Keji! Demi Cuan dan Diklaim Obat Corona, di China Beruang Disiksa Cuma Diambil Empedunya

Beruang dimasukkan ke kandang yang sempit
Beruang dimasukkan ke kandang yang sempit | www.flickr.com

Dikenal mahal, beruang sengaja diternakkan cuma diambil empedunya.

Meski menuai pro dan kontra, bulan April lalu China memperkenalkan obat yang dinilai ampuh sembuhkan virus Corona berbahan empedu beruang. Nama obat itu adalah Tan Re Qing, yang akan disuntikkan ke pasien Covid-19 yang sudah kritis.

Namun penggunaan obat berbahan empedu beruang ini menuai kecaman dari berbagai organisasi pecinta dan pelindung hewan. Bahkan karena harga empedu beruang begitu mahal, kini sudah menjadi industri.

1.

Empedu beruang dijadikan obat

Beruang dimasukkan ke kandang yang sempit
Empedu beruang dijadikan obat | www.nationalgeographic.com

Melansir National Geographic via Detik.com, sejak dulu empedu beruang sudah populer di China sebagai obat tradisional. Lantaran dianggap bisa menyembuhkan berbagai penyakit, kini banyak yang menternakkan beruang untuk diambil empedunya dengan teknik bedah amatir.

Baca Juga: Terkutuk! Gajah Hamil Tewas Usai Diberi Nanas Berisi Petasan, Mati dalam Posisi Berdiri

Akibatnya, tak sedikit beruang yang mati karena proses pengambilan empedu yang menyiksa. Para beruang ini juga diperlakukan buruk. Mereka dimasukkan ke kandang sempit yang membuatnya tak bisa bergerak leluasa. Bahkan banyak juga yang stres dan otot-ototnya tertekuk.

Mengomsumsi empedu beruang sebagai obat memang tidak dilarang di China. Namun menangkap hewan liar untuk diambil empedunya merupakan tindakan ilegal.

2.

Empedu beruang sangat mahal

Beruang dimasukkan ke kandang yang sempit
Empedu beruang sangat mahal | www.dailymail.co.uk

Di pasaran, harga empedu beruang cukup tinggi dan menguntungkan untuk bisnis. Di Jepang sendiri bisa mencapai USD 153 (Rp 2,2 juta) per gram. Saking mahalnya, angka tersebut setara dengan harga emas. Jika di pasar asing, satu empedu beruang bisa mencapai ribuan dollar Amerika, tergantung berat atau ukurannya.

Baca Juga: Terlalu Kejam! Dikenal Mahal dan Empuk, Proses Pembuatan Bantal Bulu Angsa Bikin Nangis

Namun meski begitu, belum ada bukti medis atau penelitian bahwa empedu beruang benar-benar bisa menyembuhkan penyakit. Malahan, dokter-dokter di China melarang penggunaannya sebagai obat.

Empedu beruang sendiri diklaim memiliki kandungan ursodeoxycholic acid (UDCA) yang tinggi dan bisa mengobati hati hingga kandung empedu. Tapi, kandungan UDCA ini bisa didapatkan juga dari jenis obat herbal.

3.

Kesehatan manusia bisa terancam

Beruang dimasukkan ke kandang yang sempit
Kesehatan manusia bisa terancam | fr.wikipedia.org

Organisasi Environmental Investigation Agency (EIA), Aron White yang juga pecinta hewan mengatakan, meski empedu beruang diklaim bisa sebagai obat, tapi juga berbahaya bagi kesehatan manusia.

"Dikonsumsi sebagai makanan atau obat, daging hewan liar ini memiliki risiko yang tinggi untuk kesehatan manusia. Semua hewan liar yang disembelih, dikumpulkan, disimpan dan dikonsumsi memiliki risiko yang sama," kata Aron.

Baca Juga: Tak Kuat Jangan Lihat! Begini Penampakan Anjing yang Dibantai di Festival Yulin Tahun Ini

"Peternakan beruang sampai peternakan macan juga punya isu kesehatan yang sama," lanjutnya.

Penggunaan daging hewan liar ini (entah untuk obat atau konsumsi), sangat berbahaya karena lingkungan peternakan yang sangat buruk, cara pengemasan yang tidak higienis, dan proses penyembelihan daging yang kotor.

Artikel Lainnya

Perlu diketahui, di China empedu beruang sudah populer menjadi obat tradisional sejak dulu. Menurut data dari The Guardian, pada 2015 silam sudah ada 12 ribu ekor beruang diternakkan khusus untuk diambil empedunya.

Peternakan ini berada di China, Korea Selatan, Vietnam, Laos, dan Myanmar. Jenis beruang yang digunakan peternak adalah beruang hitam asiatik, yang kini populasinya terancam punah.

Tags :