Pengamat Klaim, Elektabilitas Jokowi dan Prabowo Sudah Mentok Nggak Bisa Naik Lagi!

Jokowi - Prabowo
Jokowi - Prabowo | www.cnnindonesia.com

Sudah nggak bakalan nambah lagi...

Dalam beberapa minggu, sejumlah lembaga survei merilis data terbarunya terkait elektabilitas kedua capres dan cawapres, Jokowi- Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto- Sandiaga Uno dan Pemilu Pilpres 2019.

Dari sejumlah data yang dipaparkan oleh lembaga survei, terungkap keunggulan masih dipegang oleh pasangan Jokowi - Ma'ruf Amin dengan selisih yang lumayan cukup lebar, yakni kurang lebih sebesar 10 - 15% dari Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.

Dilansir CNN Indonesia, Jum'at (5/4/2019), Direktur Lingkar Madani Ray Rangkuti juga menyebutkan elektabilitas kedua capres cawapres pada beberapa hari menjelang hari pencoblosan juga mengalami perlambatan alias tidak akan bertambah lagi walaupun waktu kampanye masih tersisa beberapa hari lagi.

Sudah tidak naik lagi, karena saya melihat sudah pada fanatisme politik. Fanatisme politik itu artinya orang mau diapain pun sudah tidak akan mengubah pilihan politiknya, kata Ray di kantor Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Jakarta, Kamis (4/4).

Jokowi - Prabowo
Jokowi Prabowo | www.cnnindonesia.com

Lebih lanjut Ray mengklaim kalau pada masa-masa seperti sekarang, para pemilih Jokowi-Ma'ruf sudah tidak akan berganti pilihan, begitu juga dengan pemilih Prabowo - Sandi.

Bahkan para undecided voters juga dinilai juga sudah yakin dengan keputusan mereka untuk tidak menjatuhkan pilihan kepada salah satu paslon.

Karena sudah hampir 5 bulan mereka kampanye tidak mengubah pilihan, apalagi tinggal dua minggu ini kira-kira ya, kata Ray.

Karena hal inilah, Ray menilai kampanye terbuka yang dilakukan kedua pasangan capres dan cawapres juga sebenarnya tidak lagi berguna untuk menggaet pemilih demi meningkatkan elektabilitas.

Jadi ya sebenarnya bukan meningkatkan elektabilitas, kalau dalam bacaan saya mempertahankan elektabilitas, kata Ray.

Jokowi - Prabowo
Jokowi - Prabowo | www.cnnindonesia.com
Artikel Lainnya

Alih-alih naik, menurut Ray elektabilitas justru berpeluang menurun pada hari sebelum hari yang menentukan tersebut (pencoblosan), yang justru menentukan sekarang adalah menjaga agar tidak terjadi blunder-blunder yang mungkin dilakukan oleh masing-masing kubu.

Berbicara soal blunder, Ray menilai kubu Jokowi - Ma'ruf juga paling berpotensi melakukan blunder, pertama karena parpol pengusung dari paslon nomor urut 01 tersebut sangat banyak, begitupun soal aparat keamanan, meski Ray mengamini kepolisian berada dalam posisi netral, namun jika bertindak terlalu represif, tentu masyarakat akan menilai polisi berpihak kepada Jokowi - Ma'ruf.

Punya potensi yang cukup besar untuk menurunkan. Kalaupun tidak, pindah ke 02. Tapi, saya nggak terlalu yakin sih pindah ke 02 gitu tapi setidaknya mereka akan mengisi 'kotak 3' atau golput, kata Ray.

Merujuk dari hasil survei beberapa lembaga, pasangan calon nomor urut 01, Jokowi - Ma'ruf memiliki elektabilitas tertinggi dibanding Prabowo - Sandi. Keunggulan elektabilitas ini sejatinya sudah terpelihara sejak lama meski mengalami tren menurun walaupun sedikit.

Tags :