Raja Keraton Sejagat Pernah Jadi Member Sunda Empire, Emang Ada Berapa Kerajaan Halu di Indonesia Ya?

Selain Keraton Agung Sejagat, Muncul Lagi Kerajaan Sunda Empire
Fenomena kerajaan halu di Indonesia. | keepo.me

Ternyata ada banyak kerajaan halu selain Keraton Agung Sejagat dan Sunda Empire lho!

Kemunculan kerajaan baru akhir-akhir ini memang cukup membuat publik heboh, baik dari kontroversi Keraton Agung Sejagat di Purworejo hingga Sunda Empire di Bandung. Tak pelak banyak masyarakat yang melabeli kerajaan-kerajaan tersebut sebagai komunitas halu.

Memang di masa lampau Indonesia memiliki begitu banyak catatan sejarah tentang kerajaan. Namun, itu semua sudah mulai hilang dan tergerus zaman yang kini hanya menyisakan petilasan atau prasati belaka bukan sebuah pemerintahan resmi seperti yang banyak muncul akhir-akhir ini.

Lalu, sebenarnya ada berapa banyak sih kerajaan halu yang ada di Indonesia ini?

1.

Kemunculan Keraton Agung Sejagat

Selain Keraton Agung Sejagat, Muncul Lagi Kerajaan Sunda Empire
Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat. | regional.kompas.com

Kehebohan tentang kerajaan halu dimulai saat Raja Keraton Agung Sejagat, Toto Santoso melakukan deklarasi kekuasaan dalam acara kirab budaya pada 10 Januari 2020 di Purworejo, Jawa Tengah.

Didampingi oleh ratunya, Toto melakukan konferensi pers bahwa kekuasaan Keraton Agung Sejagat begitu luas bahkan menguasai sejumlah fasilitas dunia seperti Pentagon di Amerika Serikat.

Si Raja Agung Sejagat yang memiliki gelar ‘Rake Mataram Agung Joyo Kusumo Wangsa Sanjaya Sri Ratu Indra Tanaya Hayuningrat Wangsa Syailendra yang Menjadi Kaisar Dunia‘ pun mengklaim jika kerajaan tersebut muncul untuk menandai datangnya Ratu Adil di Indonesia.

Baca Juga: Kaisar Sunda Empire Klaim Bisa Hentikan Perang Nuklir!

Alih-alih mendapatkan perhatian dari rakyat yang berminat untuk ikut dalam kerajaan tersebut, Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat malah harus berurusan dengan hukum. Mereka akhirnya ditangkap polisi karena diduga melakukan penipuan kepada para anggotanya.

Dugaan polisi ini semakin kuat setelah banyak anggota dari Keraton Agung Sejagat mengaku harus menyetorkan uang dengan kisaran Rp 3 juta hingga Rp 30 juta agar bisa mendapatkan jabatan.

Bukan hanya itu, mereka juga diiming-imingi akan mendapatkan ganti gaji seperti sebuah perusahaan dengan mata uang dollar. Sebuah hal yang sangat mencurigakan sebenarnya di era modern seperti ini.

Dilansir dari Kompas.com,(21/1/2020), Toto akhirnya mengaku jika dirinya selama ini hanyalah membuat kerajaan palsu untuk mendapatkan keuntungan dari para korbannya.

“Pada kesempatan ini, saya mohon maaf karena Keraton Agung Sejagat yang saya dirikan itu fiktif. Kemudian, janji kepada pengikut saya juga fiktif,” ucap si raja di Mapolda Jawa Tengah.

Ratusan orang pengikut Keraton Agung Sejagat kini pun harus gigit jari mendapatkan jabatan tinggi. Kerajaan yang selama ini mereka banggakan ternyata tidak nyata dan hanya kehaluan semata.

2.

Sunda Empire di Bandung

Selain Keraton Agung Sejagat, Muncul Lagi Kerajaan Sunda Empire
Kerajaan Sunda Empire. | en.tempo.co

Belum selesai kehebohan tentang Keraton Agung Sejagat, sebuah kerajaan baru nan halu kembali muncul. Kali ini bernama Sunda Empire, sebuah kekaisaran yang mengklaim menguasai dan memimpin seluruh dunia dengan pusat peradaban di Bandung.

Sama halnya dengan Keraton Agung Sejagat, Sunda Empire memiliki banyak pengikut dan juga pemikiran soal pemerintahan dunia yang berada di bawah kendali mereka.

Keberadaan Sunda Empire ini sendiri diketahui setelah sejumlah video serta foto yang menunjukkan aktivitas mereka viral di media sosial. Gaya mereka pun cukup mencolok, menggunakan seragam layaknya militer, sebuah topi baret berwarna biru juga menghiasi kepala setiap anggotanya.

Uniknya, Sunda Empire juga berhubungan dekat dengan Keraton Agung Sejagat lantaran Raja Toto diketahui pernah menjadi salah satu membernya. Hal itu disampaikan langsung oleh petinggi Sunda Empire, Ageng Rangga Sasana.

Baca Juga: Bocor Surat Upeti Buat Warga Non Pribumi di Surabaya, Kota Bu Risma Makin Rasis?

“Iya, Toto pernah di Sunda Empire. (Tapi) Sudah keluar, sudah dikeluarkan lama,” ucap Ageng dikutip dari Kompas.com, Minggu (19/1).

Fakta ini pun semakin menguatkan jika Sunda Empire merupakan cikal bakal dan inspirasi Keraton Agung Sejagat muncul tapi dengan ideologis yang cukup berbeda.

Sunda Empire sendiri memiliki ideologis yang cukup kompleks, berdasarkan informasi dari Ageng kelompok ini sudah dibentuk sejak zaman Alexander The Great, yaitu 324 SM.

