17 Makanan Khas NTT, Jangan Coba Nomor 8 Jika Tidak Berani!
29 Oktober 2019 by Boy N.
Makanan khas NTT, warisan tradisi Kebudayaan Indonesia
Makanan khas NTT (Nusa Tenggara Timur) turut membangun pesona dan pamor provinsi ini selain keindahan alamnya yang terus menyedot kehadiran para wisatawan.
Jonathan Safran Foer, seorang novelis asal Amerika, pernah menyatakan bahwa makanan merupakan budaya, tradisi, hasrat, dan identitas. Artinya, keberadaan makanan (dan minuman) khas sebuah daerah adalah warisan turun temurun yang membentuk budaya dan sekaligus identitasnya.
Kemajemukan makanan khas NTT juga berperan dalam menjalin ikatan di antara daerah-daerah lain di Indonesia yang saling berkelindan sebagai aset-aset kebudayaan nasional.
Ada kudapan, minuman, dan masakan sedap, inilah daftar makanan khas NTT
Bagi kamu yang punya rencana bepergian atau liburan ke NTT, jangan sampai tidak mencicipi jajanan-jajanan khas sana.
Sangat disarankan pula untuk membawanya sebagai oleh-oleh. Nah, langsung saja cek daftarnya di bawah ini!
Kue Cucur
Jangan bingung semisal kamu pernah menjumpai Kue Cucur selain di NTT, atau malahan di daerahmu sendiri. Makanan berbahan dasar tepung ini memang merupakan kudapan khas di kawasan Asia Tenggara. Namun di daerah NTT, camilan ini tentu memiliki ciri khasnya sendiri.
Kue cucur sebagai makanan khas NTT diolah dari tepung beras, gula lempeng atau gula merah, dan daun pandan. Kue berwarna coklat dan rasanya manis ini akan paling sering dijumpai jika kamu berkunjung ke Pulau Oseao. Makanan ringan ini terasa lebih nikmat disantap selagi masih hangat.
Ubi Nuabosi
Apa bedanya dengan ubi atau singkong yang mungkin pernah atau biasa kamu santap? Ubi Nuabosi berukuran lebih besar, beraroma harum, dan rasanya sangat gurih. Warga lokal menyebutnya Uwi Ai Nuabosi dan sering ditanam di dataran tinggi Ndetundora yang berlokasi di Kabupaten Ende.
Sebagai makanan ringan khas NTT, hasil-hasil olahannya diproses dengan berbagai cara seperti dipanggang, digoreng, direbut, atau dijadikan keripik. Istimewanya lagi, jika ditanam di wilayah lain, meskipun tetap tumbuh subur, namun rasanya tidak sama. Konon, ubi ini awalnya dibawa para penjajah Portugis yang kemudian dibudidayakan masyarakat lokal.
Baca Juga: Daftar Makanan Khas Manado Halal untuk Para Muslim Traveler
Jagung Katemak
Kamu bisa menyebutnya bubur atau sup jika menjumpai langsung makanan khas NTT. Toh, yang penting adalah rasanya yang sedap dan sangat nikmat. Jagung Katemak merupakan sajian khas yang diolah dari jagun bersama kacang hijau, labu, dan bumbu-bumbu khas.
Sensasi menyantap hidangan ini terasa dari kuahnya yang segar, agak kental, dan isi yang empuk. Paling cocok dinikmati saat masih hangat dan bisa mengganjal perut kelaparan.
Sambal Ikan Teri
Banyak orang yang tidak tahu bahwa sambal ini sebenarnya adalah makanan khas NTT. Sambal ini nyaris sering kita jumpai di warung-warung makan seluruh Indonesia. Namun sambal ini diadaptasikan secara berbeda-beda tergantung wilayahnya.
Walaupun kamu mungkin pernah atau malah sering menyantapnya, cita rasanya tentu sangat berbeda jika kamu menyantapnya langsung di tempat asalnya. Olahan beragam bumbunya yang spesial dijamin akan membuat lidahmu terus bergoyang.
Manggulu
Konon, makanan khas NTT ini nyaris berusia sama dengan negara kita. Ceritanya, dulu para pejuang di NTT sering membawanya sebagai bekal selama bertempur melawan pasukan Belanda karena makanan ini bisa awet selama berhari-hari dan ampuh sebagai pengusir lapar.
