Paksa Kenakan Masker, Transportasi di Berlin Larang Penumpang Pakai Deodoran

Ilustrasi penumpang trem | pixabay.com

Masyarkat Jerman masih sulit untuk patuh pada protokol kesehatan.

Selama vaksin Covid-19 belum ditemukan, masyarakat harus tetap patuh dengan protokol kesehatan yang berlaku. Salah satu yang terus diimbau oleh pemerintah adalah penggunaan masker. Meski virus corona masih mewabah di berbagai negara, masih banyak masyarakat yang tidak memakai masker saat beraktivitas di luar rumah.

1.

Penumpang transportasi umum dilarang pakai deodoran

Penumpang transportasi umum di Jerman | www.teletrader.com

Masyarakat Jerman rupanya masih sulit untuk patuh pada protokol kesehatan Covid-19. Berbagai pihak pun memutar otak, mencari cara agar masyarakat mau memakai masker saat beraktivitas.

Akhirnya, sebuah perusahaan transportasi di Berlin, Jerman, Berliner Verkehrsbetriebe (BVG), meminta para pengguna transportasi umum agar tidak memakai deodoran. Tujuannya agar penumpang yang tidak memakai masker akan terganggu dengan bau badan.

Baca Juga: Jokowi: Akibat Tidak Lockdown, Ekonomi Kita Lebih Baik

Imbauan tersebut dikeluarkan bukan tanpa sebab. Pasalnya, masih banyak masyarakat yang bandel tidak mau memakai masker ketika menggunakan kendaraan umum di tengah pandemi virus corona. Tentunya hal ini akan membahayakan keselamatan banyak orang sehingga pihak penyedia transportasi umum mencari trik agar semuanya patuh dan memakai masker.

Trem, bus, dan kereta dalam kota di Berlin serta di kota-kota lain di Eropa selalu dilengkapi dengan pendingin ruangan. Ketika musim pana tiba, para penumpang akan merasa kepanasan dan berkeringat. Jika mereka tidak memakai deodoran, pasti terbayang kan aromanya seperti apa?

Baca Juga: Bikin Geram Umat, Israel Ubah Masjid Al Ahmar jadi Bar Diskotek

2.

Pemerintah kenakan denda bagi pelanggar

Wabah Covid-19 di Jerman | www.euronews.com

BVG telah menyampaikan imbauan ini melalui akun Twitter resmi mereka. Dalam unggahannya, BVG menulis, “Kalian membuat kami tidak punya pilihan lain. Karena banyak yang mengira kalau masker dapat digunakan di bawah hidung, maka kami akan semakin keras”.

Unggahan tersebut disertai gambar yang menganjurkan penumpang transportasi umum untuk tidak memakai deodoran. “Sekarang masih ingin hidungmu bebas?”, bunyi tulisan dalam gambar tersebut.

Baca Juga: Ikut Tawuran, Tangan Pelajar di Karawang Putus. Tertinggal di Jalan Saat Dibawa ke RS

Adapun penggunaan masker yang menutup mulut dan hidung diwajibkan bagi semua pengguna transportasi umum dan pengunjung toko di Jerman. Hal ini diterapkan untuk mencegah penularan virus corona. Bagi yang melanggar aturan, pemerintah Kota Berlin akan mengenakan denda sebesar 50 Euro atau sekitar Rp 811 ribu dan bisa bertambah menjadi 500 Euro atau sekitar Rp 8,1 juta jika pelanggaran dilakukan berulang.

3.

Studi: Pelanggar protokol kesehatan memiliki kognitif rendah

Ilustrasi masker wajah | pixabay.com

Menurut studi yang dilakukan tim riset dari University of California, Riverside, orang-orang yang enggan mengikuti aturan social distancing atau memakai masker dihubungkan dengan kemampuan mentalnya, termasuk kecerdasan otak. Sementara itu, orang yang patuh dengan protokol kesehatan dinilai memiliki kapasitas memori kerja yang lebih baik.

Studi yang dipublikasikan dalam jurnal peer-review Prosiding National Academy of Sciences ini melakukan survei dengan melibatkan 850 orang responden di Amerika Serikat pada tanggal 13 Maret hingga 15 Maret 2020. Responden diminta untuk mengisi kuesioner yang berisi tentang suasana hatti, kecemasan, dan kepatuhan pada protokol kesehatan.

Dari survei tersebut, tim riset mengambil simpulan bahwa orang yang patuh pada protokol kesehatan memiliki kapasitas berpikir yang baik dan daya ingat yang baik. Sementara orang yang melanggar aturan protokol kesehatan dinilai memiliki kemampuan berpikir yang lebih lemah.

Artikel Lainnya

Patuh terhadap protokol kesehatan harus berawal dari kesadaran bahwa pandemi Covid-19 ini benar-benar nyata dan sudah memakan banyak sekali korban. Perlu diingat bahwa tindakan ceroboh dari satu orang bisa sangat membahayakan dan mengancam nyawa orang lain.

Tags :