Di Jepang, Kereta Terlambat Satu Menit Bikin Heboh dan Hal Itu karena Ulah Orang Ini
23 April 2019 by Ardina BarataSeorang pria tua yang menjadi penyebab keterlambatan kereta di Jepang ini
Bila kita berbicara tentang Jepang, hal yang paling terkenal di telinga banyak orang Indonesia adalah ketertiban dan kedisiplinannya. Bahkan, sampai-sampai keterlambatan adalah hal yang tidak boleh dilakukan sama sekali di sana. Salah satu buktinya adalah adanya penghargaan bagi kereta yang tepat datang baik saat keberangkatan maupun kedatangan.
Hal lain yang membuktikan tentang pentingnya ketepatan waktu di Jepang adalah adanya permintaan maaf secara resmi dari manajemen operasional kereta karena keretanya berangkat lebih cepat 20 detik. Diwartakan oleh Kompas.com, di Nagoya, Prefektur Aichi, pada Sabtu (6/4/2019) pekan lalu, terjadi insiden yang menyebabkan kereta terlambat berangkat hingga satu menit. Hal itu sampai menjadi pembicaraan
Dilansir Japan Today, kejadian pada pukul 20.40 waktu setempat itu menimpa kereta bawah tanah Higashiyama yang akan berangkat dari Stasiun Sakae. Rupanya, keterlambatan tersebut disebabkan ulah salah satu penumpang. Orang paruh baya tersebut dengan sengaja menghalangi pintu kereta yang akan menutup dengan tangannya.
Kelakuan oknum penumpang tersebut terekam oleh kamera salah seorang warga. Kemudian melalui akun @rudo2014, warga tersebut mengunggahnya di Twitter. Terlihat dari rekaman tersebut, seorang pria tua membuka paksa pintu kereta yang hendak menutup. Pria tua yang mengenakan topi dan membawa kantong plastik itu menempatkan telapak tangannya di antara pintu dan membuat pintu kereta berulang kali terbuka setelah gagal menutup.
何がしたのかねー?
— 瑠獨閣下??ニコ生主11年生過去の人 (@rudo2014) April 9, 2019
SNSで拡散‥地下鉄の出発を妨害する“迷惑な乗客” 名古屋の栄駅#名古屋 #地下鉄 #迷惑行為 #老害 pic.twitter.com/yOGCezaw1q
Aksi ini mendapatkan reaksi dari penumpang lain dengan menarik tangan pria itu agar bisa menutup namun oknum pria tersebut memberontak. Selanjutnya pria ini beralih menempatkan kakinya di jalur pintu. Sampai-sampai, petugas stasiun mengawasi pria tersebut agar tidak menghalangi pintu.
Keterlambatan kereta satu menit itu terjadi karena pintu kereta sempat membuka dan menutup setidaknya tujuh kali. Akhirnya, tindakan oknum ini menjadi pembicaraan.
"Mereka seharusnya menahan pria itu karena sudah mengganggu jalannya bisnis," tulis komentar salah seorang pengguna di Twitter.
"Harus ada aturan yang memperbolehkan penumpang lain mendorongnya keluar dan meninggalkannya di peron," ucap yang lainnya.
Biro transportasi kota Nagoya telah membuat pernyataan secara resmi mengenai insiden itu. Mereka meminta kepada penumpang untuk tidak berperilaku yang merugikan publik.
Memang di Jepang ada banyak etika dalam menaiki kereta cepat tersebut. Seperti mendahulukan penumpang yang turun, tidak boleh berbicara lewat telephone, tidak boleh bicara keras-keras dengan teman, sampai penggunaan lampu handphone. Bahkan, ada gerbong khusus untuk anak-anak, perempuan, dan penyandang disabilitas di jam-jam yang padat.