Ibu Kandung Boyolali Hajar Anaknya hingga Tewas, Alasannya Bikin Geram

tersangka
Ibu kandung hajar anak sendiri | news.detik.com

Ibu kandung hajar anak hingga tewas hanya karena anak rewel

Kasus kekerasan terhadap anak lagi-lagi terjadi. Di Boyolali seorang bocah berusia 6 tahun tewas di tangan ibunya kandungnya sendiri. Siti Wakidah alias Ida digiring ke Mapolres Boyolali untuk dimintai keterangan mengenai kematian anaknya. Saat dilakukan pembongkaran makam korban dan dilakukan autopsi, ditemukan luka-luka akibat penganiayaan.

Awalnya Ida mengelak telah menganiaya anaknya. Namun Ida akhirnya mengaku bahwa ia telah beberapa kali melakukan pemukulan terhadap anak kandungnya tersebut.

1.

Kronologi penganiayaan

tersangka
kronologi penganiayaan | news.detik.com

Saat di interogasi oleh penyidik, Ida mengaku telah menganiaya anaknya lantaran rewel. Seorang bocah berinisial F tersebut akhirnya meregang nyawa di tangan ibu kandungnya sendiri.

"Tersangka melakukan dengan cara mencubit, memukul, mencakar dan membenturkan kepala korban ke almari," kata Kasat Reskrim Polres Boyolali, Iptu Mulyanto ditemui di kantornya, Rabu (17/7/2019) melansir Detik.com.

Penganiayaan tersebut pertama dilakukan Ida pada hari Senin (8/7) dan Selasa (9/7) dengan mencubit korban di beberapa bagian tubuhnya.

Lalu Ida kembali menganiaya anaknya pada hari Rabu (10/7) pada pukul 22.00 WIB sampai dengan Kamis dini hari sekitar pukul 03.00 WIB. Ida dengan tega memukul perut, mencakar dan membenturkan korban ke lemari.

Pada pagi hari korban terbangun dan sempat makan bubur. Usai makan, korban tertidur hingga pukul 11.00 WIB. Tersangka mulai panik karena tubuh korban mulai dingin dan tak sadarkan diri.

"Warga kemudian datang dan diketahui korban sudah meninggal dunia," katanya.

Baca juga: Cucunya Ditelantarkan, Mertua Nekat Bunuh Menantu di Tempat Hajatan

2.

Polisi bongkar makam korban

tersangka
polisi bongkar macam korban | news.detik.com

Saat mendengar kabar janggalnya kematian seorang bocah di Dukuh Tanduk, Desa Tanduk, Kecamatan Ampel, Boyolali, polisi langsung mengambil tindakan membongkar makam korban.

Dilansir dari Detik.com, Polres Boyolali membongkar makam anak tersebut, Selasa (16/7). Selanjutnya jenazah korban diautopsi oleh Bid Dokkes Polda Jateng untuk mengetahui penyebab kematiannya.

Berdasarkan hasil autopsi, korban dipastikan menjadi korban kekerasan. Ditemukan luka dalam pada tubuh korban dan juga terdapat pendarahan di otak.

"Hasil autopsi sementara ada bekas kekerasan pada tubuh korban. Korban meninggal dunia karena (pukulan) benda tumpul," kata Kasat Reskrim Polres Boyolali, Iptu Mulyanto.

Polisi juga mendapatkan kesaksian dari warga yang memandikan jenazah korban dan menemukan banyak luka lebam di tubuh bocah tersebut.

Pada mata bagian kiri terlihat lebam kebiruan, telinga kanan dan kiri kebiruan, pipi kanan bengkak dan terdapat darah kering di sudut bibir kanan.

3.

Polisi tetapkan ibu kandung sebagai tersangka

tersangka
ibu kandung ditetapkan sebagai tersangka | news.detik.com

Polisi mencurigai ibu kandung korban sebagai pelaku penganiayaan. Saat diperiksa polisi, Ida awalnya mengelak dan mengatakan kalau luka-luka yang ditemukan pada tubuh korban karena terjatuh. Namun dari hasil autopsi luka di tubuh korban bukan karena terjatuh.

"Awalnya (tersangka Ida) tidak mengakui, tapi akhirnya mengakui juga telah menganiaya korban," ujar Kasat Reskrim Polres Boyolali, Iptu Mulyanto, Rabu (17/7).

Setelah cukup lama diperiksa, akhirnya Ida mengaku telah menganiaya anaknya sendiri. Saat ini Polres Boyolali telah menetapkan Ida sebagai tersangka.

"Iya, ibu kandung korban sudah kami tetapkan sebagai tersangka dan langsung kami lakukan penahanan," katanya.

Selain memeriksa Ida, polisi juga memanggil IS (37) ayah tiri korban. Namun usai pemeriksaan, IS terbukti tak terlibat dalam penganiayaan.

Artikel Lainnya

Akibat perbuatan kejinya yang membuat anak kandungnya sendiri meregang nyawa, Ida harus mendekam di sel tahanan Mapolres Boyolali. Ida harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di depan hukum.

Tags :