Wabah Corona Diprediksi Selesai di Indonesia pada September 2020
24 Mei 2020 by LukyaniPrediksi akhir wabah corona di beberapa negara mengalami kemunduran.
Sejumlah pakar telah melakukan analisis dan memprediksi waktu berakhirnya wabah virus corona. Data dari Singapore University of Technology and Design mengenai Predictive Monitoring of Covid-19 yang telah diperbarui pada Selasa, 5 Mei 2020, menunjukkan prediksi akhir wabah corona di beberapa negara mengalami kemunduran, salah satunya Indonesia.
Wabah corona berakhir pada September 2020
Menurut Singapore University of Technology and Design, pandemi Covid-19 di Indonesia baru akan berakhir pada bulan September 2020 mendatang. Prediksi ini dirilis melalui situs resmi Singapore University of Technology and Design Data-Driven Innovation. Adapun data yang digunakan berasal dari Our World in Data milik peneliti dari Universitas Oxford.
Grafik Indonesia menunjukkan wabah virus corona akan berakhir 97 persen pada 13 Juni 2020, lalu berakhir 99 persen pada 1 Juli 2020, dan secara teori berakhir keseluruhan pada 23 September 2020.
Baca Juga: Belum Diuji WHO, Jamu Ini Klaim Bisa Sembuhkan Corona dan Siap Dipasarkan
Sementara itu, negara-negara di Asia Tenggara, seperti Singapura dan Malaysia akan selesai dengan virus corona pada Juni 2020 dan pertengah Juli 2020. Di Amerika Serikat, pandemi Covid-19 akan berakhir pada 1 Oktober 2020.
Italia, sebagai negara terparah yang terdampak virus corona di Eropa, akan berakhir pada 10 September 2020. Sehari sebelumnya, Spanyol pun telah menyelesaikan “urusan” dengan virus corona pada 9 September 2020.
Masyarakat diimbau tidak terlalu optimis
Secara keseluruhan, pandemi Covid-19 diperkirakan akan berakhir pada 14 Desember 2020. Meski demikian, pihak Singapore University of Technology and Design menulis disclaimer bahwa prediksi yang mereka temukan ini mungkin mengandung kesalahan karena hingga saat ini data-data terkait virus corona terus berkembang.
Tak hanya itu, Singapore University of Technology and Design juga memperingatkan agar pembaca tidak terlalu optimis dan akhirnya menyepelekan wabah virus corona.
Baca Juga: Baru 3 Bulan Dibatalkan MA, Jokowi Naikkan Iuran BPJS Lagi. Netizen: Di Prank Mulu!
“Pembaca harus melihat prediksinya dengan hati-hati. Optimisme berlebihan berdasarkan prediksi tanggal berakhir adalah hal yang berbahaya karena bisa saja melonggarkan disiplin dan kendali kita akan menyebabkan lonjakan virus dan infeksi dan itu harus dihindari,” tulis Singapore University of Technology and Design.
Masyarakat belum bebas corona jika tidak ada vaksin
Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Letnan Jenderal TNI Doni Monardo, pada keterangan pers, Senin (4/5), mengatakan Indonesia tidak akan bebas dari virus corona jika vaksinnya belum ditemukan.
Doni mengemukakan, setelah virus corona berakhir, butuh waktu yang tidak sebentar untuk kembali memulihkan kondisi seperti semula. Di samping itu, kondisi wabah akan mengubah gaya hidup seluruh elemen masyarakat.
Baca Juga: Berhasil Tekan Kasus Corona, 4 Negara Ini Mulai Longgarkan Lockdown
“Kalau toh sudah berkurang, kehidupan kita akan dipengaruhi oleh perilaku yang relatif menurut kita nggak nyaman. Kita harus tetap pakai masker, jaga jarak, cuci tangan, dan kegiatan keluar rumah harus dilakukan kalau penting,” kata Doni.
Mengenai waktu berakhirnya kebijakan PSBB, Doni pun tidak bisa memastikan. Ia kembali menegaskan bahwa masyarakat belum sepenuhnya aman jika vaksin virus corona belum ditemukan.