Jokowi Berubah dari Kalem Jadi Blak-Blakan Dalam Pemilu 2019. Strategi atau Sudah Lelah Ditekan?

Jokowi
Capres Nomor 01, Joko Widodo menunjukan perubahan sikap dalam kontestasi Pemilu 2019. | www.kedaipena.com

Capres 01: Udah bosan main halus!

Selama ini kita mengenal sosok Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai sosok yang kalem, sabar dan begitu tenang. Namun, dalam kontestasi Pemilu 2019 kali ini, Jokowi yang juga menjadi capres nomor urut 01 terlihat begitu blak-blakan dan ofensif menanggapi isu politik yang beredar.

Banyak orang mulai bertanya-tanya apakah ini strategi dalam pilpres atau Jokowi sudah benar-benar tertekan dengan serangan kubu seberang. Sikap Jokowi ini tentu akan bisa memberikan banyak pengaruh baik positif dan negatif pada para pemilih dalam ajang pemilu kali ini.

Namun, Jokowi memberikan pernyataan resminya kenapa dirinya mulai blak-blakan dan keluar dari zona tenangnya selama ini.

1.

Sebagai reaksi banyaknya hoaks yang beredar di masyarakat

Jokowi
Perubahan sikap Jokowi dianggap sebagai reaksi atas banyaknya serangan hoaks yang menimpanya. | ksp.go.id

Dilansir dari CNN Indonesia edisi Selasa (5/2) kemarin, Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf menyampaikan jika perubahan sikap Jokowi yang sabar menjadi lebih ofensif merupakan wujud serangan balik atas banyaknya narasi negatif dan tanpa data yang dilontarkan oleh kubu Prabowo-Sandiaga untuk mempengaruhi masyarakat.

“Selagi kubu sebelah tetap menyerang kami dengan narasi pesimistik dan tanpa data yang objektif, tentu kami akan menanggapinya dengan serangan balik yang lebih tajam,” ucap Juru Bicara TKN Ace Hasan Syadzily.

2.

Tekanan yang membuat kesabaran Jokowi habis

Jokowi
Serangan dan tekanan bertubi-tubi dianggap menjadi alasan habisnya kesabaran Jokowi. | setkab.go.id

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar menganggap sikap ofensif Jokowi merupakan hal yang wajar karena seseorang pasti memiliki batas kesabaran. Apalagi, jika tekanan dan serangan yang dilakukan tidak mendasar dan dipenuhi dengan hoaks.

“Ya mungkin seseorang juga kehilangan kesabaran juga, mungkin ya. Tapi kita objektif saja, selama empat tahun beliau apa yang dilakukan, bagaimana membangun negeri ini menuju kepada tujuan nasional kita,” kata Agum Gumelar dikutip dari Viva.co.id, Selasa (5/2).

3.

Jokowi sendiri sudah merasa bosan melawan dengan cara halus

Jokowi
Jokowi sudah merasa bosan melawan dengan cara halus semua serangan hoaks yang ditujukan padanya. | setkab.go.id

Di balik strategi agresif agar mencuri perhatian pemilih, Jokowi mengungkapkan secara tegas jika dirinya kadang merasa bosan menanggapi isu yang menyerangnya dengan cara halus. Dia pun ingin menunjukkan ketegasan dalam melawan serangan negatif yang dilontarkan kubu lawan.

“Ya masa suruh halus terus? Ya kadang-kadang kita kan bosan. Bolehlah keras-keras sedikit-sedikit tidak apa,” ucap Jokowi saat menghadiri acara di Semarang, Jawa Tengah dilansir dari detik.com, Rabu (6/2).

4.

Jokowi tidak masalah jika serangan yang ditujukan padanya berdasarkan fakta

Jokowi
Jokowi tidak masalah mendapatkan serangan jika semua didasarkan berdasarkan fakta dan data. | merahputih.com

Dilansir dari detik.com, Jokowi sebenarnya tidak mempermasalahkan jika serangan yang disampaikan merupakan fakta. Dirinya juga kerap membantah beberapa pernyataan kubu Prabowo-Sandi yang menyatakan Indonesia akan punah dan menyamakan situasi Indonesia dengan Haiti.

“Yang paling penting menyampaikan fakta, yang paling penting menyampaikan data, yang paling penting bukan menyampaikan semburan dusta, yang paling penting bukan menyampaikan semburan kebohongan, yang paling penting bukan menyampaikan semburan hoax,” ucap capres nomor 01 itu.

Artikel Lainnya

Perubahan sikap Jokowi dalam Pemilu 2019 kali ini memang cukup terasa. Namun, melihat dari banyaknya hoaks dan fitnah yang menyerangnya, serangan balik ini juga bisa menjadi strategi yang dianggap tepat untuk menjaga kepercayaan publik padanya.

Toh, sebagai manusia, wajar jika Jokowi memiliki batas kesabaran saat menghadapi tekanan serangan lawan. Kalau kamu sendiri, lebih suka pak Jokowi kalem atau blak-blakan nih?

Tags :