Manggulu adalah makanan yang diolah dari pisang, kacang tanah, dan gula merah. Proses pembuatannya sekitar 3 hari demi menunggu pisang yang dijemur sampai kering. Sekilas, wujudnya seperti dodol, apalagi dibungkus dalam daun pohon pisang yang telah dikeringkan.
Baca Juga: 12 Makanan Khas Bali yang Wajib Dicoba, Bikin Ngiler dan Nambah!
Kena Kita
Jenis makanan khas NTT bernama unik ini juga kerap disebut sebagai Bubur Rokatenda. Bahan-bahan utama makanan ini adalah jagung, ubi, dan kacang merah yang bakal terasa lebih gurih jika disajikan bersama cabai rawit dan parutan kelapa.
Bubur ini sangat lembut ketika dikunyah namun cukup mengenyangkan. Tak heran jika bubur ini sering dihidangkan sebagai pengganti nasi dan lumayan manjur untuk mempercepat pemulihan kondisi tubuh yang sedang dalam proses penyembuhan.
Muku Loto
Muku Loto adalah makanan khas NTT yang berasal dari Pulau Flores, tepatnya di Nageko. Dalam bahasa setempat, Muku Loto berarti Pisang Hancur. Makanan ini merupakan warisan dari para leluhur yang sering dihidangkan saat pesta-pesta adat misalnya acara pernikahan.
Bahan-bahannya diolah dari pisang muda yang sudah dikupas kulitnya, jeroan daging, bawang, dan sejumlah bumbu khas yang semua dicampur dan direbus dalam sebuah kuali besar hingga matang. Alat untuk mengaduk masakan ini saat direbus juga menggunakan batang pohon pisang.
Moke
Selain beragam makanan khas NTT, daerah ini juga memiliki minuman tradisionalnya yakni Moke. Minuman ini diolah dari proses penyulingan pohon lontar dengan panci berbahan lempung. Warnanya agak kekuningan dan biasanya sudah diwadahi dalam botol kemasan.
Varian minuman ini disebut Sopi yang perbedaannya cuma dari bahan panci berbahan alumunium untuk proses penyulingan. Oh ya, bagi kamu yang tidak mengonsumsi minuman keras, jangan coba-coba mencicipinya ya. Pasalnya, baik Moke dan Sopi termasuk dalam kategori minuman beralkohol.
Baca Juga: Akhirnya Sah, NTT Segera Luncurkan Miras Sophia Berkadar Alkhohol 45 Persen Karya Anak Bangsa
Jagung Titi
Jagung Titi adalah makanan ringan khas NTT yang sangat populer. Camilan gurih ini sering menjadi oleh-oleh bagi mereka yang berkunjung ke NTT karena cukup praktis, ringan, tapi memuaskan. Namanya diambil dari cara pengolahannya, yakni dititi atau ditumbuh hingga gepeng.
Jadi, pipilan jagung yang sudah dilepas dari tongkolnya dimasak dulu hingga setengah matang. Butiran-butiran yang masih panas itu kemudian ditumbuk di atas permukaan batu yang datar. Cara mengonsumsinya bisa langsung disantap layaknya popcorn, atau dibikin mirip seperti sereal, yakni dicampur bersama air.
Jagung Bose
Dalam bahasa setempat, Bose artinya lunak. Nah, dari namanya sudah terbayang belum seperti apa wujud makanan ini? Jagung Bose mungkin tidak termasuk kategori makanan ringan khas NTT, tapi kalau mau mencicipinya sebagai kudapan pun tak masalah. Rasanya sangat manis dan cukup memuaskan untuk mengisi perut jika mendadak kelaparan.
Tapi hidangan ini akan terasa makin lezat jika kamu menyantapnya bersama sayur atau lauk khas NTT misalnya Lawar Ikan, Karmanaci, atau Se’i Sapi. Wah, makanan-makanan apa lagi tuh? Sabar ya, nanti kita bahas nama-nama itu di bawah.
Lawar Ikan
Lawar Ikan adalah makanan khas daerah NTT yang diolah dari ikan laut yang masih segar, kemudian direndam bersama jeruk nipis dan cuka. Tujuannya supaya ikan itu bersih dari kotoran dan bakteri karena penyajiannya langsung alias tidak dimasak dulu.
