Dianggap Aset Negara, Hacker Usia 15 Tahun Ini Dijemput Intel. Begini Cerita Ibunya!

Hacker Nasa 1
Putra Aji Adhari | www.youtube.com

Hacker 15 tahun ini dianggap sebagai aset negara.

Hacker memang kerap kali dipandang sebagai seseorang yang mengancam keamanan suatu negara. Tidak hanya itu saja, terkadang keberadaannya juga cukup diwaspadai oleh segelintir kelompok tertentu. Bahkan terdapat hacker di luar sana yang dimasukkan ke dalam penjara karena sesuatu yang mereka lakukan, seperti halnya membobol situs pertahanan negara.

Baru-baru ini seorang hacker asal Indonesia, bernama Putra Aji Adhari ramai diperbincangkan publik karena kemampuannya meretas situs Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Remaja yang berhasil membobol situs NASA tersebut ternyata masih berusia 15 tahun dan masih duduk di kelas 2 MTS di Ciledug.

1.

Putra sering mengecek keamanan situs instansi

Hacker Nasa 1
Putra sering mengecek keamanan situs instansi | www.youtube.com

Dilansir dari Tribunnews, ternyata bocah yang masih berusia 15 tahun tersebut sangat hobi mengecek keamanan situs berbagai instansi, mulai dari situs instasi bisnis, perbankan, maupun e-commerce.

Putra kerap kali memantau kelemahan sistem situs-situs milik pemerintah juga. Menurutnya, tingkat keamanan situs pemerintah cukup rendah, oleh sebab itu seringkali ada banyak hacker yang bisa membobolnya.

"Tapi tingkat keamanan dari situs pemerintah itu beda-beda sih tergantung developer-nya juga," ujar Putra.

"Kalau (situs) pemerintah itu biasanya bisa masuk ke database, jadi data-data yang ada sama pemerintah bisa dilihat," imbuhnya.

Baca juga: Bibit Hacker, nih! Bermodalkan Smartphone Xiaomi, Bocah Ini Bisa Main di Rental PS Sepuasnya

2.

Putra mendapatkan banyak sertifikat

Hacker Nasa 1
Putra mendapatkan banyak sertifikat | aceh.tribunnews.com

Putra ternyata juga pernah melaporkan mengenai lemahnya sistem keamanan kepada Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) jika menemukan kelemahan sistem di situs milik pemerintah. Alhasil, ia pun juga sering mendapatkan penghargaan atas prestasinya tersebut.

Menurut Putra, banyak sekali hacker yang menyalahgunakan data base untuk mendapatkan keuntungan bagi diri mereka sendiri. Oleh sebab itu, ia tidak ingin melakukan hal yang serupa.

"Kebanyakan data-data itu dijual para black hat ke dark web," jelasnya.

3.

Pengakuan sang ibu

Setelah nama anaknya menjadi perbincangan publik, Ibu Putra yang bernama Sa'anah (50) pun juga turut terkena imbasnya. Menurut keterangan sang ibu, anaknya seringkali diberikan hadiah berupa uang tunai dan sertifikat. Bahkan Putra bisa mendapatkan beasiswa untuk sekolah di mana pun dari kepolisian.

Ia juga menyatakan bahwa anaknya tersebut merupakan aset negara yang harus dijaga dan diberikan pendidikan memadai. Berkat keahlian yang dimiliki anaknya, sang ibu pun juga sempat mendapatkan hadiah berupa uang tunai dan sepeda motor.

Putra juga pernah bercerita kepada ibunya kalau dirinya seorang hacker yang baik. Ia juga mengatakan ingin menjadi programmer, bukan hacker. Sa'anah pun setuju saja dengan keinginan Putra dan tak terlalu ikut campur.

Artikel Lainnya

Tidak selamanya hacker itu sosok yang selalu jahat dan ditakuti. Hacker asal Indonesia yang masih berumur 15 tahun ini justru mendapatkan apresiasi dari pihak kepolisian karena dengan ilmunya ia bisa menyelamatkan keamanan negara.

Tidak seperti hacker lain yang berusaha untuk mencari keuntungan, Putra justru menggunakan kemampuannya untuk membantu menjaga keamanan negara. Atas usahanya itu, ia mendapatkan apresiasi dari banyak lembaga.

Tags :