Birahi Tak Tersalurkan, Gajah Liar Rusak Pemukiman Warga hingga Tewaskan Anggota TNI
06 Maret 2020 by Mabruri Pudyas SalimMenurut Gubernur Sumsel, warga telah terbiasa hidup berdampingan dengan gajah. Bahkan belum pernah ada konflik sebelum ini.
Seekor gajar yang diduga sedang birahi merusak pemukiman warga di Desa banyu Biru, Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten Ogan Komering Illi (OKI), Sumatera Selatan. Dalam insiden tersebut, seorang anggota prajurit TNI Serka Anumerta Iskandar gugur.
Ia menjadi prajurit TNI yang rela mengorbankan nyawanya untuk menyelamatkan warga dari amukan gajah yang terjadi pada Rabu (4/3/2020). Iskandar gugur dalam tugas setelah terinjak gajah yang mengamuk secara brutal itu.
Nasib nahas itu terjadi saat Iskandar berupaya menghalau mamalia besar itu agar tidak menyerang seorang warga bernama Khairul. Saat kejadian, Khairul berhasil selamat meski mengalami patah tulang rusuk dan iga. Sementara itu, Iskandar tewas di tempat akibat luka yang disebabkan injakan dan serudukan gading gajah.
Mengamuk karena Birahi Tak Tersalurkan
Dilansir dari Kompas.com (06/03/2020), menanggapi peristiwa nahas itu, Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru mengatakan bahwa dari hasil tinjauan di lapangan, gajah liar itu mengamuk karena tengah birahi. Namun, karena hasrat yang tak tersalurkan, gajah itu keluar dari kelompoknya dan masuk ke perkampungan warga.
Baca juga: Viral Video Penerjun Payung di Sidoarjo Nyasar Mendarat di Atap Rumah, Warga Teriak Histeris
"Ada gajah jagoan baru di sana, gajah yang ini kalah sehingga dia lari dari kelompoknya. Karena hasratnya tak tersalurkan dia masuk perkampungan dan mengamuk," kata Herman, usai meninjau lokasi kejadian bersama Panglima Kodam II Sriwijaya Mayjen Irwan dan Kapolda Sumsel Irjen Pol Priyo Widyanto, Kamis (5/3/2020).
Peristiwa itu berawal dengan mendadak. Warga yang kebetuan melihat gajah yang mengamuk itu kemudian menghubungi anggota TNI untuk meminta bantuan. Setelah menerima laporan dari warga, dua Babinsa langsung diturunkan di lokasi kejadian untuk meredam amukan gajah itu. Mereka adalah Serma Sugiarto dan Serka Anumerta Iskandar.
Gajah Pergi setelah Tahu Korbannya Meninggal
Saat mencoba menghalau gajah tersebut, Serka Anumerta Iskandar melakukannya sambil mengambil foto untuk dokumentasi. Akibatnya gajah tersebut semakin marah.
Baca juga: Diduga Kaget Akibat Letusan Merapi, Seekor Sampai Nyangkut di Atap Kandang
"Dia masuk ke tempat lokasi gajah, untuk mengusir sambil mengambil dokumentasi. Gajahnya marah langsung di dorong dari samping. Saat dikejar (gajah) dia terjatuh dan terinjak," kata Panglima Kodam II Sriwijaya Mayjen Irwan, Jumat (6/3/2020).
Setelah itu, gajah liar itu menganiaya Serka Anumerta Iskandar hingga mengalami luka parah. Warga pun tak dapat berbuat banyak melihat mamalia itu meluapkan amarahnya.
Baca juga: Cemburu Istri Hubungan Sama Mantan, Suami Nekat Bakar Diri Bersama Anak
Setelah Serka Anumerta Iskandar meninggal, gajah tersebut langsung meninggalkan korban dan kembali ke areal Swaka Marga Satwa Air Sugihan yang berjarak sekitar tujuh kilometer dari pemukiman warga.
Mendapat Kenaikan Pangkat dan Diangkat Jadi Pahlawan
Setelah menerima laporan ada anggotanya yang gugur dalam bertugas, Mayjen Irawan langsung meneruskan ke Kepala Staf TNI Angkata Darat (KSAD). Atas aksi heroiknya itu Iskandar pun mendapatkan Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) dari Mabes TNI.
Iskandar yang sebelumnya berpangkat Sersan Satu (Sertu), naik satu tingkat menjadi Sersan Kepala (Serka). Selain itu, Serka Anumerta Iskandar juga rencananya dikebumikan di makam pahlawan, atas jasanya tersebut.
Perlu diketahui bahwa Swaka Marga Satwa Air Sugihan memiliki luas lahan 86.000 hektar. Setidaknya ada 200 ekor gajah yang hidup di sana. Menurut Gubernur Sumsel, Herman Deru, warga sekitar telah terbiasa hidup berdampingan tanpa pernah terlibat konflik dengan gajah.
"Gajah, memang mereka bermukim di situ sebelum warga. Masyarakat di sana tidak asing dengan gajah. Kondisi di sana kondusif, tidak mencekam," jelas Herman.