Teror Penyiraman Air Keras di Jakarta Terungkap, Pelaku Ingin Korban Menderita Seperti Dirinya

Pelaku penyiraman air keras ditangkap
Pelaku penyiraman air keras ditangkap | foto.kompas.com

Motif pelaku penyiraman air keras terungkap

Teror penyiraman air keras menghantui warga Jakarta Barat selama sepekan terakhir. Dilaporkan ada tiga kasus penyiraman air keras yang dilakukan oleh pria misterius. Atas laporan para korban, pihak kepolisian melakukan penyelidikan dan berhasil meringkus pelaku pada hari Jumat (15/11/19) lalu.

Pria misterius tersebut adalah Vindra Yuniko yang merupakan pelaku tunggal dalam kasus penyiraman ini. Warga bertanya-tanya sebenarnya apa motif dibalik teror penyiraman air keras yang menimbulkan banyak korban ini. Dengan melibatkan psikolog, polisi berhasil mengungkap motif penyiraman air keras tersebut.

1.

Pelaku berhasil ditangkap polisi

Pelaku penyiraman air keras ditangkap
Vindra Yuniko | news.detik.com

Dilansir dari Kompas.com, Sabtu (16/11/19), pelaku penyiraman air keras di Kebon Jeruk dan Kembangan, Jakarta Barat, telah ditangkap polisi. Polisi menyebut pelaku yang bernama Vindra Yuniko (29), adalah pelaku tunggal dari tiga kejadian di Jakarta Barat tersebut.

Penangkapan pelaku penyiraman air keras ini melibatkan tim gabungan Subdit Jatanras, Subdit Resmob Polda Metro Jaya bersama Polres Jakarta barat. Kepolisian kemudian menginterogasi pelaku dan berhasil mengungkap motif penyiraman air keras tersebut. Polisi mengatakan bahwa aksi pelaku dilatarbelakangi pelaku yang ingin orang lain merasakan penderitaannya.

Baca juga: Cemburu Buta, Wanita Ini Nekat Gigit Penis Pacarnya Sambil Bawa Pisau

“Jadi kalau mau sembuh (pelaku) katanya harus begitu (menyiram air keras). Jadi orang pengen merasakan apa yang di (pelaku) rasakan,” kata Panit 2 Jatanras Polda Metro Jaya, AKP Adhi.

2.

Lampiaskan kemarahan pada orang lain

Pelaku penyiraman air keras ditangkap
Polisi saat gelar perkara kasus penyiraman air keras | megapolitan.kompas.com

Dalam penyelidikannya, polisi melibatkan psikolog untuk memeriksa kondisi kejiwaan pelaku. Seorang psikolog klinis, Kasandra Putranto, mengatakan jika pelaku melakukan penyiraman secara sadar.

"Kami peroleh tadi setidaknya pelaku bisa mempertanggung jawabkan perbuatannya, sadar tidak ditemukan adanya indikasi delusi ataupun apa pun yang bisa meragukan kesehatan jiwanya," ujar Kasandra di Polda Metro Jaya, Sabtu (16/11/2019) dilansir dari Liputan6.com.

Baca juga: Viral Video Bocah Main Lompat Tali Pakai Ular Beneran

Pelaku mengakui perbuatannya tersebut. Pelaku mengatakan jika dirinya pernah kecelakaan jatuh dari lantai 3 beberapa tahun lalu. Ia kemudian merasa diabaikan oleh orang terdekatnya saat menjalani pengobatan dan mengalami kesulitan ekonomi.

“Mengalami kesulitan dalam pembiayaan pengobatan dan karena rasa marah itu dia lampiaskan kepada orang lain dengan harapan orang lain akan merasakan apa yang dia rasakan,” imbuhnya.

3.

Jenis air keras yang digunakan pelaku

Pelaku penyiraman air keras ditangkap
Pelaku penyiraman air keras | www.liputan6.com

Polisi mengambil sampel dari cairan air keras yang disiramkan pelaku kepada para korban. Berbeda dari kasus Novel Baswedan, air keras yang digunakan pelaku tidak terlalu keras. Pelaku menggunakan larutan soda api yang kadarnya termasuk rendah.

Baca juga: Sakit Hati Diejek Hitam, Pria Ini Habisi Driver Ojol Wanita hingga Kepalanya Pecah

"Kalau di Jakarta Barat bahan kimianya soda api. Kalau yang kena Pak Novel sifat cairannya basa," ujar Kabid Kimbiofor Puslabfor Polri Kombes Pol Andi Firdaus.

Meski kadarnya rendah, namun tetap saja soda api berbahaya jika terkena kulit. Efek samping yang ditimbulkan adalah iritasi hingga luka bakar.

“Sifatnya iritasi,” imbuh Andi.

Artikel Lainnya

Selama sepekan terakhir, warga Jakarta Barat dihebohkan dengan teror penyiraman air keras. Setidaknya 9 orang yang kebanyakan merupakan pelajar mengalami iritasi usai terkena cairan air keras yang disiramkan oleh pelaku.

Tags :