Ucapkan Selamat ke Jokowi, Acara Koalisi Relawan Prabowo-Sandiaga Ricuh!

Pendukung Prabowo Subianto Sandiaga Uno Ricuh
Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. | www.msn.com

Perbedaan sikap tentang ucapan selamat pada Jokowi disinyalir jadi alasan ricuhnya Acara Koalisi Relawan Prabowo-Sandi.

Acara pernyataan sikap yang digelar oleh Koalisi dan Relawan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (Korpas) berakhir dengan kericuhan pada Selasa (2/7/2019) lalu.

Kericuhan ini diawali dengan adanya perbedaan pendapat yang terjadi antar pendukung Prabowo-Sandi terkait hasil putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dan ucapan selamat pada calon presiden Joko Widodo (Jokowi).

Lalu, bagaimana kronologi sebenarnya kericuhan dalam acara pendukung Prabowo-Sandi ini?

1.

Protes isi pernyataan sikap

Pendukung Prabowo Subianto Sandiaga Uno Ricuh
Sejumlah pendukung dan relawan Prabowo-Sandi terlibat kericuhan dalam acara pernyataan sikap terkait hasil putusan MK dan kemenangan Jokowi di D Hotel, Jakarta Selatan, Selasa (2/7). | www.medcom.id

Dilansir dari Kompas.com, Selasa (2/7), pendukung dan relawan Prabowo-Sandi terlibat kericuhan dengan ‘saudara sendiri’ dalam acara pernyataan sikap koalisi yang berhubungan dengan kemenangan Jokowi-Ma’ruf dalam Pilpres 2019.

Mereka merasa dijebak karena isi pernyataan sikap yang ditulis oleh panitia menunjukan kesan memberikan selamat kemenangan dan apresiasi pada Jokowi-Ma’ruf dalam acara yang digelar di D Hotel, Jakarta Selatan itu.

“Kami menganggap pesta demokrasi tahun 2019 ini telah selesai dengan adnaya keputusan MK ini. Seluruh rakyat Indonesia tinggal menunggu pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin sebagaimana KPU telah menetapkannya,” bunyi salah satu poin pernyataan dikutip dari Detikcom.

Relawan yang kecewa dengan isi pernyataan sikap itu lalu mencopot banner acara hingga menyobek surat pernyataan yang sebelumnya telah dibacakan oleh relawan Prabowo-Sandi.

Baca Juga: Prabowo Kalah, Rencana Pulangkan Rizieq Kandas, GNPF: Umat Masih Merasa Dizalimi!

2.

Tidak ingin menjadi alat politik

Pendukung Prabowo Subianto Sandiaga Uno Ricuh
Relawan Prabowo-Sandi mendeklarasikan dukungannya pada gelaran Pilpres 2019. | www.elshinta.com

Salah satu relawan bernama Gus Ali mengaku jika dirinya hadir dalam acara tersebut untuk memberikan dukungan agar adanya perubahan di Indonesia.

Namun, mendengar adanya kejanggalan di surat pernyataan sikap koalisi relawan Prabowo-Sandi membuatnya kecewa karena hanya dijadikan sebagai alat politik saja.

“Saya mendapatkan broadcast, siapa penanggungjawabnya, tidak tahu, saling lempar. Kami bukan pendukung Prabowo, tapi kami ingin ada perubahan jika seperti itu kami hanya dijadikan alat politik,” tegas pria yang berasal dari Yogyakarta tersebut.

Baca Juga: Viral! Diduga Guru SMPN 30 Jakarta Tulis Status ‘Sekolah Tak Usah Pajang Foto Presiden’

3.

Polisi mediasi sesama pendukung Prabowo-Sandi

Pendukung Prabowo Subianto Sandiaga Uno Ricuh
Prabowo Subianto saat memberikan orasi didepan pendukungnya saat kampanye Pilpres 2019. | www.swamedium.com

Perang ‘saudara’ yang pecah dalam acara koalisi pendukung dan relawan Prabowo-Sandi itu membuat pihak kepolisian harus turun tangan.

Polisi lantas menjadi penengah dengan memediasi panitia penyelenggara acara dengan relawan Prabowo-Sandi yang memiliki pandangan berbeda terkait hasil putusan MK dan pengakuan kemenangan pada Jokowi.

“Saya sebagai panitia akan bertanggungjawab atas kericuhan ini,” ucap panitia acara bernama Anhar.

Polisi juga membenarkan penyebab kericuhan antar pendukung Prabowo-Sandi dikarenakan ada kesalahpahaman dalam konteks acara yang berisi deklarasi kemenagan Pilpres 2019.

Artikel Lainnya

Insiden kericuhan antar pendukung dan relawan Prabowo-Sandi di acara pernyataan sikap mengenai hasil putusan MK dan kemenangan Jokowi-Ma’ruf memang menjadi perbincangan hangat.

Hal ini tidak lepas dari manuver Gerindra yang diisukan akan merapat dan bergabung dalam koalisi Jokowi-Ma’ruf dalam lima tahun kedepan.

Semoga gejolak antar pendukung Prabowo-Sandi ini tetap bisa berakhir dengan damai dan setiap orang bisa menyelesaikan beda pendapat dengan kepala dingin tanpa harus melakukan aksi yang merugikan orang lain.

Tags :