Dan pada 15 Agustus 2020, Sunda Empire juga mewajibkan negara-negara di seluruh dunia untuk melakukan daftar ulang karena akan ada perpindahan kekuasaan dari Vatikan menuju Kekasiran Sunda.

Nasib Sunda Empire cukup beruntung di mata hukum, kerajaan tersebut masih belum mendapatkan tindakan tegas dari polisi karena masih dalam tahap penyelidikan.

3.

Kesultanan Selaco Tasikmalaya

Selain Keraton Agung Sejagat, Muncul Lagi Kerajaan Sunda Empire
Bendera Kesultanan Selaco di Tasikmalaya | m.ayobandung.com

Fenomena kerajaan baru terus bermunculan, Kesultanan Selaco yang berada di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat contohnya.

Kesultanan ini cukup berbeda dengan dua kerajaan sebelumnya yang kental dengan aroma kehaluan. Karena Kesultanan Selaco tercatat secara resmi dalam Kantor Kesatuan Bansa dan Politik (Kesbangpol) dan tercatat memiliki SK Kemenkumham serta surat dari PBB.

Anehnya, nama yang tercatat bukanlah Kesultanan Selaco melainkan Poisce Selaco International Federation alias Polsif.

Baca Juga: Muncul Kerajaan Baru Sunda Empire, Haruskan Negara Didaftar Ulang

“Walaupun demikian, Polsif (nama lain Kesultanan Selaco) terdaftar di Kesbangpol sebagai perkumpulan yang terdaftar juga ada akta notaris dan berbadan hukum dari Kemenkumham,” ucap Kepala Seksi Kewaspadaan Daerah Kesbangpol Tasikmalaya, Piping Novianti.

Dibandingkan dengan Keraton Agung Sejagat yang memantik keresahan masyarakat, Kesultanan Selaco seperti berada di jalur tol sejak dibentuk pada 2004 silam.

Tidak pernah ada laporan dari masyarakat yang merasa resah dengan aktivitas Kesultanan yang tercatat dibentuk oleh Raden Rohidin Patra Kusumah itu.

4.

Kerajaan Ubur-Ubur Tahun 2018

Selain Keraton Agung Sejagat, Muncul Lagi Kerajaan Sunda Empire
Ritual Kerajaan Ubur-Ubur yang viral di tahun 2018. | intisari.grid.id

Kerajaan halu ternyata juga sempat ramai jadi perbincangan pada tahun 2018, saat sebuah kerajaan bernama Kerajaan Ubur-Ubur muncul di Banten.

Dibentuk oleh pasangan suami istri berinsial AS dan RC, Kerajaan Ubur-Ubur dibangun berlandaskan wangsit yang diterima oleh keduanya.

Baca Juga: Dipercaya Renkarnasi Hitler? Kerajaan Agung Sejagat Pakai Logo Nazi!

Mereka mengklaim jika Kerajaan Ubur-Ubur bisa membuka kunci kekayaan dunia yang tersembunyi jika ritual dilaksanakan. Ritual itu sendiri berupa membaca doa dan dzikir setiap Kamis malan tepat pada pukul 04.00 WIB.

Sayangnya, nasib Kerajaan Ubur-Ubur tidak bertahan lama setelah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Serang menganggap mereka sebagai kelompok sesat.

AS dan RC pun harus terima mendekam dipenjara setelah polisi bergerak dan mengusut kebenaran tentang Kerajaan Ubur-Ubur tersebut.

5.

Kerajaan Tahta Suci

Selain Keraton Agung Sejagat, Muncul Lagi Kerajaan Sunda Empire
Kerajaan Takhta Suci yang dibangun Lia Eden. | intisari.grid.id

Nama Lia Eden mungkin sudah sangat lama tak didengar orang, namun perempuan satu ini sepertinya menjadi salah satu pelopor kerajaan halu di Indonesia.

Kerajaan Tahta Suci sendiri mulai memperlihatkan pergerakaannya pada tahun 1999, saat Lia Eden bersama dengan pengikutnya yang dikenal sebagai sekte Salamullah melakukan ritual perang dengan Ratu Laut Selatan, Nyi Roro Kidul.

Ritual yang dilakukan di bibir pantai Pelabuhan Ratu, Sukabumi lantas mendapatkan banyak perhatian masyarakat kala itu.

Keanehan mulai muncul saat Lia Eden mendeklarasikan diri sebagai Imam Mahdi dan keturunan dari Bunda Maria. Dia juga mengaku bisa mengobati meskipun tidak memiliki kemampuan medis.

Pada 29 Juni 2006, Lia Eden harus mengakhiri dinasti Kerajaan Takhta Sucinya lantaran Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat menghukumnya 2 tahun penjara setelah terbukti melanggar pasal soal penodaan agama dan perbuatan tak menyenangkan.

Lia Eden kembali membuat gempar setelah dirinya resmi dibebaskan pada tahun 2008, dia diketahui melakukan upaya menyebarkan sebuah pemahaman agama baru dengan menyebar ratusan poster.

Lagi-lagi, perempuan paruh baya itu harus mendekam di dalam penjara pada 2 Juni 2009 karena dianggap kembali melakukan penodaan agama.

Artikel Lainnya

Indonesia memang sangat kaya akan budaya. Hal itu tidak lepas dari sejarah di masa lampau yang memang memiliki ratusan hingga ribuan kerajaan di seluruh pelosok negeri.

Namun ratusan tahun berselang, kini ternyata kerajaan-kerajaan baru mulai muncul di kala Indonesia sudah menyatakan merdeka dan mengusung sistem republik sebagai pedoman bernegara.

Mungkin para petinggi kerajaan halu ini terinspirasi dengan kenangan film Angling Dharma dan juga Misteri Gunung Merapi yang begitu ikonik di masanya.

Tags :