Berangkat Pukul 3 Pagi Demi Lomba Lari, Bocah Ini Nangis Saat Juara 1 Tak Dapat Hadiah

Asmarani Dongku
Asmarani Dongku | regional.kompas.com

Asmarani kecewa saat berhasil meraih juara 1 namun tak dapat hadiah

Seorang bocah SD bernama Asmarani Dongku merupakan seorang atlet lari cilik dari Poso, Sulawesi Tengah. Asmarani kerap menjuarai berbagai perlombaan lari maraton. Beberapa waktu lalu ia mengikuti acara lomba lari maraton yang diselenggarakan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sulawesi Tengah.

Asmarani berhasil mencapai garis finis paling cepat. Namun Asmarani tak bahagia menjadi yang pertama menyentuh garis finis. Bocah kelas VI SD ini justru menangis karena ternyata tak ada hadiah dalam acara lari maraton tersebut.

1.

Berangkat jam 3 pagi

Asmarani Dongku
Asmari dan kedua orang tuanya | regional.kompas.com

Dilansir dari Kompas.com, Kamis (30/01/20), Asmarani Dongku, siswi kelas VI SD dari Desa Pandiri, Kecamatan Lage, Kabupaten Poso, mengatakan baru tahu tidak ada hadiah dalam lomba lari 21 km setelah sampai di garis finis.

Pada hari Sabtu (25/01/20) lalu, Asmarani, ayah dan ibunya bertolak ke Kantor Bupati Poso tempat di mana perlombaan dimulai. Dengan mengendarai motor, mereka menempuh jarak sekitar 19 kilometer dan berangkat pada pukul 03.00 WITA.

Baca juga: Viral Motor Plat Merah Seenaknya Masuk Jalur Busway, Saat Ditegur Malah Ngamuk

"Saya disampaikan salah satu staf PU Poso bahwa lomba itu ada bonusnya. Maka, saya dan anak, serta istri bonceng tiga, berangkat dari rumah sekitar jam tiga subuh agar bisa mengikuti lomba itu," ujar Alfrianus, Kamis (30/01/20).

Sampai di Kantor Bupati, Asmarani langsung mengikuti lomba lari maraton sejauh 21 kilometer tersebut. Asmarani berhasil mengalahkan 40 peserta yang kebanyakan orang dewasa.

2.

Menangis saat tak diberi hadiah

Asmarani Dongku
Asmarani Dongka | regional.kompas.com

Saat sampai di garis finis paling cepat, Asmarani merasa gembira lantaran memenangkan perlombaan. Ia sudah berharap mendapatkan hadian dari penyelenggara. Ternyata tak ada hadiah bagi yang mencapai finis terlebih dahulu. Asmarani harus menelan kecewa dan hanya menerima medali. Ia pun mengaku menangis saat tahu ternyata tak dapat hadiah.

Baca juga: Kesal Utang Tak Dibayar, Pria Ini Sumbang Amplop Kosong Bertuliskan Rp460 Ribu di Nikahan

"Saya menangis, capek dan tidak ada hadiahnya. Nanti di finisih baru dibilang tidak ada hadiahnya. Kalau saya tahu tidak ada hadiahnya, saya tidak akan ikut," ujar Asmarani.

Menanggapi kekecewaan yang dialami oleh Asmarani, Kadis PU Sulteng Saifullah Djafar mengklarifikasi atas kesalahpahaman yang dialami Asmarani. Menurut Djafar, acara itu bukanlah perlombaan lari maraton melainkan hanya acara syukuran pekerjaan peningkatan jalan Kelurahan Lawanga-Toyado.

"Sebetulnya ini hanya diikuti oleh komunitas lari kita sendiri, tapi karena ada komunitas lain yang mau bergabung, ya kita terima ikut serta. Dan sebagai tanda keikutsertaan, kita menyiapkan medali dan untuk anggota komunitas yang mendaftar tidak dipungut bayaran," jelas Djafar.

Baca juga: Viral Kakek Pengemis Buta Disebut Sebagai Modus Perampokan, Faktanya Menyedihkan

3.

Asmarani banjir sumbangan

Asmarani Dongku
Asmarani saat terima sumbangan | kumparan.com

Melihat kekecewaan Asmarani usai mengikuti acara lari maraton tersebut, berbagai komunitas lari ingin memberi hadiah atas usahanya. Salah satu komunitas yang memberikan hadiah kepada Asmarani adalah Komunitas Pencinta Lari (Runners Club).

Baca juga: Heboh Protitusi Kalibata City, ABG 15 Tahun Disuruh Layani 4 Pria dalam Sehari

Asmarani mendapat bantuan sejumlah uang dan juga kaos bertuliskan Runners Club. Tak hanya itu saja, Runners Club Kabupaten Toli-toli beserta donatur dari Salatiga, Jawa Tengah ikut memberikan sejumlah uang tunai.

“Tadi barusan sekitar jam dua siang dari Runners Poso dan Tolitoli datang ke rumah kasih hadiah. Kemudian, ini ibu lagi minta rekening, katanya dari Salatiga,” ujar ayah Asmarani, Alfrianus Dongku.

Artikel Lainnya

Orangtua Asmarani merasa bahagia banyak yang peduli dan mendukung bakat anaknya. Alfrianus juga sangat berterimakasih atas banyaknya sumbangan yang diberikan oleh beberapa komunitas lari.

Tags :