Setelah diiris tipis-tipis kemudian direndam hingga berwarna putih susu, ikan laut ini disajikan bersama sayuran segar. Kok mengingatkan pada Sushi, ya? Coba sendiri deh masakan khas istimewa ini.
Baca Juga: 9 Makanan Khas Lebaran Medan yang Terkenal Halal dan Lezat
Karmanaci
Penggemar daging dipersilakan merapat jika menjumpai makanan khas NTT Kupang ini. Karmanaci merupakan daging sapi yang dicincang kemudian ditumis bersama sejumlah bumbu khusus. Begitu disantap, terasa benar tekstur daging yang sangat lembut dan sedap. Kok bisa?
Sebelum ditumis, dagingnya yang sudah dicincang direbus dulu dengan campuran rempah-rempah dan bumbu-bumbu pilihan. Jika sudah terasa lunak, daging itu kemudian ditumis dan bila sudah dihidangkan akan membuat air liurmu menetes.
Se’i Sapi
Orang Barat mengenal smooked beef. Tapi kita orang Indonesia punya masakan yang sama dengan nama berbeda-beda. Nah, begitu juga dengan Se’i sapi, makanan khas daerah NTT ini. Kuliner asli Pulau Rote ini diolah dari daging sapi yang diasapi dengan arang dan kayu kosambi.
Aroma harum daging asap ini jelas berbeda dan menjadi ciri yang sulit tertandingi. Proses pengasapan daging yang dirisi tipis-tipis ini lumayan lama hingga berjam-jam. Namun begitu menyantapnya, dijamin akan sangat puas.
Ikan Kuah Belimbing
Sajian makanan khas NTT yang satu ini sangat cocok bagi kamu yang menginginkan hidangan berkuah, gurih, dan sangat segar. Bahan utamanya diolah dari ikan tongkol dicampur bersama irisan buah belimbing dan bumbu-bumbu khusus.
Rasanya agak asam namun terasa segar dan bisa kamu jadikan sayur lauk bersama nasi putih. Kuliner ini tidak akan mengecewakanmu dan sering direkomendasikan jika berkunjung ke NTT.
Baca Juga: Bikin Nagih! 14 Makanan Khas Banten yang Lezat dan Menggoda Selera
Kolo
Kolo adalah makanan khas NTT yang mungkin mengingatkanmu pada nasi bakar. Cara mengolahnya adalah memasukkan beras ke dalam bambu muda yang rata-rata berukuran 30 cm. Setelah dimasukkan ke dalam bambu, beras tadi dicampur air dan bumbu khusus.
Selama kira-kira setengah jam, bambu berisi beras tadi dibakar di atas bara api. Cara menyajikannya digulung dengan daun kering seperti lontong.
Sayuran Rumpu Rampe
Campuran bunga pepaya dan daun pepaya yang ditumis menghasilkan makanan khas daerah NTT ini. Untuk bahan-bahan tumisan tadi terdiri dari rempah-rempah, garam, gula, bawang, cabai, dan beberapa bahan lain yang menghasilkan aroma sedap.
Rumpu Rampe akan menjadi sayur yang mantap jika disantap bersama nasi putih, apalagi kalau mau mencampurnya bersama sambal.
Pelepah Manuk
Pelepah Manuk adalah makanan khas NTT Kupang yang dulu sering menggunakan daging burung tapi makin banyak yang menggantinya dengan daging ayam. Cara mengolahnya dituangkan ke dalam campuran rempah-rempah dan bumbu-bumbu lainnya.
Faktor yang membuat makanan khas NTT Kupang ini semakin mengesankan di lidah adalah kuah santan yang meresap dan melekat di daging.
Sensasi cita rasa dari setiap makanan khas NTT yang telah disebutkan di atas hanya dapat dirasakan langsung dengan menyantapnya. Oleh sebab itu, kalau kamu ada rencana berkunjung ke NTT, tinggal cek daftar kuliner di atas. Lebih kebetulan lagi bila mumpung ada anggota keluarga/teman yang ke sana, nitip saja oleh-olehnya, jangan lupa sekalian ongkosnya ya!
