Pelik! Pelaut Indonesia Meninggal di Kapal China, Mayatnya Dibuang ke Laut

Meninggal di Kapal China, Jenazah Pelaut Asal Enrekang Dibuang ke Laut
Muhammad Alfatah, pelaut asal Indonesia yang jenazahnya dibuang ke laut. | www.tribunnews.com

Pelaut asal Sulawesi Selatan dibuang ke laut usai meninggal di atas Kapal China, keluarga sempat kaget.

Seorang pelaut asal Enrekang, Sulawesi Selatan bernama Muhammad Alfatah dikabarkan dibuang ke laut setelah meninggal di atas kapal asal China yang sedang berlayar di Samudra Pasifik.

Kabar ini pun dibenarkan keluarga Alfatah setelah mendapatkan informasi resmi dari Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI.

Lalu, bagaimana kronologi jenazah pelaut asal Indonesia dibuang ke laut? Simak berikut ini.

1.

Jenazah pelaut Indonesia dibuang ke laut

Meninggal di Kapal China, Jenazah Pelaut Asal Enrekang Dibuang ke Laut
Muhammad Alfatah mengalami sakit sebelum akhirnya meninggal di Samudera Pasifik. | www.tribunnews.com

Dilansir dari Kompas.com, Senin (20/1), kematian Alfatah saat bertugas di perairan Samudera Pasifik dibenarkan oleh Kemenlu RI.

Berdasarkan surat resmi yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler Kemenlu RI, Alfatah diketahui sempat mengalami sakit saat melaut pada 18 Desember 2019 lalu.

Baca Juga: Nekat Renang dari Timor Leste ke Australia, Pria Ini Nyaris Tewas dan Terdampar di NTT!

Penyakit yang dialami Alfatah pun tidak diketahui secara pasti, tetapi wajah dan kaki ABK asal Dusun Banca itu mengalami bengkak, nyeri, dan sesak napas.

Kapten kapal sempat mencoba mengobati Alfatah, namun obat-obatan yang diberikan tidak cukup manjur.

Pada 27 Desember 2019, kapten kapal akhirnya memutuskan memindahkan Alfatah ke Kapal Long Xing 802 asal China yang akan berlabuh ke Samoa. Harapannya, Alfatah bisa segera mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Namun, delapan jam setelah dipindahkan Alfatah akhirnya meninggal dunia. Dengan alasan daratan yang masih jauh, kapten Kapal Long Xing 802 akhirnya membuang jenazah Alfatah ke laut.

Tindakan ini diambil kapten kapal lantaran khawatir penyakit yang diidap Alfatah bisa menular dan menyebar ke awak kapal lainnya.

Baca Juga: Kapal China Serbu Natuna Lagi Usai Jokowi Pergi. Katanya Sahabat, Tapi Kok Gitu?

2.

Keluarga sempat terkejut

Meninggal di Kapal China, Jenazah Pelaut Asal Enrekang Dibuang ke Laut
Muhammad Alfatah bersama dengan keluarganya usai menyelesaikan studi di SMK Pelayaran Barru, 2018 lalu. | koranseruya.com

Kematian Alfatah saat bertugas di Samudera Pasifik sempat membuat keluarganya di Enrekang terkejut. Terlebih jenazah korban sempat disebut dibuang ke laut.

Namun, pihak keluarga mengaku sudah menerima kabar tersebut dari kementerian dan telah mengikhlaskan kematian Alfatah.

“Iye kak, jelas’mi itu infonya (meninggal di Samudera Pasifik). Dia betul (Alfatah), bahkan kemarin sudah salat jenazah di kampung,” ucap Khairil, kerabat Alfatah.

Baca Juga: Jokowi Pulang, Benarkah Kapal China Kembali dan Makin Banyak di Natuna?

Khairil juga menceritakan sosok almarhum yang bertugas di laut demi mengumpulkan dana untuk kuliah lagi dan menggapai cita-citanya.

“Sebenarnya dia mau kuliah, tetapi memilih berlayar dulu untuk mengumpulkan uang. Namun takdir berkata lain, Alfatah sakit dan meninggal dalam pelayaran,”

Artikel Lainnya

Kabar kematian seorang pelaut asal Indonesia di atas Kapal China yang tengah berlayar di Samudera Pasifik membuat heboh publik.

Hal ini tidak lepas adanya pembuangan jenazah ke laut Namun, alasan pembuangan tersebut lantaran kapten kapal khawatir penyakit yang dibawa Alfatah bisa menular ke awak kapal lainnya.

Setiap pekerjaan memang memiliki resiko masing-masing, dan resiko menjadi pelaut seperti Muhammad Alfatah memang berat. Semoga almarhum bisa tenang dan keluarga diberikan ketabahan.

Tags :