Parameter ini Buat Hasto Kristyanto Sebut Cinta Laura Lebih Cocok Jadi Presiden Dibanding Prabowo

Ini Parameter yang membuat Cinta Laura lebih cocok jadi Presiden dibanding Prabowo

Tim Kampanye Prabowo Subianto pernah mengatakan jadi pemimpin itu bahasa Inggrisnya harus hebat berbahasa Inggris. Hal tersebut dibahas oleh Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-ma'ruf Hasto Kristiyanto saat berdialog dengan millennial di Wood Stairs Cafe, Way Halim, Kota Bandar Lampung, Minggu.

Di sela-sela Safari Politik Kebangsaan IX di Provinsi Lampung, Hasto sempat membandingkan Prabowo Subianto dengan artis Cinta Laura. Hasto awalnya menjelaskan bahwa millennial kerap disalahartikan sebagai sekedar transformasi kebudayaan, seperti menjadi kebarat-baratan dan bahasanya keinggris-inggrisan.

Hasto Kristyanto | fakta.news

Dalam konteks tersebut, Hasto menyindir kubu Prabowo-Sandi yang mengatakan bahwa seorang pemimpin Indonesia harus hebat berbahasa Inggris.

"Jangan dilihat dari sisi transformasi kebudayaannya. Kemudian, seolah-olah keinggris-inggrisan, sehingga tim kampanye Pak Prabowo mengatakan jadi pemimpin itu bahasa Inggris-nya harus hebat," kata Hasto (Detik.com).

Hasto mengatakan, ika parameternya untuk seorang dianggap pantas jadi presiden adalah kemampuan berbahasa Inggris, maka Cinta Laura lebih cocok jadi presiden dibanding Prabowo.

"Ya kalau jadi presiden bahasa Inggris-nya harus hebat, Pak Prabowo kalah sama Cinta Laura. Cinta Laura saja yang jadi presiden, kira-kira seperti itu. Kalau menjadi presiden diukur dari bahasa Inggris-nya, Cinta Laura jadi presiden, karena lebih baik dari Pak Prabowo pasti," ujarnya.

Cinta Laura sendiri menanggapi ucapan Hasto bahwa dirinya lebih pantas jadi presiden dibanding Prabowo Subianto. Melalui akun Twitternya, Cinta Laura mengunggah kutipan Hasto dan memberikan cuitan tanggapan berupa dukungan untuk Jokowi.

"Jadi Presiden itu berat! Biar Pak @jokowi saja!" tulis

Tweet Cinta Laura | twitter.com
Artikel Lainnya

Jokowi sempat disindir soal bahasa Inggris dalam debat Pilpres jilid kedua tersebut. Berawal dari pertanyaan soal unicorn dari Jokowi ke Prabowo. Juru Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ahmad Riza Patria mengatakan kebingungan Prabowo atas pertanyaan tersebut karena pelafalan Jokowi. Ahmad Riza Patria mengatakan bahwa pelafalan unicorn Jokowi membuat kata tersebut terdengar seperti "unicon".

"Nggak jelas itu pertanyaan. Pak Jokowi lupa, Pak Prabowo itu pintar bahasa Inggris, Jerman, Prancis. Sementara Pak Jokowi bahasa Inggris aja masih belepotan," katanya.

"Pak Jokowi nggak clear nyebutnya," imbuh Riza.

Menjadi presiden membutuhkan kualifikasi yang amat kompleks dan berat. Mungkin Bahasa Inggris adalah salah satu spesifikasi tersebut, karena seorang kepala negara pasti akan menjalin relasi dengan kepala negara-negara lainnya. Namun bahasa Inggris bukanlah suatu hal yang paling penting dalam klasifikasi calon presiden. Kalau menurut kamu sendiri guys, seberapa penting sih kefasihan bahasa Inggris bagi calon pemimpin negara?

Tags :