Beralasan Sakit Hati, Warga Berada ini Sempat Enggan Mundur dari Penerima PKH!

Suma'ani (39) penerima PKH Kabupaten Nganjuk berfoto di samping mobil avanza mobilnya
Suma'ani (39) penerima PKH Kabupaten Nganjuk berfoto di samping mobil avanza mobilnya | www.antvklik.com

Awalnya tidak mau mundur sebagai penerima PKH karena sakit hati!

Program Keluarga Harapan (PKH) memang menjadi topik yang kontroversi di kalangan masyarakat, sebab mereka mengatakan bahwa banyak warga mampu yang justru mendapatkan bantuan tersebut. Seperti halnya yang terjadi di Kabupaten Nganjuk ini, PKH lagi-lagi salah sasaran karena seorang warga yang memiliki rumah mewah dan mobil malah mendapatkan PKH.

Dikutip dari iNews.id pada Jumat (22/5/2020), Suma’ani (39) yang merupakan warga Desa Mlorah, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk mengaku mendapat bantuan melalui program PKH. Padahal, dari segi ekonomi ia tergolong mampu dan tidak layak mendapat bantuan. Faktanya, Suma’ani memiliki rumah bagus serta mobil, namun ia tak menolak saat mendapatkan bantuan dari program PKH tersebut.

Baca Juga : Program Keluarga Harapan Salah Sasaran, Pemprov Jateng Lakukan Hal ini!

Suma'ani (39) penerima PKH Kabupaten Nganjuk berfoto di samping mobil avanza mobilnya
Suma'ani (39) saat menunjukkan rumahnya yang diberi label penerima PKH | www.antvklik.com

Suma’ani juga dengan menunjukkan mobilnya dengan nomor nopol B 8782 serta perabotan rumah yang dia miliki. Foto-foto Suma’ani sempat viral di media sosial lantaran dianggap mampu namun masih tetap mendapatkan PKH. Bahkan rumahnya juga diberi label dengan cat tembok bahwa keluarganya menerima PKH.

Ternyata Suma’ani dan keluarga telah mendapatkan PKH sejak dua tahun terakhir. Pada mulanya, keluarganya memang diajukan sebagai penerima PKH karena keadaan ekonomi yang kurang baik. Namun kini keadaan ekonomi keluarganya telah membaik dan bisa membeli mobil.

Awalnya, saat itu saya dapat undangan ke balai desa untuk menerima PKH. Saya mau saja karena saya tidak mengajukan dan saat itu memang masih tidak punya, ucapanya.

Suma'ani (39) penerima PKH Kabupaten Nganjuk berfoto di samping mobil avanza mobilnya
Suma'ani (39) saat menunjukkan perabotan di dalam rumahnya | www.antvklik.com

Akan tetapi ia mengaku tidak mau mengundurkan diri lantaran sakit hati kerap disindir oleh para pendamping PKH dan perangkat desa.

Awalnya saya mau mundur, tapi karena disindir-sindir dan sakit hati, makanya saya nggak mundur, terangnya.

Menurut Suma’ani cara menegur pendamping PKH dan perangkat desa itu salah ketika menyuruhnya mengundurkan diri dari program PKH. Namun dia berjanji akan segera mengundurkan diri apabila mereka menyampaikan tegurannya dengan komunikasi yang baik.

Sekarang saya belum ada kemauan, karena masih sakit hati, tambahnya.

Suami Suma’ani sendiri merupakan seorang kuli bangunan. Mobil yang dimilikinya sering disewakan kepada warga sekitar dan garasinya sendiri masih menumpang di tanah milik adik ipar.

Baca Juga : Kaya Ngaku Miskin! Pengguna FB ini Bagikan Foto Penerima Bantuan Pemerintah Salah Sasaran, Netizen Geram!

Suma'ani (39) penerima PKH Kabupaten Nganjuk berfoto di samping mobil avanza mobilnya
Suma'ani (tengah) akhirnya membawa pernyataan pengunduran diri sebagai penerima PKH | www.antvklik.com

suma’ani akhirnya mengundurkan diri

Setelah viral di media sosial dan menjadi perbicangan netizen, akhirnya Suma’ani mengundurkan diri sebagai penerima bantuan PKH. Hal itu diungkapkan oleh Andi selaku Koordinator Kabupaten (Korkab) PKH Kabupaten Nganjuk. Ia mengatakan bahwa Suma’ani telah mengundurkan diri pada Rabu (20/5/2020).

Benar kemarin kita menerima surat pernyataan pengunduran diri dari daftar penerima PKH tertanggal 20 Mei 2020, ucapnya.

Ia menambahkan bahwa banyaknya warga mampu yang masih menerima PKH disebabkan oleh pendataan yang kurang tepat, kerjasama antar Pemerintah Desa dan Dinas Sosial Kabupaten sangat diperlukan untuk menginput data penerima agar tidak salah sasaran. Sebab, pada dasarnya untuk mendata penerima bantuan disesuaikan pengajuan dari pihak desa.

Begini pada dasarnya pihak desa selaku penginput data mana yang layak dan tidak, apalagi sekarang sudah ada setiap desa aplikasi Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial (SIKS-NG). Nah di situ tugas seorang operator yang ditunjuk oleh desa untuk memasukkan warga yang layak dan tidak, jadi kami berharap pada operator yang memasukkan data warga penerima PKH lebih teliti lagi, terang Andi.

Baca Juga : Viral Penerima Bantuan Diminta Foto Pegang Kertas "Saya Orang Tidak Mampu", Netizen: Kebangetan!

Artikel Lainnya

Para pendamping PKH sendiri memiliki tugas untuk mengawasi dan memantau proses penyaluran PKH terhadap warga yang menerima.

Tags :