Nggak Terima Kalah Pemilu Dari Oposisi, Partai Milik Erdogan Tuntut Adanya Hitung Suara Ulang di Istanbul!
08 April 2019 by Titis Haryo
Panasnya situasi Pemilu Turki!
Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) besutan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menuntut adanya perhitungan ulang dalam pemilihan umum Wali Kota Istanbul.
Tuntutan ini tidak lepas dari kemenangan yang diraih kandidat oposisi Partai Rakyat Republik (CHP) yang menjadi lawan dengan perolehan suara yang cukup tipis.
Hasil ini juga menjadi kekalahan kedua setelah sebelumnya di kota Ankara, AKP juga kalah. Lalu, kenapa partai milik Erdogan itu ngotot diadakan hitung suara ulang ya?
Kekalahan terburuk

Dilansir dari CNN Indonesia, Senin (8/4), kekalahan AKP dari CHP di kota Ankara dan kota Istanbul merupakan sebuah kekalahan terburuk dalam 15 tahun terakhir.
Hal ini juga sedikit menunjukkan adanya kemunduran pada rezim pemerintahan Erdogan yang dikenal memiliki kekuatan mayoritas diseluruh pelosok Turki dengan pandangan religius.
AKP juga selalu menang dengan keunggulan besar dari partai oposisi di kantong-kantong kota besar seperti Istanbul.
Bawa ke Dewan Pemilihan Tertinggi

Masalah sengketa pemilu di Turki biasanya akan dibawa menuju Dewan Pemilihan Tertinggi (YSK). Hal ini guna mendapatkan hasil yang adil berasaskan demokrasi.
“Hari ini, kami akan membawa kasus kami ke cabang provinsi YSK provinsi untuk menghitung ulang semua suara dari semua distrik (Istanbul),” ucap Wakil Presiden AKP Ali Uhsan Yavuz dikutip dari AFP, Senin (8/4).
YSK pun dengan cepat menanggapi masalah yang disampaikan AKP dan hasilnya tetap sama, kandidat partai CHP Ekrem Imamoglu mengalahkan kandidat dari AKP yang juga mantan PM Turki, Binali Yildirim.
Pukulan telak untuk Erdogan

Kekalahan partai AKP ini juga menjadi pukulan telak bagi orang nomor satu Turki, Erdogan. Hal ini dikarenakan kekuasaan yang dibangun Erdogan diawalinya dari kota Istanbul.
Saat itu, Erdogan memimpin Istanbul pada 27 Maret 1994 sampai 6 November 1998. Beberapa tahun berselang, Erdogan pun berhasil menjabat sebagai PM Turki.
Kekalahan ini pun disinyalir menjadi semakin lemahnya kekuatan partai AKP di Turki dan mulai digantikan oleh ideologi sekuler dari partai CHP.
Selisih 28 ribu suara

Sebelumnya Ketua YSK, Sadi Guven menyampaikan jika kandidat Wai Kota Istanbul dari partai CHP, Ekrem Imamoglu berhasil mengumpulkan suara hinnga 4.159.650.
Perolehan suara ini pun unggul tipis hingga 28 ribu suara dari kandidat partai AKP Binali Yildrim yang mengumpulkan suara hingga 4.131.761.
Namun, Dewan YSK masih menyisakan 84 kotak suara yang masih dalam proses penghitungan dan mungkin saja akan mengubah situasi.
Sengketa pemilu memang menjadi masalah yang biasa teradi di berbagai negara yang menganut asas demokrasi.
Namun, dengan adanya ketegasan dari dewan penengah seperti YSK, maka situasi demokrasi tetap berjalan lancar dan aman.
Semoga situasi pemilu demokratis ini juga bisa tercipta di Indonesia, baik Jokowi-Maruf maupun Prabowo-Sandi bisa saling menerima hasil dan lapang dada.