Bandel Mudik di Tengah Pendemi Corona, 9 Pemudik ini Positif, 1 Meninggal Dunia!

Ilustrasi terinfeksi corona setelah mudik
Ilustrasi terinfeksi corona setelah mudik | google.com

Ke kampung justru bawa oleh-oleh virus corona

Meskipun Presiden Jokowi sudah melarang warga Indonesia untuk mudik di Bulan Ramadan tahun ini, namun masih ada warga yang bandel. Warga tetap nekat mudik dengan cara sembunyi-sembunyi. Hal ini diungkapkan oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Dia blak-blakan mengatakan bahwa ada beberapa penumpang yang nekat mudik, ujung-ujungnya terinfeksi virus corona.

Masih ada yang bocor di beberapa tempat. Tolong masyarakat ikuti aturan dengan baik, bahaya betul kalau ngumpet-ngumpet, kata Ganjar di kantornya, Selasa (28/4/2020).

Kejadian ini diketahui terjadi di Cilacap. Kala itu, delapan orang pemudik menyewa mobil travel dari Jakarta menuju Cilacap. Mereka sembunyi-sembunyi untuk menghindari razia dari petugas. Bukannya sampai di kampung dengan selamat, mereka justru berakhir di rumah sakit karena semuanya terinfeksi virus corona.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, dr Pramesti Griana Dewi membenarkan peristiwa tersebut. Saat ini, ke-delapan orang tersebut diisolasi di RSUD Majenang dan menunggu hasil swab. Mereka dinyatakan positif virus corona berdasarkan rapid test, yang memang akurasinya tidak cukup tepat.

Baca Juga: Mudik ke Gunungkidul, Perantau Asal Jakarta Ini Bawa Virus Corona. Netizen: Oleh-oleh Buat Kampung

Ilustrasi terinfeksi corona setelah mudik
Petugas kepolisian melarang mudik | Kompasiana.com

Iya, masih rapid test. Mereka sudah diisolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majenang, sambil menunggu hasil swab yang sudah dikirim ke laboratorium di Yogyakarta, kata Pramesti, Rabu (29/4).

Pramesti menjelaskan bahwa delapan orang ini merupakan warga Cimanggu yang merantau ke Jakarta. Di Ibu kota, mereka tinggal di kontrakan yang sama dan bekerja di tempat yang sama juga. Pada 8 April, mereka memutuskan mudik bersama. Namun, karena pemerintah sudah melarang mudik, terpaksa pemudik ini main kucing-kucingan dengan petugas.

Mereka dicurigai terinfeksi virus corona, setelah kakak dari salah satu pemudik meninggal dunia, tak lama setelah adiknya datang ke kampung. Kematian ini mencurigakan karena almarhum tidak pernah bepergian ke wilayah zona merah Corona.

Baca Juga: Dilema Mudik di Tengah Wabah: Dulu Mengalirkan Rezeki, Kini Pembawa Petaka?

Adiknya (si pemudik) kemudian dilakukan rapid test. Hasilnya positif (Corona), ujarnya.

Ilustrasi terinfeksi corona setelah mudik
Ilustrasi mudik | pasardana.id

Melihat hasil ini, petugas bergegas melakukan tracing melacak orang-orang yang pernah kontak dengannya. Tujuh orang yang pulang mudik dengannya lalu dites dan ternyata positif terinfeksi corona.

Hasilnya, tujuh orang lainnya dari hasil rapid test juga positif. Dari delapan orang tersebut, terdapat satu keluarga yang terdiri atas bapak, ibu, dan anak, paparnya.

Saat ini, para pemudik tersebut berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) dan diisolasi. Mereka menunggu hasil cek swab, termasuk hasil pemeriksaan terhadap kakak pemudik yang meninggal. Untuk keluarga dari masing-masing pemudik, masih belum ditracing secara khusus karena belum terkonfirmasi positif. Keluarga hanya dianggap sebagai ODP.

Baca Juga: Polemik Mudik Saat Bencana Wabah Corona Melanda, MUI: Haram!

Peringatan untuk jangan mudik
Peringatan untuk jangan mudik | beritasatu.com
Artikel Lainnya

Beginilah akibatnya kalau masih bandel mudik ke kampung halaman di tengah pandemi corona. Situasi bahagia malah berubah menjadi suasana duka, lantaran membawa penyakit yang membunuh keluarga sendiri. Semoga ini menjadi pelajaran untuk kita semua, ya.

Tags :