikan ojek online
Tunanetra diabaikan ojek online | www.instagram.com

Setelah selesai memesan lewat ponselnya, pria itu bertanya kepada petugas dimana driver yang akan mengantarnya. Dia juga menanyakan berapa kode yang harus dimasukkan. Namun, petugas bingung karena driver ojol di daerah tersebut tidak mau mengambil orderan dari pria tunanetra itu dan saling mengoper. Frans juga sempat membujuk para driver supaya mau membantu pria tersebut.

Gw juga sempet nimpalin ngomong ke pengemudinya. "Mas itu udah, kasihan,". Bukannya bergegas, keduanya malah saling lempar. "Lo aja tuh anter

Untungnya, kemudian muncul seorang driver lain yang berbaik hati menawarkan tumpangan kepada pria tunanetra tersebut. Dia menanyakan tujuan pria itu dan tidak masalah apakah dibayar atau tidak. Yang penting pria tunanetra itu bisa segera sampai ke tujuan.

Ayo, mo kemana, saya anterin,". "Mo ke Kemendikbud. Tapi saya belum pesan", Jawab mas tunanetra itu. "Udah gampang, yang penting dianter dulu. Mo bayar apa ngga, terserah," ujar pengemudi tersebut.

View this post on Instagram

Gw hampir jarang mau netesin air mata karena melihat kelakuan orang-orang yang ngga punya hati nurani di Jakarta. Tapi pagi ini, di Stasiun Sudirman, mungkin gw lagi melo kali yak, pulang malam, kurang tidur. (Apa hubungannya yak?), gw hampir mau nangis. Pagi itu, gw liat mba petugas @krlcommuterline keluar stasiun untuk mendampingi seorang tunanetra yang lagi cari ojek online. Mba (gw ngg tahu namanya, you"re the best deh ?) meminta tolong ke pengemudi online. Lalu dtng satu pengemudi online. Mas tunanetra langsung mengerakan beberapa kali jarinya di layar hape. (ngga paham gw untuk apa itu). Karena lama, (sebenarnya ngg nyampe lima menit) pengemudi online itu langsung meninggalkannya dan petugas commuter line (ngga jauh, masih disekitar situ juga) sambil ngomong: "Ahhh lama, lama. Lo aja tuh yang ambil," ucapnya sambil menunjuk salah satu temannya yang ngga jauh dari dia. Tidak lama setelah itu, mas tunanetra selesai mengerakan jarinya di layar hape, dan bertanya kepada petugas :"Mana pengemudinya mba. Kodenya berapa,". Mba petugas bingung menjawabnya. Ia hanya bertanya lirih kepada pengemudi yang sama dan temannya. (yang tadi nih). "Mas udah nih, ada yang mau ngga,". Gw juga sempet nimpalin ngomong ke pengemudinya. "Mas itu udah, kasihan,". Bukannya bergegas, keduanya malah saling lempar. "Lo aja tuh anter". Ditengah kebingungan, datang pengemudi @gojekindonesia (B 3583 TBC) menghampiri. "Ayo, mo kemana, saya anterin,". "Mo ke Kemendikbud. Tapi saya belum pesan,". Jawab mas tunanetra itu. "Udah gampang, yang penting dianter dulu. Mo bayar apa ngga, terserah," balas pengemudi gojek. Akhirnya gojek dan mas tersebut berangkat ke tempat tujuan. Buat Pabro gojek dan mba commuter line, you guys very kerennnnnn. Semoga rejeki berlimpah yakk..God blesss you all fullll. Buat pengemudi yang nolak. Gw doain yang sama. Cuma gw tambahin dikit nih. "Semoga Tuhan nambahin benih kebaikan segera. Kayanya yang dulu dikasih sejak lahir, udah membatu,". Buat seluruh perusahan transportasi daring, cari untung yang banyak..boleh..ngg ada yang larang. Tapi tetap asetnya dijaga dan dilatih terus menerus cara menghargai, menghormati, dan melayani konsumen.

A post shared by great_frans (@great_frans) on

Artikel Lainnya

Berkat driver ojol baik hati itu, si pria tunanetra akhirnya bisa sampai ke tujuan dengan selamat dan tidak membuang-buang waktu menunggu para driver ojol lainnya yang cuma bisa saling ngeles. Frans mendoakan semoga driver ojol baik hati itu diberikan berkah dan rezeki melimpah karena kebaikannya.

Buat pengemudi yang nolak. Gw doain yang sama. Cuma gw tambahin dikit nih. Semoga Tuhan nambahin benih kebaikan segera. Kayanya yang dulu dikasih sejak lahir, udah membatu," tutup Frans.

Parah banget, kan? Masa hanya karena menyandang disabilitas, malah ditolak oleh driver ojol. Gimana rasanya kalau driver ojol itu nanti dicancel di tengah jalan padahal sudah membelikan pesanan? Semoga kita semua menjadi manusia yang juga memanusiakan sesama. Bagaimana menurutmu?

Tags :