Tabrak Lari Polisi Pakai Ferrari, Cucu Bos Red Bull Dibebaskan

Vorayuth “Boss” Yoovidhya
Kecelakaan yang melibatkan Vorayuth “Boss” Yoovidhya | www.chiangraitimes.com

Cucu pendiri Red Bull bebas dakwaan setelah melakukan tabrak lari.

Pernyataan bahwa hukum tajam ke bawah dan tumpul ke atas memang kerap terbukti. Pada orang-orang yang memiliki kuasa dan harta, hukum seolah kehilangan dayanya. Seperti kejadian beberapa waktu yang lalu ketika cucu pendiri perusahaan minuman Red Bull terbebas dari dakwaan setelah melakukan tabrak lari dengan mobil mewahnya.

1.

Kecelakaan menewaskan seorang polisi

Vorayuth “Boss” Yoovidhya
Vorayuth “Boss” Yoovidhya | www.abc.net.au

Vorayuth “Boss” Yoovidhya mengalami kecelakaan di tahun 2012 silam dengan mobil Ferrari yang ia kendarai di Bangkok. Kecelakaan tersebut memakan korban dan menewaskan seorang polisi. Mengejutkannya, pada akhir bulan Juli 2020, muncul kabar bahwa semua tuduhan yang diberatkan pada Yoovidhya telah dicabut sebulan sebelumnya.

Akibatnya, publik geram pada salah satu ahli waris keluarga dengan nilai kekayaan multimiliar dollar AS itu. Publik mengatakan Yoovidhya mendapatkan perlakuan yang berbeda karena ia berasal dari keluarga super kaya.

Baca Juga: Begini Sosok Hadi Pranoto, 'Profesor' Yang Viral Usai Temukan Antibodi Covid-19

Kemarahan publik Thailand pun dilampiaskan melalui media sosial. Tagar #BoycottRedBull dan #BossRedBull pun sempat membanjiri lini masa dan menjadi trending topic di Twitter.

2.

Polisi lakukan penyelidikan ulang

Vorayuth “Boss” Yoovidhya
Kecelakaan tabrak lari yang melibatkan Vorayuth “Boss” Yoovidhya | jakartaglobe.id

Untuk meredam kegeraman publik, polisi Thailand telah memulai penyelidikan internal pada Senin, 27 Juli 2020.

“Jenderal Polisi Jakthip Chaijinda telah membentuk tim investigasi,” ujar juru bicara Krissana Pattanacharoen, dikutip dari AFP.

Penyelidikan selama 15 hari tersebut akan menemukan fakta dan menunjukkan transparansi serta keadilan bagi semua pihak. Temuan ini akan menunjukkan apakah kasus yang melibatkan Yoovidhya telah mengikuti prosedur kepolisian.

Baca Juga: Kasus Jaksa Pinangki, Disuap Djoko Tjandra Rp7 M hingga Hobi Operasi Plastik di AS

Pada awalnya, pihak kepolisian membela keputusan tersebut. Mereka mengatakan jaksa agung telah mengirimkan surat pada bulan Juni lalu yang menyebut bahwa dakwaan atas Yoovidhya telah dicabut. Berkat tekanan publik, jaksa agung Thailand pun memutuskan untuk membentuk komite guna menyelidiki putusannya sendiri.

3.

Tanggapan Perdana Menteri Thailand

Vorayuth “Boss” Yoovidhya
Vorayuth “Boss” Yoovidhya | www.todayonline.com

TCP Group selaku produsen Red Bull mencoba menjaga jarak dari kasus Yoovidhya ini. Dalam sebuah pernyataan publik, TCP Group mengatakan Yoovidhya tidak pernah terlibat dalam operasional perusahaan. Pernyataan tersebut merupakan upaya produsen Red Bull untuk menyelamatkan perusahaan mereka dari kemarahan publik.

Baca Juga: Akibat Vokal Bela Papua, Veronica Koman Diminta Kembalikan Uang Beasiswa LPDP Rp733 Juta!

Juru bicara pemerintah Thailand, Narumon Pinyosinwat, juga mengatakan Perdana Menteri Prayut Chan-O-Cha terkejut dengan keputusan mencabut dakwaan Yoovidhya. Menyikapi hal ini, Perdana Menteri pun langsung memerintahkan seluruh lembaga terkait untuk melakukan penyelidikan ulang untuk kasus Yoovidhya tersebut.

Selain itu, Pinyosinwat menegaskan bahwa Perdana Menteri tidak pernah terlibat dalam hal ini. “Menegaskan dia tidak pernah membantu atau ikut campur dalam proses peradilan”, ujarnya.

Artikel Lainnya

Kemarahan publik akan kasus Yoovidhya ini kian menjadi lantaran masyarakat Thailand tengah melancarkan protes dan menuntut pemerintah untuk mundur serta membubarkan parlemen. Pada Sabtu, 18 Juli 2020, sekitar 2.500 demonstran Thailand pun turun ke jalan untuk menyuarakan protes tersebut. Sebelumnya, masyarakat Thailand pun pernah melakukan aksi besar pada tahun 2014 yang berhasil meruntuhkan pemerintahan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra.

Tags :