Sumpah Pocong hingga Taruhan Rumah dengan Prabowo, Inilah 3 Pernyataan Wiranto yang Kontroversial

Wiranto | www.esaunggul.ac.id

Duh, Pak Wiranto...

Menteri Politik Hukum dan Keamanan Wiranto kerap menjadi sorotan publik karena pernyataannya.

Beberapa waktu yang lalu, Wiranto mengatakan ingin menjerat pelaku penyebaran hoax dengan Undang-Undang Terorisme. Ujaran tersebut sontak mendapatkan banyak reaksi dari berbagai pihak. Rupanya bukan kali pertama ujaran Wiranto menuai kontroversi. Berikut adalah beberapa di antaranya.

1.

Sumpah pocong

Wiranto | jateng.tribunnews.com

Pada akhir Februari lalu, Wiranto memberikan tantangan pada calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, dan mantan kepala staf Komando Cadangan Jenderal Purnawirawan Kivlan Zen untuk melakukan sumpah pocong. Tantangan tersebut dilontarkan Wiranto setelah Kivlan Zen menuduhnya sebagai dalang kerusuhan 1998.

“Saya berani ya. Katakanlah berani untuk sumpah pocong saja 1998 itu yang menjadi bagian dari kerusuhan itu. Saya, Prabowo, dan Kivlan Zen. Sumpah pocong kita, siapa sebenarnya dalang kerusuhan itu,” ujar Wiranto dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (27/2).

Sebelumnya, Kivlan Zen menunjuk Wiranto sebagai dalam kerusuhan 1998. Tuduhan tersebut dinyatakan Kivlan Zen pada acara Para Tokoh Bicara ’98 di Gedung Ad Premier, Jakarta Selatan, Senin (25/2).

Tidak hanya itu, Kivlan Zen juga mengatakan Wiranto bermain peran ganda dan isu propagandis saat masih menjabat sebagai Panglima ABRI.

2.

Taruhan Rumah

Wiranto | www.esaunggul.ac.id

Rupanya Wiranto pun pernah menantang Prabowo untuk taruhan rumah. Wiranto mengatakan hal tersebut menyusul pernyataan Prabowo yang menyebut Indonesia akan hancurr jika ia tidak terpilih menjadi Presiden di tahun 2019 ini.

Menurut Wiranto, jika setelah pemilu Prabowo tidak terpilih sebagai presiden dan Indonesia tidak punah, maka kediaman Prabowo di kawasan Hambalang akan menjadi milik Wiranto.

“Sebaliknya kalau Indonesia punah, maka rumah saya di Bambu Apus akan diserahkan ke Prabowo. Tapi kalau semua punah, buat apalagi rumah,” seloroh Wiranto.

3.

Hoaks

Wiranto | www.jawapos.com

Terbaru, Wiranto menilai bahwa penyebaran hoaks atau berita bohong mirip dengan masalah terorisme. Keduanya sama-sama memberikan ancaman kepada masyarakat. “Kalau masyarakat diancam dengan hoax dan takut datang ke tempat pemilihan itu sudah ancaman, itu sudah terorisme,” tutur Wiranto, Rabu (20/3).

Wiranto pun memberikan solusi untuk mengatasi masifnya penyebaran berita bohong di tahun politik ini. Salah satu berita bohong yang saat ini beredar adalah kabar bahwa pemilu akan mengalami kerusuhan oleh gerakan massa yang disebut people power.

Menurut Wiranto, penyebaran berita ini mengancam dan meneror masyarakat, sehingga layak dijerat dengan Undang Undang Teorirsme.

Artikel Lainnya

Ujaran-ujaran Wiranto tersebut menuai beragam komentar. Banyak pihak yang menyebut bahwa pernyataannya mengenai tantangan sumpah pocong tidak sesuai dengan kapasitasnya sebagai pejabat negara.

Jika Wiranto merasa tuduhan Kivlan Zen salah alamat, seharusnya ia bisa memberikan bukti secara rasional. Apalagi kerusuhan 1998 merupakan kasus yang kompleks bak kenang kusut. Tentu untuk menguraikannya tidak bisa sekadar dengan sumpah pocong.

Tags :