Dicegat Temannya, Siswa SMP di Grobogan Tewas Setelah Duel Maut Satu Lawan Satu
19 September 2019 by Dea DezellyndaAkibat hinaan yang berujung pada kematian siswa SMP
Dua siswa SMP di Grobogan, Jawa Tengah terlibat perkelahian yang berujung pada kematian. Dimas Angga Prasetya (13) siswa kelas 2 SMP Negeri 4 Purwodadi itu meregang nyawa setelah kepalanya beradu dengan aspal. Kronologi perkelahian tersebut berawal saat Angga dihadang oleh MA dan GY sepulang sekolah.
Keduanya sempat adu mulut sebelum akhirnya saling baku hantam. Angga terjatuh dari motor setelah dihajar oleh MA. Kepala Angga membentur dengan keras di aspal jalan. Saat diberi pertolongan nyawa Angga tak bisa diselamatkan.
Pelaku kesal dihina korban
Dilansir dari Kompas.com, Rabu (18/9/19), Kasatreskrim Polres Grobogan AKP Agus Supriyadi Siswanto mengatakan tewasnya Angga (13) bermula saat korban pulang sekolah sekitar pukul 12.30 WIB, Selasa (17/9/19). Saat itu korban hendak pulang ke rumah mengendarai motor matik. Korban sempat mengantarkan teman sekolahnya.
Di tengah perjalanan pulang tepatnya di Jalan Dusun Krandon, Desa Nambuhan, Kecamatan Purwodadi, korban dihadang oleh MA yang saat itu berboncengan dengan GY. Korban menghentikan motornya sementara MA berjalan mendekat.
Baca juga: Nenek Gendong Jenazah Cucunya, Tak Ada Satu pun Pengendara yang Tawarkan Bantuan
“Aku lahpo mbok ece terus, bapakku yo melu mbok eceni? (Aku kenapa kamu hina terus, termasuk juga bapakku kamu hina?),” ujar Agus menirukan MA, Rabu (18/9/19).
“Lha Lahpo? (Memang kenapa?),” jawab korban menimpali pertanyaan MA saat itu.
Kepala korban terbentur di aspal
Korban memegang kerah kaus MA dan menampar pipinya. MA tak terima dengan perlakuan korban dan membalas memukul pipi kanan korban sebanyak dua kali. Korban yang saat itu duduk di atas motor terjatuh karena pukulan MA hingga kepalanya membentur aspal.
Baca juga: Seekor Anjing Gigit Alat Kelamin Pelaku Pemerkosa Sampai Putus!
Korban yang tampak meringis kesakitan dan lemas membuat MA dan GY ketakutan. Akhirnya MA dan GY meninggalkan korban di lokasi kejadian. Saat ditemukan oleh pengguna jalan yang lewat, kondisi korban masih bernapas namun sudah tak sadarkan diri.
Korban langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat, namun nyawanya tak dapat tertolong. Saat ini polisi masih menyelidiki lebih lanjut apakah ada riwayat penyakit yang diderita korban.
“Kami masih dalami apakah korban memiliki riwayat penyakit, mengingat dua kali pukul langsung meninggal dunia,” imbuh Agus.
Keluarga korban histeris
Keluarga korban tak menyangka jika Angga akan pergi secepat ini. Saat jenazah korban dipulangkan ke rumah duka di Desa Karangharjo, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan, Rabu (18/9/19) siang, disambut tangis histeris dari anggota keluarga. Kedua orangtua Angga serta neneknya tak kuasa menahan tangis saat melihat Angga sudah tak lagi bernyawa.
Baca juga: Remaja di NTB Tega Bakar hingga Bunuh Kekasihnya
Jenazah Angga langsung dikebumikan di pemakaman desa dekat rumahnya. Keluarga korban mengaku ikhlas dengan kepergian Angga meski berat untuk menerima kenyataan bahwa Angga meninggal setelah berkelahi dengan rekannya. Keluarga menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada penyidik untuk diproses secara hukum.
“Kami ikhlas. Soal proses hukum, kami serahkan kepada polisi,” ujar Pardi, kakek korban dikutip dari Inews.id.
Polisi telah mengamankan pelaku MA untuk dimintai keterangan terkait kematian korban. Polisi menegaskan bahwa kematian Angga bukan karena pengeroyokan melainkan perkelahian satu lawan satu.
Kasus ini harus menjadi pembelajaran bagi kita semua, bahwa hinaan yang kita ucapkan kepada orang lain bukanlah hal yang sepatutnya dilakukan. Rasa sakit hati akibat hinaan tersebut bisa saja berbuntut panjang seperti kasus di atas.