Hampir Kecolongan, Di Tengah Wabah Corona, 5 Terduga Teroris Berhasil Ditangkap!
01 April 2020 by Ike DewiSemoga Kasus Teror Di Indonesia Akan Segera Terselesaikan
Di tengah masyarakat yang masih khawatir akan peningkatan korban Covid-19, ada saja pihak yang mencari celah untuk melancarkan aksi buruknya. Pasalnya Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali mengamankan terduga teroris di Batang, Jawa Tengah. Terduga teroris yang ditangkap berinisial ZN.
Sebelumnya Densus 88 juga sempat menangkap 4 terduga teroris pada Rabu (22/03/2020), sekitar pukul 15.30 WIB. Dikabarkan bahwa mereka adalah anggota jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Berawal dari tanggal 22 Maret pada hari Rabu tahun 2020 sekitar pukul 15.30 WIB, Densus 88 telah mengamankan empat terduga teroris dari warga di Kecamatan Subak daerah Batang, Jawa Tengah, kata Brigadir Jenderal Polisi Raden Argo Yuwono selaku Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Hubungan Masyarakat Polri.
Keempat terduga tersebut adalah MT, NS, NF dan MW. Salah satu dari keempat terduga yang ditangkap sempat melakukan perlawanan dengan menghunuskan pedang. Hal itu membuat Densus memberikan tindakan yang tegas.
Salah satu dari terduga teroris yang saat dilakukan penangkapan melakukan perlawanan dengan pedang samurai sehingga oleh Densus 88 diberikan tindakan tegas dan terukur, ucap Argo
Jadi totalnya ada 5 terduga teroris yang diamankan oleh Densus 88 di tengah wabah corona.
Ada penambahan 1 lagi, jadi ada 5 yang kami amankan, jelasnya
Polri juga telah mengamankan beberapa barang bukti terkait rencana pengeboman itu. Seperti senjata, casing bom rakitan untuk membuat bom rakitan, serta yang sudah diracik. Bahkan yang bersangkutan sempat melakukan uji nyoba.
Yang bersangkutan sudah pernah melakukan uji coba, tidak bisa kami sampaikan dimana. Yang terpenting bahwa yang bersangkutan memang akan melakukan suatu kegiatan dan sebelum melakukan sudah kita amankan oleh Densus 88, imbuh Argo
Baca Juga : Kisah Heroik Abdul Aziz, Pahlawan Yang Kejar Teroris Penembakan Masjid Selandia Baru
Radikalisme Dan Terorisme Di Indonesia
Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak keragaman, mulai dari suku, agama, ras hingga budaya. Mengingat semboyan kita yang bunyinya “Bhinneka Tunggal Ika” sudah berarti kita harus saling menghargai perbedaan serta menjunjung tinggi toleransi, karena pada dasarnya kita semua satu. Namun kenyataannya masih banyak pihak yang selalu saja ingin merusak persatuan bangsa tercinta ini. Mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Radikalisme berarti paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan atau drastis. Sedangkan terorisme adalah penggunaan kekerasan untuk menimbulkan ketakutan dalam usaha mencapai tujuan (terutama tujuan politik).
Di Indonesia sendiri, biasanya radikalisme dikaitkan dengan terorisme. Keduanya sama-sama menginginkan perubahan dalam tatanan sosial dan politik dalam waktu cepat dengan jalan kekerasan. Walaupun sebenarnya tidak ada definisi dari keduanya yang merujuk pada salah satu suku atau agama, kini kedua istilah itu mulai dikaitkan dengan agama tertentu.
Baca Juga : Agar Tak Ada Lagi 'Pengantin Teroris' , Bimbingan Perkawinan Akan Diisi Materi Deradikalisasi!
Beberapa kasus teror tak jarang muncul di Indonesia, yang paling sering adalah peristiwa pengeboman. Seperti tidak bisa dibasmi sampai akarnya, meski para pelaku telah ditahan, faktanya teror bom masih tetap terjadi di negeri ini.