Pasca Konflik Antar Suku, Aparat Perketat Keamanan di Papua Nugini

Papua Nugini
Masyarakat Papua Nugini | www.bbc.com

Konflik antar suku di Papua Nugini telah memakan korban

Konflik antarsuku di Papua Nugini telah memakan korban. Sebagai langkah pencegahan, otoritas Papua Nugini pun akhirnya meningkatkan keamanan. Keputusan tersebut diambil menyusul kematian 24 orang di Desa Karida, Provinsi Hela karena perang antarsuku.

1.

Pengamanan di wilayah konflik

Papua Nugini
Papua Nugini | www.cnnindonesia.com

Penemuan sejumlah jenazah yang didominasi oleh anak-anak dan perempuan pada beberapa pekan lalu menandakan tingkat baru dari perang antar suku di Papua Nugini. Selama ini, perempuan dan para anak memang kerap dijadikan target pembunuhan dalam pertikaian antar suku yang sudah terjadi selama berabad-abad.

Bryan Kramer, Menteri Kepolisian Papua Nugini, telah meminta agar segera dilakukan intervensi di wilayah Provinsi Hela demi mencegah terjadinya serangan yang selanjutnya.

“Pembunuhan tanpa ampun minggu lalu telah mengubah segalanya,” ujar Kramer, melalui unggahan Facebooknya setelah mengunjungi Provinsi Hela, dilansir oleh AFP.

Demi menjaga keamanan di kawasan Provinsi Hela, satu pleton pertahanan dan satu regu polisi pun dikirimkan ke wilayah tersebut. Mereka ditempatkan di sekolah dasar yang diubah sementara menjadi pos keamanan.

“Untuk menyediakan keamanan sepanjang waktu, untuk mencegah eskalasi kekerasan lebih lanjut,” ungkap Kramer.

Baca Juga: Kasasinya Ditolak, Jokowi Divonis Lakukan Perbuatan Melawan Hukum Oleh MA!

2.

Warga minta evakuasi

Papua Nugini
Papua Nugini | www.brownandhudson.com

Sementara itu, penduduk Desa Karida masih merasa was-was akan aksi susulan. Salah satu keluarga korban pembunuhan, Alili Urr, berharap agar ia dan warga desa lain bisa segera dievakuasi. Dalam konflik ini, Urr telah kehilangan istri, anak, dan sembilan anggota keluarrga lainnya juga ingin agar pihak berwenang mengambil tindakan. Urr mengaku ia tidak akan melakukan aksi balas dendam.

“Saya meminta pemerintah provinsi untuk membawa kita semua ke daerah netral dan bertanya mengapa pembunuhan seperti ini terus terjadi? Kami, 500 penduduk desa yang tersisa, perlu dipindahkan karena kami tidak akan bertahan di sini” ujar Urr kepada surat kabar nasional.

Salah satu langkah yang diambil pihak keamanan untuk mengawasi daerah konflik adalah dengan teknologi drone dan pengawasan satelit untuk melacak pelaku yang diyakini telah melarikan diri. Perdana Menteri James Marape pun sudah berjanji akan menemukan pelaku pembunuhan dan memberikan hukuman yang adil.

Baca Juga: Bantah Setrum Fikri Pribadi Agar Akui Membunuh, Kepolisian Sebut Sudah Sesuai Prosedur

3.

Perang suku di Papua Nugini

Papua Nugini
Korban perang suku di Papua Nugini | medan.tribunnews.com

Adapun konflik antara suku di Provinsi Hela ini telah menewaskan 6 orang perempuan, 2 perempuan hamil, dan 8 anak-anak. Penyebab dari konflik ini pun sebenarnya masih belum jelas, namun otoritas setempat curiga perselisihan ini disebabkan oleh aksi pencurian dan pemerkosaan antar suku.

Saat jenazah para korban ditemukan, petugas kesehatan setempat Pills Kolo mengaku sulit untuk mengidentifikasi jasad korban. Para jenazah tersebut akhirnya ditutupi kelambu sebagai pengganti kantong mayat untuk sementara.

Peristiwa berdarah ini pun membuat Perdana Menteri James Marape geram. Ia mengatakan bahwa peristiwa ini merupakan salah satu hari yang paling menyedihkan dalam hidupnya. “Hari ini adalah salah satu hari paling menyedihkan dalam hidup saya,” ujar Marape.

Artikel Lainnya

Perselisihan antar suku di Papua Nugini sudah bukan hal baru dan bahkan sudah terjadi selama berabad-abad. Hanya saja, masuknya persenjataan otomatis telah membuat level pertempuran menjadi lebih meningkat dan lebih membahayakan.

Tags :