Terkutuk! Gajah Hamil Tewas Usai Diberi Nanas Berisi Petasan, Mati dalam Posisi Berdiri
04 Juni 2020 by Mabruri Pudyas SalimPadahal gajah ini tidak pernah merusak rumah dan menyakiti siapa pun.
Seekor gajah hamil mati dengan cara yang paling mengerikan usai memakan nanas yang diisi dengan petasan pada Rabu (27/5/2020) minggu lalu. Nanas berisi petasan tersebut diberikan pada gajah tersebut oleh beberapa penduduk setempat di Kerala, India.
Hingga pada akhirnya, petasan itu meledak di mulut sang gajah, hingga membuatnya terluka dan akhirnya mati. Peristiwa menyedihkan itu pertama kali diungkap oleh seorang petugas hutan di Distrik Malapupuram di Kerala Utara, melalui kiriman yang ia unggah di Facebook.
Dilansir dari World of Buzz dan Tempo.co (03/06/2020), Mohan Krishnan, yang merupakan bagian dari Tim Respon Cepat untuk menyelamatkan gajah itu, mengatakan bahwa gajah liar itu awalnya berkeliaran di desa terdekat untuk mencari makanan.
Baca Juga: Kronologi Wanita Bergelantungan di Atas Apartemen, Nyawanya Selamat Berkat Jemuran
Di tengah pencariannya tersebut, ada beberapa penduduk setempat yang kemudian memberikan nanas pada sang gajah. Sayangnya, sang gajah tidak menyadari bahwa di dalam nanas tersebut sudah diisi petasan yang siap meledak.
"Dia memercayai semua orang. Ketika nanas yang dia makan meledak, dia pasti terkejut. Dia tidak memikirkan dirinya sendiri, tetapi juga anak yang akan dia lahirkan dalam 18 hingga 20 bulan," kata Krishnan.
Akibat ledakan tersebut sang gajah mengalami luka parah di mulut dan lidahnya. Meski begitu dia masih terus berjalan di sekitar desa dalam keadaan lapar dan sangat kesakitan. Lebih lanjut Krishan mengatakan, bahwa akibat luka tersebut, gajah itu jadi tidak bisa makan apa pun.
Baca Juga: Kisah Mantan Manager Bergaji Rp100 Juta di Sukabumi, Pilih Mualaf dan Jualan Es Cincau
"Dia tidak menyakiti satu orang pun, bahkan ketika dia berlari kesakitan di jalan-jalan desa. Dia tidak menghancurkan satu rumah pun. Inilah mengapa saya berkata, dia penuh dengan kebaikan,” lanjut Krishnan.
Akhirnya, sang gajah berjalan menuju ke Sungai Velliyar. Di sana dia merendam mulut dan belalainya ke dalam air. Krishnan mengatakan bahwa sang gajah melakukan hal itu untuk meredakan rasa sakit dan mencegah luka-lukanya bernanah karena lalat dan serangga lainnya.
Menurut laporan NDTV, tim penyelamat akhirnya turun dengan membawa dua gajah tawanan, Surendran dan Neelakanthan, untuk mengeluarkan gajah malang yang terluka keluar dari sungai. Seolah tidak percaya lagi pada manusia, kata Krishnan, gajah tersebut tampak seperti menolak bantuan dari tim penyelamat.
Baca Juga: Tak Tahu Majikan Meninggal, Anjing Ini Setia Menunggu di Rumah Sakit hingga 3 Bulan
“Tapi kupikir dia memiliki indra keenam. Dia tidak membiarkan kita melakukan apa pun," kata Krishnan.
Beberapa jam berlalu, akhirnya upaya penyelamatan sama sekali tidak membuahkan hasil. Pada jam 4 sore waktu setempat, gajah tersebut mati dalam keadaan berdiri di dalam air. Bangkainya kemudian dimasukkan ke truk dan dibawa ke hutan untuk dikremasi.
Baca Juga: Nggak Punya Perasaan, Pengendara Mercy Ini Ngamuk ke Ambulans yang Sedang Tangani Pasien
"Dia perlu diberi upacara kematian yang layak. Untuk itu, kami membawanya ke dalam hutan dengan truk. Dia berbaring di sana di atas kayu bakar, di tanah tempat dia bermain dan tumbuh besar,” imbuh Krishnan.
Lebih lanjut Krishnan mengatakan bahwa menurut laporan dokter, gajah tersebut tidak mati sendiri. Gajah tersebut mati dalam keadaan hamil.
“Dokter yang melakukan post-mortem mengatakan kepadaku bahwa dia tidak sendirian. Saya bisa merasakan kesedihannya meskipun ekspresi di wajahnya tidak terlihat karena topengnya," terang Krishnan.
“Kami mengkremasinya di dalam tumpukan kayu di sana. Kami membungkuk di depannya dan memberikan penghormatan terakhir kami," pungkasnya.
Ini bukan kali pertama gajah diperlakukan dengan sangat buruk sampai mati. Beberapa di antaranya bahkan telah digunakan sebagai budak dan mati karena kelelahan, sementara yang lain mati akibat perburuan liar.