Jokowi Pulang, Benarkah Kapal China Kembali dan Makin Banyak di Natuna?

Jokowi Pulang, Kapal China Serbu Natuna Lagi
Kapal Coast Guar China terlihat berada di perairan Natuna, Sabtu (11/1). | kumparan.com

Kapal China disebut makin banyak muncul dan kembali curi ikan usai Jokowi pulang dari Natuna. Wah, gimana nih?

Langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) hadir langsung di Laut Natuna untuk mengusir kapal-kapal China yang melanggar batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia dan mencuri ikan sepertinya tidak berjalan mulus.

Hal ini tidak lepas dari munculnya kembali kapal Coast Guard China dan kapal nelayan ikan di Natuna. Bahkan, jumlah kapal-kapal tersebut disebut semakin banyak.

Lalu, benarkah kehadiran Jokowi tak mempan tangkal pelanggaran wilayah China di Natuna?

1.

Kapal China kembali serbu Natuna

Jokowi Pulang, Kapal China Serbu Natuna Lagi
Petugas KRI Usman Harun 359 melakukan pemantauan pada kapal Coast Guard China di Laut Natuna, Sabtu (11/1). | kumparan.com

Dilansir dari Kumparan.com, Minggu (12/1), kapal-kapal China dikabarkan kembali menyerbu perairan Laut Natuna untuk menjarah ikan dan kekayaan laut lainnya.

Baca Juga: Ada Penampakan Wajah Iblis di Lokasi Kebakaran Hutan Australia. Pertanda Apa?

Padahal, sebelumnya keberadaan kapal-kapal asing tersebut sempat menghilang saat Presiden Jokowi hadir langsung di Natuna pada Rabu (8/1) lalu.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan kapal patroli KRI Usman Harun 359 dan KRI Jhon Lien 358, terdapat enam kapal Coast Guard China dan 49 kapal nelayan pukat China yang berkeliaran.

Jumlah kapal-kapal ini diduga semakin banyak dibandingkan jumlah kapal China yang masuk dan memicu hubungan panas dengan Indonesia pada Desember 2019 lalu.

2.

Jokowi dianggap gagal jaga Natuna

Jokowi Pulang, Kapal China Serbu Natuna Lagi
Jokowi saat berada di atas KRI Usman Harun dalam kunjungan ke Natuna, Rabu (8/1/2020). | www.cnnindonesia.com

Kembalinya kapal China di Natuna dianggap sebagai sebuah kegagalan Presiden Jokowi dalam menjaga kedaulatan dan mengamankan kekayaan alam di Natuna.

Pernyataan pedas ini disampaikan oleh pengamat hubungan internasional Dinna Wisnu setelah melihat situasi Natuna dalam beberapa hari terakhir.

“Penggentaran yang dilakuka oleh Pak Jokowi, ini kan upaya penggentaran ternyata tidak berhasil. Karena China sudah bisa mengukur Indonesia pada dasarnya tidak ingin ada perang,”

Sikap pemerintah yang terliha lunak karena mencoba menjaga hubungan baik dengan China memang menjadi salah satu hal yang disayangkan Dinna.

Baca Juga: Jokowi Turun Tangan ke Natuna, TNI Klaim Kapal China Langsung Kabur

Hal ini lantaran China yang sampai saat ini tidak peduli dengan sikap Indonesia yang menganggap negeri tirai bambu tersebut sebagai ‘sahabat’.

“Jadi itu (sikap pada Natuna) harus secara tegas bisa kita sampaikan sebenarnya. Tidak perlu muter-muter gitu ya kalau kenyataannya dia (China) tidak menyepakati yang dia tunjukkan dalam forum ASEAN,” tegas Dinna dikutip dari CNNIndonesia.com, Senin (13/1).

3.

TNI bantah kapal China makin banyak

Jokowi Pulang, Kapal China Serbu Natuna Lagi
Panglima Komandan Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksaman Madya Yudo. | news.detik.com

Di lain pihak, Panglima Komandan Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksaman Madya Yudo Margono membantah kabar kapal China yang kembali ke Natuna semakin banyak usai Jokowi pulang.

Dia menjelaskan jika kapal-kapal yang terlihat berada jauh di batas terluar ZEE. Aksi provokasi yang sempat banyak terjadi pun diklaim tidak terjadi lagi.

Baca Juga: Detik-Detik Video Jatuhnya Pesawat Ukraina di Iran, Balasan Untuk Amerika Serikat?

“Tidak ada provokasi, mereka kapal coast guard mengawal kapal ikan yang menangkap ikan di ZEEI pada area yang mereka klaim sebagai Nine Dash Line,”

“Saya tidak statement (kapal China makin banyak) seperti itu, bahwa masih ada kapal ikan karena kemungkinan ada yang ketinggalan dan sekarang posisinya makin menjauh 60 NM e utara batas terluar ZEEI,” jelas Yudo.

Artikel Lainnya

Situasi perairan Natuna memang tengah memanaskan hubungan antara Indonesia dengan China lantaran maraknya aksi pencurian ikan dari kapal-kapal negeri Tirai Bambu tersebut.

Presiden Jokowi pun sempat turun tangan langsung dengan mengunjungi Natuna beberapa waktu lalu. Sayangnya, kapal-kapal China yang sempat kabur kini kembali lagi dan dikabarkan semakin banyak.

Semoga pemerintah bisa segera mengambil langkah tegas terkait pelanggaran yang dilakukan China agar kedaulatan dan kekayaan Indonesia tetap terjaga dan tidak dipermainkan oleh negara lain.

Tags :