Demi Mewujudkan Cita-Cita Mempunyai 2.500 Anak, Pria Ini Rela Mendonorkan Sperma Ke Wanita yang Membutuhkan
05 November 2020 by Amadeus BimaBahkan ada yang didonorkan secara "langsung"
Supaya lebih semangat menjalani hidup, alangkah baiknya kalau kamu mempunyai cita-cita atau impian yang menjadi tujuan hidup. Entah itu bercita-cita menjadi tenaga kesehatan di daerah terpencil, ingin mendirikan sekolah bagi anak-anak yatim piatu, atau ingin menyelamatkan lingkungan yang sekarang ini sudah begitu tercemar. Cita-cita ini membuatmu tidak merasa sia-sia dalam menjalani hidup.
Namun, ada juga orang yang mempunyai cita-cita unik dan tidak seperti orang lain pada umumnya. Salah satunya adalah pria yang bernama Joe "Donor" dari Amerika Serikat ini. Dia bercita-cita menjadi seorang ayah. Tapi, bukan sembarang ayah, melainkan ayah yang memiliki 2.500 anak. Yap, kamu nggak salah baca, dia emang kepengen punya anak ribuan. Pengen bikin kota sendiri mungkin.
Namun, tentu untuk mencapai cita-cita ini tidak mudah. Nggak mungkin seorang wanita bisa melahirkan anak sampai ribuan. Oleh karena itu, Joe punya cara tersendiri, yaitu dengan membagikan spermanya kepada wanita yang membutuhkan. Misalnya, istri yang pasangannya mandul atau spermanya tidak cukup bagus untuk menghasilkan keturunan.
Dan ternyata banyak wanita yang tertarik dengan jasa yang ditawarkan oleh pria berumur 47 tahun ini. Soalnya, Joe rela mendatangi negara tempat klien berada untuk memberikan spermanya. Dia bahkan baru-baru ini terbang ke Australia untuk memberikan donor sperma kepada seorang wanita. Namun, sperma itu tidak gratis. Dia menjualnya dengan harga 100 Pounds atau sekitar Rp 1,8 juta.
Ada dua cara yang dia gunakan, pertama memberikan sperma dalam tabung, dan yang kedua adalah berhubungan seks secara langsung. Joe mengaku bahwa kebanyakan pelanggannya lebih memilih cara yang kedua, soalnya tarifnya jauh lebih murah. Bahkan, kadang Joe memberikan donor sperma secara cuma-cuma jika klien memilih cara yang kedua.
Sayangnya, bisnis yang dilakukan oleh Joe ini tidak berdasarkan oleh hukum, sehingga klien tidak bisa mengajukan tuntutan jika hasilnya tidak sesuai yang diharapkan. Joe juga tidak melakukan pemeriksaan kesehatan dirinya terutama spermanya. Jadi, tidak ada yang menjamin apakah sperma yang dihasilkan oleh Joe bisa menjadi bibit unggul kelak.
Saat para klien menanyakan soal kesehatan dari sperma yang dimiliki oleh Joe, dia mengatakan tidak punya bukti apa-apa terkait itu. Dia hanya menjamin kalau sperma yang dia berikan pasti akan berubah menjadi janin dan kliennya nggak perlu menjadi "perawan tua" yang tidak memiliki anak. Tak ayal, pernyataannya ini menuai kecaman dari netizen dan beberapa aktivis kesehatan.
Seorang reporter bahkan mengatakan kalau Joe adalah seorang pria yang sombong dan berbahaya karena meremehkan kesehatan wanita. Dia disebut bisa menularkan penyakit seksual kepada kliennya karena tidak mempunyai jaminan kesehatan.
Bisnis zaman sekarang makin aneh aja, ya? Sampai sperma pun bisa dijadiin komoditas untuk mendatangkan uang. Kamu tertarik juga melakukan bisnis seperti ini?