Sakit Hati Diejek Hitam, Pria Ini Habisi Driver Ojol Wanita hingga Kepalanya Pecah!
16 November 2019 by Ade FatimahKorban ditemukan di kamar rusun
Kasus pembunuhan sadis tak ada henti-hentinya terjadi di negara kita, seperti kasus driver ojol (ojek online) wanita ini yang ditemukan tewas mengenaskan di kamar rusunnya. Rieke Andrianti ditemukan sudah tak bernyawa oleh warga Rusun Griya Tipar Cakung di kamarnya yang terletak di lantai 5 rusun itu.
Dilansir dari Grid.id (12/11/2019), Rieke selain sehari-harinya berprofesi sebagai driver ojol, wanita 43 tahun ini juga bekerja sebagai pegawai travel umrah. Rieke diketahui tewas terkunci dari dalam unit rusunnya dalam keadaan bersimbah darah dan ditutup oleh kasur, Jumat (8/11/2019).
Berita pembunuhan sadis ini membuat geger penghuni lain di Rusun Griya Tipar Cakung, RT 10/10, Kelurahan Cakung Barat, Jakarta Timur. Terlebih setelah polisi melakukan penyidikan dan diketahui pembunuhan tak lain adalah tetangga korban sendiri.
Pelaku bernama Jemi Oppier kepada polisi telah mengakui perbuatannya. Ia menjelaskan alasannya menghabisi nyawa tetangganya sendiri lantaran merasa sakit hati.
Baca juga: Tahu Istrinya Hamburkan Uang Rp 600 Juta di Event Harbolnas, Pria Ini Hampir Bunuh Diri
"Pelaku sakit hati kepada korban karena diejek dan dikata-katai hitam dekil," ungkap Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Jerry R Siagian, Sabtu (09/11/2019).
Kronologi aksi pembunuhan Rieke dimulai saat pelaku melihat jendela rumah Rieke terbuka sebagai sebuah kesempatan. Pelaku yang baru selesai berkumpul bersama teman-temannya di rusun itu langsung bergegas ke rumah untuk mengambil pisau untuk menghabisi nyawa Rieke.
Dengan mengendap-endap pelaku masuk melalui jendela yang terbuka. Pelaku berhasil masuk ke dalam rumah dan menemukan korban sedang tertidur pulas. Tanpa basa basi, pelaku segera menusuknya sebanyak 6 kali di bagian leher dan dada.
Baca juga: Suami Tiap Hari Cuma Rebahan, Istri yang Lagi Hamil Ditusuk Usai Suruh Pelaku Cari Kerja
Perlawanan sempat dilakukan korban terbukti dari luka lecet pada bagian dada dan perut korban. Namun usaha tersebut sia-sia karena pelaku yang tak henti-hentinya menusuk tubuh korban. Parahnya lagi, tengkorak korban pecah cukup parah.
Beberapa tusukan dihentikan pelaku setelah dirasa korban sudah tidak bernyawa dan tubuhnya bersimbah darah. Setelah itu pelaku berusaha untuk menghilangkan jejak terutama darah pada pisau dan pakaiannya.
Pelaku pun merendam pisau yang digunakannya itu ke dalam ember di rumah korban. Baju dan celana yang terkena cipratan darah pun ia ganti dengan baju dan celana milik anak korban yang ada di dalam lemari.
Baca juga: Gadis 17 Tahun Meninggal Usai Di-gangbang Sejumlah Teman Pria
Setelah itu baju dan celana milik pelaku yang terciprat darah dimasukkan ke dalam tas hitam milik korban, tak lupa dengan pisau yang telah dia rendam di ember. Pelaku kemudian kabur keluar melalui jendela yang tadi digunakan untuk jalan masuk.
"Setelah melakukan kegiatan tersebut (pembunuhan), tersangka masuk ke kamar mandi, pisau dimasukkan ke ember yang berisi air untuk menghilangkan bekas darah," jelas Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, Senin (11/11/2019).
Kemudian pelaku berjalan keluar dan membuang tas hitam tersebut ke selokan sekitar rusun untuk menghilangkan barang bukti. Namun beberapa tetangga sekitar menaruh curiga. Tim gabungan personel Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Timur dan Polsek Cakung akhirnya meringkus Jemi Oppier.
Baca juga: Heboh Ajaran Sesat di Mamuju, Cuma Bayar Rp 600 Ribu Sudah Bisa Masuk Surga
"Tersangka mengambil tas korban, kemudian dimasukkanlah celana dan baju yang terkena darah untuk menghilangkan kecurigaan tetangga. Lalu, tas dibuang di got di sebelah rumah," lanjut Argo.
Atas perbuatannya itu, pelaku akan dijerat dengan Pasal 340 dan atau Pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup.
Sementara itu, Tim Identifikasi Polres Metro Jakarta Timur setelah melakukan pemeriksaan menemukan 11 luka tusuk yang mana luka paling dalam adalah di bagian kepala hingga menembus tengkorak
"Ada yang sampai tengkoraknya pecah," kata Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati Kombes Pol Edy Purnomo, saat ditemui secara terpisah.
"Kalau luka di leher mengenai pembuluh darah besar di leher. Luka di kepala dan leher ini penyebab kematian korban, Kalau luka tusuk di perut kan kelihatan dari bekas di pinggir kiri kanannya. Karena di bawahnya ada jaringan tengkorak, dan tengkoraknya rusak. Sulit kelihatannya," lanjutnya.
Pembunuhan sadis ini sungguh mengerikan apalagi jika alasannya yang cukup sepele yaitu karena sakit hati saat diejek. Memang benar, lidah lebih tajam daripada pisau, oleh sebab itu perlu berhati-hati dan menjaga lisan agar tidak menyakiti hati orang. Semoga pelaku segera mendapatkan hukuman setimpal dengan perbuatannya