Situasi Kashmir Makin Tegang, Pakistan Siapkan Kekuatan Penuh untuk Lawan India

Kashmir
Serangan bom di Kashmir | scroll.in

Ketegangan antara India dan Pakistan kian menjadi

Serangan bom di Kashmir yang menewaskan 40 personel polisi paramiliter India memicu konflik antara Pakistan dan India. Hubungan kedua negara ini kian memanas. Bentrokan pun tidak bisa dihindari. Bahkan Pakistan sudah siap untuk berperang dengan India.

1.

Pakistan akan hadapi India dengan kekuatan penuh

Kashmir
Serangan bom di Kashmir | www.aa.com.

Mayor Jenderal Asif Ghafoor menyampaikan kepada awak media agar India tidak main-main dengan Pakistan. “Kami tidak mempunyai niat untuk memulai perang, tapi kami akan menanggapi dengan kekuatan penuh ancaman spektrum,” ujar Ghafoor, dikutip dari Tempo.co, Minggu (24/2).

Agen mata-mata Islamabad, ISI, jadi sasaran tuduhan India dalam serangan pekan lalu di wilayah Kashmir. Kelompok separatis yang berbasis di Pakistan, Jaish-e-Mohammed (JeM), mengaku bahwa merekalah otak di balik penyerangan tersebut.

Santernya tuduhan tersebut langsung ditanggapi oleh otoritas Pakistan. Pakistan pun membantah tuduhan tersebut. Tuduhan sebagai pendukung kelompok Jaish-e-Mohammed yang berupaya menggoyangkan negara tetangga seperti Afganistan dan India memang sudah dihadapi Pakistan selama puluhan tahun.

Tidak hanya India yang melempar tuduhan. Pakistan pun menuduh India telah melakukan pelanggaran HAM di wilayah Kashmir. Saling lempar tuduhan ini kian menyulut konflik antar keduanya.

2.

Berbagai ancaman India untuk Pakistan

Kashmir
Serangan bom di Kashmir | www.youtube.com

Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, menekan India agar melaporkan bukti yang mereka miliki serta berjanji untuk mau bekerja sama sepenuhnya dalam penyelidikan kasus penyerangan bom di Kashmir.

Serangan di Kashmir ini benar-benar menyulut kemarahan India. Akibatnya, berbagai ancaman sanksi mulai dari ekonomi hingga olahraga dilontarkan oleh India.

Sebelumnya, India pun mengancam memutus pasokan air dari bendungan India untuk Pakistan. Mengingat perekonomian Pakistan bertumpu pada pertanian, hal tersebut tentu akan sangat merugikan.

Menteri Sumber Daya Air India, Nitin Gadkari, mengatakan, “Pemerintah kami sudah memutuskan menghentikan pembagian air kami yang dulu dialirkan ke Pakistan. Kami akan mengalihkan air untuk sungai-sungai di wilayah Jammu, Kashmir, dan Punjab,”.

Ancaman pun semakin meluas. Kompetisi olahraga kriket, olahraga favorit kedua negara, yang dijadwalkan di bulan Juni untuk pertandingan piala dunia di Manchester terancam dibatalkan.

3.

India akan mengupayakan perlindungan untuk warganya

Kashmir
Serangan bom di Kashmir | www.youtube.com

Situasi yang mungkin semakin panas membuat Mahkamah Agung India meminta pemerintah India untuk lebih mengupayakan perlindungan ribuan pelajar, pedagang, dan profesional Kashmir, yang diduga mendapatkan ancaman, penyerangan, dan boikot sebagai balasan dari penyerangan di Kashmir.

India dan Pakistan telah berperang untuk Kashmir sebanyak dua kali sejak kemerdakaan tahun 1947. Kedua negara ini pun memiliki senjata nuklir, sehingga jika bentrokan antara keduanya akan sengat membahayakan milyaran penduduk di kedua negara.

Artikel Lainnya

Adapun wilayah Kashmir telah dipersengketakan oleh India dan Pakistan sejak tahun 1947. India mengontrol 45 persen wilayah Kashmir yang meliputi Jammu dan Kashmir.

Pakistan menguasai 35 persen meliputi wilayah Azad Kashmir, Gilgit dan Baltistan. Cina pun turut menguasai wilayah Aksai Chin di Kasmir denganluar 20 persen.

Tags :