Prediksi Soal PKS Meleset! Fahrim Hamzah Sebut PKS Adalah Tentang Kepemimpinan yang Zalim!

Fahri Hamzah
Fahri Hamzah | news.detik.com

Fahri Hamzah sebut ini!

Kisruh antara PKS dengan Fahri Hamzah memang bukan rahasia umum lagi, berawal pada perseteruan keduanya pada awal 2016 pada evaluasi Badan Penegak Disiplin Organisasi (BPDO) PKS terhadap kinerja Fahri, pihak PKS merasa gerah dengan sikap Fahri yang dinilai cenderung membela politisi Partai Golkar Setya Novanto selama tersandung kasus 'Papa minta saham'. Bahkan dari perseteruan itu PKS tak segan-segan memecat Fahri sebagai kadernya.

Meski tahap pertama berhasil, pada tahap selanjutnya, PKS tetap tak mampu menumbangkan Fahri Hamzah dari jajaran pimpinan DPR. Kendati demikian, posisi Fahri Hamzah juga tidak selalu di atas angin, dia juga menyadari posisinya sebagai Wakil Ketua DPR bakal terus digoyang oleh mantan partai yang telah membesarkan namanya tersebut.

Pada Pemilu serentak yang berlangsung pada 17 April 2019 kemarin, Wakil Ketua DPR tersebut sempat berujar bahwa mantan partainya itu tidak akan lolos ke Senayan, lantaran tidak mencapai ambang batas perolehan suara sebesar 4 persen.

Namun, nyatanya, berdasarkan hasil hitung cepat, ternyata prediksi Fahri salah, PKS malah mencuri perhatian partai lama lantaran berhasil meraup 8 persen suara.

Dilansir dari Kompas, Jumat (26/42019) hasil hitung Litbang Kompas menunjukkan PKS mendapatkan suara 8,56 persen, angka naik hampir dua persen dibanding pemilu legislatif 2014 lalu.

Fahri menyindir inkonsistensi PKS, menurut Fahri di satu sisi paslon yang diusung PKS tidak percaya dengan hitung cepat, namun di sisi lain PKS menyambut baik hitung cepat yang menunjukkan suara PKS mengalami kenaikan yang signifikan.

Fahri Hamzah
Fahri Hamzah | nasional.kompas.com

Kritik saya kepada PKS adalah tentang kepemimpinan yang zalim dan akhirnya menular kepada lembaga dan kadernya, kata Fahri.

Fahri tak menjelaskan lebih lanjut terkait kepemimpinan Zalim yang dimaksud, namun, di bawah kepemimpinan Sohibul Imam, Fahri dipecat dari PKS pada 2016 lalu.

Fahri tak tinggal diam , dia kemudian mengajukan gugatan ke pengadilan dan memenangkan gugatannya sampai ke tingkat Mahkamah Agung.

Apapun hasil pemilu, selama kezaliman diterima menjadi bagian dari lembaga maka tetap saja tak punya masa depan. Itulah yang terjadi, ujar Fahri.

Artikel Lainnya
Tags :