Saling Ancam, Pakistan Boikot Pemutaran Film Bollywood. Konflik Berlanjut?

Film Bollywood di Pakistan
Pakistan termasuk negara penggemar film-film karya Bollywood | foreignpolicy.com

Pakistan dan India semakin berani mengambil tindakan

Kondisi Pakistan dan India semakin tidak terkendali. Setelah India meluncurkan serangan jet tempurnya ke Kota Balakot, Pakistan, pada Selasa (26/2) kemarin, kini giliran Pakistan memboikot India. Melalui Menteri Informasi Pakistan, pemerintah Pakistan sudah melarang pemutaran film Bollywood pasca penyerangan.

1.

India lancarkan serangan ke kamp Jaish-e-Mohammad

Film Bollywood di Pakistan
Film Bollywood dilarang di Pakistan | www.cnnindonesia.com

India meluncurkan serangan ke sebuah wilayah yang disinyalir sebagai tempat latihan kelompok separatis Jaish-e-Mohammad, yakni di perbukitan Kota Balakot, Pakistan.

Jaish-e-Mohammad adalah kelompok separatis yang mengaku bertanggung jawab untuk penyerangan bom di wilayah Kashmir yang menewaskan sekitar 40 tentara India dua pekan lalu.

Menteri Informasi Pakistan, Fawad Caudhry, mengumumkan bahwa pemerintah Pakistan memboikot film Bollywood. Pelarangan ini adalah reaksi Pakistan terhadap serangan India di Kota Balakot.

“Cinema Exhibitors Association telah memboikot konten India. Tidak ada film India yang akan diputar di Pakistan. Juga telah menginstruksikan untuk tindakan terhadap iklan buatan India #PakistanTayarHai,” pesan Caudhry melalui cuitan di akun Twitter resmi miliknya @tawadchaudry.

2.

Tanggapan otoritas India dan Pakistan

Film Bollywood di Pakistan
Paramiliter India | dunia.tempo.co

Menteri Luar Negeri Pakistan, Shah Mahmood Qureshi, melalui India Times, mengatakan bahwa serangan udara yang dilontarkan India adalah suatu pelanggaran terhadap garis kontrol atau line of control yang sudah disepakati oleh keduanya.

Otoritas Pakistan pun menyebut bahwa tindakan militer India ini merupakan agresi yang berbahaya. Menurut Qureshi, Pakistan berhak untuk membela diri dan retaliasi.

Sementara itu, Diplomat Senior India, Vijay Gokhale, mengungkapkan bahwa alasan di balik penyerangan tersebut adalah India geram karena Pakistan tidak langsung menindak kelompok Jaish-e-Mohammad yang bersembunyi dan berlatih di wilayahnya.

Gokhale pun mengatakan otoritas Pakistan tidak mungkin tidak mengetahui adanya fasilitas pelatihan yang besar, yang melatih ratusan anggota Jaish-e-Mohammad di wilayahnya. Oleh sebab itu, Gokhale menyebut serangan semacam ini diperlukan jika bahaya sudah terasa sangat dekat.

3.

Tidak menyebabkan kerusakan di Pakistan

Film Bollywood di Pakistan
Paramiliter India | www.kbknews.id

Sebagaimana dilansir oleh reuters.com, India melancarkan serangan udara ke wilayah Balakot pada Selasa, 26 Februari 2019. Wilayah Balakot berjarak sekitar 50 kilometer dari perbatasan India dan Pakistan. Serangan ini adalah kali pertama India luncurkan setelah serangan terakhirnya untuk Pakistan pada tahun 1971.

Pakistan mengutuk penyerangan udara ini. Pemerintah Pakistan pun menampik serangan udara di Balakot menyebabkan kerusakan. Tuduhan India yang menyebut Pakistan menyembunyikan kelompok Jaish-e-Mohammad pun disangkal oleh Pakistan.

Artikel Lainnya

Mengingat India dan Pakistan memiliki senjata nuklir, aksi saling serang kedua negara yang secara geografis bertetangga ini sangat membahayakan penduduk keduanya.

Pada tahun 2011, Pakistan sudah mengonfirmasi bahwa mereka mempunyai senjata nuklir taktis dengan hulu ledak nuklir lebih kecil dengan jangkauan 50-100 kilometer.

Senjata tersebut dipersiapkan Pakistan sebagai upaya pencegahan terhadap serangan konvensional skala kecil India. Berdasarkan data Stockholm International Peaces Research Institute (SIPRI), hulu ledak senjata nuklir India adalah 130-140, sedangkan Pakistan mempunyai 140-150 hulu ledak.

Tags :