Pengemis dan Pengamen, Masalah Sosial yang Tak Kunjung Usai

pengemis dan pengamen 1
hitsbanget.com

Studi kasus: Kota Semarang

Meskipun sudah sering ditertibkan, namun keberadaan pengemis dan pengamen yang beroperasi di kota Semarang tetap saja membeludak. Bisa dipastikan, pengemis dan pengamen itu kebanyakan datang dari daerah–daerah di sekitar kota Semarang. Dan gejala migrasi mereka udah merupakan tradisi lama.

Padahal, dari hari ke hari, jumlah pengamen dan pengemis di kota Semarang tidak semakin berkurang. Mereka beroperasi di perempatan-perempatan jalan atau di pusat-pusat keramaian. Padahal mereka sering ditertibkan oleh Sapol PP Kota Semarang.

pengemis dan pengamen 1
hitsbanget.com

Memang, keberadaan mereka merupakan akibat dari kondisi kemiskinan yang dialami oleh orang tua atau keluarganya. Namun menurut hemat saya, perlu ada tindakan atau langkah-langkah mendasar un tuk mengatasi maraknya para pengemis dan pengamen.

Merazia mereka memang bisa menjadi cara paling mudah untuk membersihkan kota. Namun cara itu hanyalah cara instan yang ternyata tidak menyelesaikan masalah.

Baca juga: Kisah Pengamen Fikri Pribadi, Dipukul dan Disetrum Polisi Agar Akui Pembunuhan

Tindakan pihak berwenang?

Pemerintah Kota atau Departemen Sosial serta pihak-pihak terkait perlu melakukan sinergi untuk mengatasi masalah tersebut.

Pendidikan ketrampilan yang selama ini konon diberikan setiap mereka dirazia, apakah sudah cukup efektif? Atau hanya sekadar formalitas, sehingga ketika mereka dilepas kembali, ya akan turun ke jalan lagi. Karena itu, perlu dilakukan evaluasi yang serius.

pengemis dan pengamen 1
iphincow.com

Jika masalah mereka adalah kebodohan dan kemiskinan, maka kedua aspek itu perlu dijadikan prioritas dalam melakukan penanganan terhadap para pengemis, pengamen, dan anak-anak jalanan. Yang mem buat kita prihatin, banyak anak-anak yang “dieksploitasi” atau dipekerjakan oleh orangtuanya sendiri untuk menjadi pengemis.

Baca juga: Pengamen Ini Mengaku Bisa Dapat Rp 9 Juta dalam Sebulan, Kedua Adiknya Juga Disekolahkan!

Biasanya ibu-ibu akan mengawasi dari jauh ketika anak-anak mereka yang kadang masih balita itu dilepaskan di perempatan-perempatan jalan untuk mengemis.

Terhadap kenyataan seperti itu, semestinya Satpol PP atau polisi menangkap ibunya. Sebab para ibu yang mempekerjakan anaknya itu bisa dikenai sanksi hukum.

Dan kita tidak bisa membayangkan bagaimana mental dan kejiwaan anak-anak kecil yang dipekerjakan untuk menjadi pe ngemis. Bukankah hal itu merupakan tindakan kekejaman yang dilakukan oleh seorang ibu terhadap anak-anaknya? Mari kita pikirkan bersama!

Artikel Lainnya

Bagaimanakah tanggapan kalian terhadap issue di atas? Apakah ada solusi?

Tags :