Gerah Sama Fanatisme Buta Pendukung Capres, Warga RT ini Bikin Spanduk isinya Menohok Banget!

sepanduk sindiran
sepanduk sindiran | Twitter.com

Daripada nyindir satu pasangan, mending nyindir semuanya sekalian

Kira-kira sekitar 2 bulan lagi, warga Indonesia akan melalui proses pemilu untuk memilih wakil rakyat dan juga memilih presiden. Tapi, yang paling terdengar gaungnya adalah pemilihan presiden. Nggak ada tuh tagar-tagar mengenai pemilihan DPR, padahal mereka juga berperan penting dalam pemerintahan. Karena pasangan calon di Pilpres 2019 ini hanya dua calon, maka Indonesia seolah terbelah.

Masing-masing pendukung saling mengungkapkan alasan kenapa paslon yang dia usung harus menjadi presiden Indonesia sampai tahun 2024. Sayangnya, hal ini kemudian malah berubah menjadi fanatisme membabi buta. Masing-masing pendukung banyak yang berdebat tidak sehat dan malah saling menjelekkan dan saling mencela di medsos. Padahal, masih sama-sama warga Indonesia juga.

Karena itulah, muncul pihak-pihak yang berusaha mendamaikan situasi panas ini. Dimulai dengan pasangan capres Nurhadi-Aldo yang berasal dari Koalisi Tronjal-Tronjol Maha Asyik. Kutipan-kutipannya yang super kocak menyebar di media sosial dan setidaknya sedikit membuat perhatian pendukung paslon teralihkan. Kini, muncul spanduk damai yang dipasang oleh warga RT 06 (sepertinya fiktif).

sepanduk sindiran
Spanduk sindiran | Twitter.com

Isi di dalam spanduk itu seakan menyindir para pendukung masing-masing calon yang perbedaan pendapatnya sudah tidak sehat karena saling menghina saudara sendiri.

Pemilu damai. Mau Jokowi/Prabowo yang jadi presiden-nye warga RT 06 tetap damai dan jaga silaturahmi, kite sakit keluarga kite sakit yang jenguk bukan presiden tetapi tetangga loe," bunyi tulisan di spanduk tersebut.

Lalu, ada juga spanduk lain yang juga datang dari RT 06, dan isinya tetap penuh sindiran kepada para pendukung masing-masing paslon di Pilpres 2019.

Siapapun presidennya, tetap aja lo nyari duit sendiri.

sepanduk sindiran
Spanduk sindiran | Twitter.com

Spanduk ini kemudian viral di media sosial dan mendapat banyak tanggapan dari netizen. KPU juga mengapresiasi spanduk pemilu tersebut karena tidak ada upaya mengajak golput dan lebih ke arah menginginkan pemilu yang berlangsung damai. KPU juga tak masalah meskipun RT 06 adalah lokasi fiktif, yang penting adalah pesan di dalamnya bernada positif.

KPU juga berharap agar masyarakat yang terlalu fanatik dengan apa yang didukungnya, bisa tersadarkan oleh spanduk ini. Jangan sampai perbedaan pilihan politik dibawa ke urusan bermasyarakat. Apalagi sampai bermusuhan dengan tetangga, padahal dulunya damai-damai aja. Karena, pemilu bertujan mencari pemimpin masyarakat, bukan pemecah belah masyarakat.

Artikel Lainnya

Benar juga sih isi spanduknya? Dulu, dalam pelajaran PPKN kita selalu diajarkan kalau keluarga yang terdekat itu adalah tetangga. Ketika sesuatu terjadi kepada kita, entah itu sakit, kena musibah, ada kebakaran, dll, yang pertama menolong adalah tetangga. Presiden baru turun tangan ketika kampanye atau ketika suatu kasus udah viral banget.

Jadi, nggak usah terlalu fanatik ya dalam urusan politik ini. Mendukung boleh, tapi jangan lupakan persaudaraan juga harus tetap terjalin. Setuju?

Tags :