Usai Ditangkap, Tersangka Kasus Novel Teriak 'Pengkhianat'. Netizen: Settingan Banget!

Teriak Pengkhianat, Tersangka Kasus Novel Disebut Warganet Penuh Drama!
RB, anggota Polri yang kini jadi tersangka kasus penyerangan Novel Baswedan. | news.detik.com

Anggota Polri yang jadi tersangka kasus penyerangan Novel Baswedan teriak ‘pengkhianat’. Benarkah settingan belaka?

Salah satu tersangka penyerangan penyidik KPK Novel Baswedan menjadi sorotan setelah muncul ke hadapan publik dan berteriak ‘pengkhianat’ usai diperiksa di Polda Metro Jaya, Sabtu (28/12).

Ucapan pelaku pun dianggap bisa menjadi kunci membuka motif kasus yang sudah berjalan selama 2,5 tahun itu. Polisi sendiri berhasil menangkap dua pelaku penyerangan Novel berinisial RB dan RM yang ternyata merupakan anggota aktif dalam lingkungan Polri.

Lalu, benarkah teriakan ‘pengkhianat’ yang dilakukan salah satu pelaku hanya settingan belaka?

1.

Novel Baswedan disebut pengkhianat

Teriak Pengkhianat, Tersangka Kasus Novel Disebut Warganet Penuh Drama!
RB usai menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya usai ditangkap terkait kasus penyerangan Novel Baswedan. | www.pikiran-rakyat.com

Dilansir dari Detik.com, Senin (30/12), salah satu tersangka berinisial RB membuat kehebohan saat meneriakan ucapan yang menyebut Novel Baswedan sebagai pengkhianat.

Baca Juga: Jokowi Rombak Total Kemendikbud Demi SDM Unggul Indonesia Maju!

Kejadian ini sendiri terjadi saat RB dan RM dipindah menuju ke Mabes Polri pada Sabtu (28/12) pagi setelah menjalani pemeriksaan intensif di Polda Metro Jaya sejak Kamis (26/12) malam.

“Tolong dicatat, saya nggak suka sama Novel karena dia pengkhianat!” teriak RB di depan awak media.

RB sendiri diketahui salah satu anggota Polri aktif yang kini sudah ditetapkan sebagai tersangka bersama rekan sesama polisi lainnya berinisial RM.

Baca Juga: Geger Akun Resmi Kemenkominfo di Situs Pornhub, Netizen: Bukannya Diblokir Malah Join!

2.

Motif penyerangan diduga dendam

Teriak Pengkhianat, Tersangka Kasus Novel Disebut Warganet Penuh Drama!
Polisi menduga jika penyerangan pada penyidik KPK Novel Baswedan dikarenakan dendam. | www.jawapos.com

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Argo Yuwono memberikan tanggapan terkait isu teriakan ‘pengkhianat’ yang dilontarkan salah satu tersangka kasus penyerangan Novel Baswedan.

Dia mengaku belum mendapatkan informasi mendetail terkait hal tersebut karena masih didalami oleh penyidik saat dikonfirmasi pada hari Minggu (29/12).

“Sedang ditanyakan penyidik,”

Sementara itu, motif yang disebut menjadi dasar penyerangan pada Novel dengan cara menyiramkan air keras diduga karena dendam kedua pelaku.

Baca Juga: Penyiram Air Keras Novel Baswedan Ditangkap, 2 Anggota Polri Aktif Jadi Tersangka!

3.

Tersangka settingan untuk kaburkan otak penyerangan?

Teriak Pengkhianat, Tersangka Kasus Novel Disebut Warganet Penuh Drama!
Penyidik senior KPK, Novel Baswedan. | news.detik.com

Tim Advokasi Novel Baswedan, Alghiffari Aqsa menilai aksi teriak dari tersangka RB merupakan salah satu petunjuk yang bisa digunakan oleh penyidik kepolisian.

Terlebih sebelumnya kasus penyerangan pada Novel diduga kuat akibat penyidik KPK tersebut sedang mendalami sejumlah kasus korupsi yang berada dalam tubuh kepolisian.

“Pernyataan tersebut memberi petunjuk terkait kasus ini. Memberantas korupsi tanpa pandang bulu, termasuk korupsi di kepolisian, dianggap berkhianat oleh pelaku yang juga anggota polisi,”

Ghiffari juga meminta agar polisi bisa memperjelas pernyataan tersangka terkait adanya sinyal jenderal kepolisian yang juga terlibat dalam kasus ini.

“Harus diperjelas siapa yang menyuruh pelaku melakukan penyiraman. Apakah Jenderal yang diduga terlibat? Apakah Jenderal tersebut juga menganggap Novel pengkhianat,” ujarnya.

Artikel Lainnya

Aksi teriakan ‘pengkhianat’ yang dilakukan tersangka kasus penyiraman air keras pada penyidik KPK Novel Baswedan terus menjadi sorotan setelah menggantung selama 2,5 tahun.

Peristiwa itu pun disebut bisa menjadi kunci polisi untuk mengungkap motif dan dalang dibalik aksi yang kini membuat Novel harus mengalami kerusakan di matanya.

Semoga polisi bisa terus bersikap independen dalam mengungkap kasus yang kini melibatkan dua anggota Polri yang masih aktif. Jangan sampai kedua pelaku penyerangan hanya menjadi kambing hitam tetapi aktor intelektual penyerangan tersebut malah tak tersentuh sama sekali.

Tags :