Demi Dapatkan Uang Asuransi, Suami Ini Tega Dorong Istrinya yang Hamil Tua dari Tebing
22 Februari 2021 by Ina Farida ArifIstri dan calon bayinya tewas seketika
Hakan Aysal (40), pria asal Turki, didakwa atas tuduhan pembunuhan berencana pada istrinya, Semra Aysal (32). Ia diduga telah membunuh istrinya yang tengah hamil tua ke tebing setinggi 1.000 kaki, setelah mengajaknya berswafoto terlebih dahulu.
Hakan pun telah ditangkap oleh pihak berwajib setempat. Kejadian itu terjadi kala ia mengajak sang istri berlibur ke Butterfly Valley, Kota Mugla, Turki Tenggara pada Juni 2018. Semra dan bayi mereka yang masih dalam kandungan pun tewas seketika.
Sengaja bunuh istri demi uang asuransi
Dilansir dari Daily Mail (16/2/21), Jaksa penuntut umum menyebutkan jika keduanya mengambil swafoto terlebih dahulu di tebing tersebut. Menurutnya, kecelakaan itu sebenarnya merupakan pembunuhan yang sengaja dilakukan oleh Hakan. Dimana motifnya ialah agar ia bisa mendapatkan uang asuransi untuk kemudian diambil ketika istrinya telah meninggal.
Selanjutnya, dokumen dakwaan pun telah disiapkan dengan tuduhan pembunuhan yang disengaja. Dimana dalam dokumen tersebut tertulis,
"Sang suami merencanakan pembunuhan istrinya dengan mengambil asuransi kecelakaan diri atas namanya dengan jaminan 400.000 lira Turki (TRY) atau senilai $57.3406 dan satu-satunya penerima manfaat adalah dirinya sendiri," dilansir dari Daily Mail (16/2/21).
Kemudian, jaksa mengklaim jika alasan keduanya berada di sana selama 3 jam ialah agar Hakan bisa memastikan tidak ada siapa pun di sekitar mereka. Jaksa pun menuduh, ketika Hakan merasa tak ada satu pun orang di sekitar mereka. Ia lalu mendorong sang istri ke tebing tersebut.
Tercatat pula dalam surat dakwaan bahwa Hakan langsung mengklaim asuransi beberapa saat setelah kejadian. Akan tetapi ditolak ketika berita penyelidikan tersebut terungkap. Pengadilan tertinggi setempat pun memutuskan akan menahan Hakan atas tuduhan pembunuhan berencana.
Pihak korban sebut Hakan tak terlihat terguncang
Pihak keluarga Semra pun mengaku terguncang ketika mendengar kabar kematiannya. Hal itu disampaikan dalam sebuah wawancara video bersama saudara laki-laki Semra, Naim Yolcu.
Namun, dari wawancara itu, terungkap sikap Hakan yang cukup janggal. Ketika mereka menuju ke rumah sakit forensik untuk membawa jenazah saudari perempuannya. Naim mengungkapkan bahwa Hakan yang tengah duduk di dalam mobil, seolah tak terlihat terguncang atau pun sedih atas kepergian istrinya. Berbanding terbalik dengan keluarganya yang hancur kala itu.
Fakta lainnya yang diungkap Naim ialah ia menyebut Semra selalu menolak untuk mengambil pinjaman. Tetapi, setelah saudarinya meninggal keluarganya baru mengetahui jika dia memiliki tiga pinjaman yang diambil Hakan atas nama Semra.
Selain itu, Naim menyebut bahwa Semra miliki phobia terhadap ketinggian. Sehingga ia merasa sangsi ketika Hakan justru mengajak saudarinya pergi ke tebing tersebut.
"Juga, Semra takut ketinggian, olahraga ekstrim apa yang akan dia lakukan ketika dia takut ketinggian?" ungkap Naim dikutip dari Daily Mail (16/2/21).
Berkelit soal isi premi asuransi
Ketika Hakan ditanya perihal premi asuransi yang dirasa janggal. Ia berdalih jika hal itu karena ia menyukai olahraga ekstrim sejak ia belum menikah dengan Semra.
"Saya tertarik pada olahraga ekstrim sejak 2014; parasut, bungee jumping, arung jeram. Itulah mengapa saya memiliki asuransi jiwa sebelum saya menikah," ujar Hakan dikutip dari Daily Mail (16/2/21)
Ia pun kembali berkelit ketika ditanya terkait bunyi salah satu pasal dalam asuransi jiwa kecelakaannya. Yang mana menyatakan bahwa jika Semra meninggal dunia, ia yang akan menjadi ahli warisnya.
"Saya tidak banyak memeriksa kebijakan tersebut. Bankir mengatur dokumennya. Saya hanya membawanya ke istri saya untuk ditandatangani. Saya tidak tahu bahwa ada artikel seperti itu," imbuhnya, dikutip dari Daily Mail (16/2/21)
Menyangkal telah membunuh istrinya
Terkait tuduhan yang dilayangkan padanya, Hakan sendiri membantah telah mendorong istrinya ke tebing dan tidak bertanggung jawab atas kematiannya.
"Setelah mengambil foto, istri saya meletakkan ponsel di tasnya. Kemudian dia meminta saya untuk memberinya telepon. Saya bangun dan kemudian mendengar istri saya berteriak di belakang saya ketika saya berjalan beberapa langkah untuk mengambil telepon dari tasnya. Ketika saya kembali, dia tidak ada di sana. Saya tidak mendorong istri saya," pungkas Hakan, dikutip dari Daily Mail (16/2/21)
Meski kejadiannya telah berlalu sejak 2 tahun silam. Pihak berwajib setempat pun masih terus melakukan investigasi atas kasus pembunuhan yang dilakukan Hakan Aysal terhadap mendiang istrinya, Semra Aysal.