Curhatan Seorang Wanita yang Sedih Karena Profesi Guru TK Kerap Dianggap Remeh!
08 Februari 2021 by Amadeus BimaPadahal, guru TK adalah pendidik pertama anak-anak di tingkat pendidikan
Salah satu profesi yang begitu ironis di Indonesia adalah profesi guru. Udahlah gajinya pas-pasan, harus menghadapi para pelajar dengan beragam isi kepala, bahkan kadang malah disalahkan dan dianiaya oleh orangtua murid. Masih banyak warga Indonesia yang tidak menghargai jasa para guru dan betapa besar perannya untuk menghasilkan generasi masa depan yang cerdas.
Tapi, dari tingkatan pengajar, profesi guru TK lah yang sering dipandang sebelah mata. Orang sering menganggap remeh pekerjaan ini karena cuma berurusan dengan anak kecil doang. Nggak ngajarin materi yang berat-berat. Lebih banyak bermain dan bernyanyi. Begitulah pandangan umum masyarakat terhadap guru TK.
Suatu pandangan yang sebenarnya membuat seluruh guru TK meradang. Salah satunya adalah guru TK yang bernama Dina ini. Lewat akun Twitternya, dia bercerita bahwa profesinya ini sering diremehkan oleh teman-temannya. Dalam salah satu percakapan, temannya mengatakan bahwa pekerjaan sebagai guru TK itu adalah pekerjaan sepele.
Kerjaannya cuma ngajarin nyanyi-nyanyi doang. Gajinya juga sedikit, tidak seperti pegawai pemerintah atau swasta. Meski membakar hati, Dina memilih untuk tidak memperpanjang masalah dan hanya terkekeh saja melihat jawaban tersebut. Dina lalu menjabarkan lewat media sosialnya bahwa tugas sebagai guru TK nggak hanya mengajarkan bernyanyi dan bermain.
Baca juga: Cara Guru TK Cantik ini Beri Salam Bikin Pengen Jadi Anak-anak Lagi!
Tugas guru TK lebih dari itu karena mereka harus memperhatikan perkembangan murid-muridnya. Guru TK harus paham dengan semua ilmu tentang aspek perkembangan anak dari mulai Kognitif, Fisik-Motorik, Sosial-Emosional, Bahasa, Seni, Moral dan Nilai Agama. Justru pada momen seperti inilah, anak-anak harus dididik dengan baik.
Pada masa ini mereka memasuki fase "golden age" dimana mereka menyerap segala hal baru dengan sangat luar biasa. Jika stimulus yang diberikan tidak tepat, maka anak-anak tidak bisa berkembang dengan baik. Dina juga menceritakan kegiatan sehari-harinya saat mengasuh anak-anak yang dalam masa pertumbuhan ini.
Mulai dari pagi, guru-guru TK sudah di sekolah lbh awal dari pada anak-anak agar saat anak datang sudah ada yang menyapanya dan sudah menata/menyiapkan media yang nantinya akan dipergunakan dalam kegiatan anak. Menyapa anak dgn senyuman yang tulus meski mungkin guru ada masalah
"Saat anak-anak istirahat,, jangan pikir guru-guru TK bisa isritahat layaknya guru SD, SMP, ataupun SMA... Mereka tetap masih berkegiatan menjaga anak-anak yang berlarian kesana kemari, menjaga anak yang panjat sana panjat sini. Saat waktu pulang sekolah datang, guru TK pun belum bisa langsung plg.
Mereka masih menjaga anak-anak yang belum dijemput orang tuanya dan memastikan yang menjemput anak adalah orang tua ataupun kerabatnya (ingatkan kasus penculikan anak dengan modus menjemput anak di sekolah).
Nah, setelah anak-anak dijemput semua.... oowwww guru TK pun belum bisa pulang,,, beliau-beliaunya masih merapikan media yang telah digunakan anak-anak hari itu dan kembali menyiapkan media untuk hari esok. Belum lagi kalo ada rapat.
Berat banget kan tugas sebagai guru TK? Jadi, jangan lagi kamu anggap remeh profesi sebagai guru TK dan malah mengatai mereka yang nggak-nggak. Akui sajalah, sebagai orangtua nanti pun kamu akan memasukkan mereka ke TK supaya bisa bertemu banyak teman baru dan mempelajari banyak hal.