Nggak Kapok Dikalahkan SDF, ISIS Klaim Serangan dan Dirikan Kekhalifahan di Kongo

ISIS di Kongo | businessfocus.co.ug

Kalah di Suriah, merapat ke Kongo!

Kelompok radikal ISIS telah mengalami kekalahan di Suriah dan Irak. Tak disangka, ISIS pada Kamis, 18 April 2019, mengklaim telah melakukan serangan pertama di Kongo. Selain itu, ISIS pun sudah mendeklarasikan kekhalifahan di Provinsi Tengah Afrika, Kongo.

1.

ISIS klaim telah menyerang Kota Bovata, Kongo

Pasukan militer di Kongo | libya360.wordpress.com

Hingga saat ini klaim ISIS yang diumumkan di situs milik mereka, Amaq, masih sulit untuk dibuktikan. Saat ini ada puluhan kelompok militan garis keras dan kriminal yang bersarang di area timur Republik Demokratik Kongo.

Dikutip dari Reuters, pada Jumat, 19 April 2019, terdapat tiga orang yang tewas akibat serangan pertama ISIS di Kota Bovata, Kongo. Mereka yang menjadi korban dalam serangan ini adalah para tentara pengamanan gedung Kongres Kongo dan satu orang warga sipil.

Salah satu sumber di penjaga keamanan PBB dan tokoh masyarakat di Kongo mengungkapkan Kota Bovota yang jaraknya dekat dari Kota Beni telah dikepung oleh kelompok militan. Sebelumnya, wilayah ini pun sempat diserang penyakit menular Ebola.

2.

Kelompok radikal ADF dicurigai sebagai dalang

Pasukan militer Kongo | www.independent.co.uk

David Moaze, tokoh masyarakat, mengatakan berdasarkan pemaparan saksi mata, serangan yang terjadi di Kota Bovata diduga kuat dilakukan oleh kelompok radikal bernama Pasukan Aliansi Demokratik atau ADF. ADF adalah sebuah kelompok militan yang masih mempunyai hubungan dengan ISIS.

Sebelumnya pada November 2018, kelompok peneliti Universitas New York di Kongo dan Yayasan Bridgeway melaporkan bahwa kelompok ADF sudah menerima uang dari ‘donatur’ yang dicurigai memiliki hubungan dengan ISIS.

3.

Belum ada bukti yang menguatkan dugaan

Pasukan ISIS | www.aljazeera.com

Saat ini simpulan mengatakan bahwa ada hubungan antara kelompok-kelompok pemberontak di Kongo dengan kelompok militan garis keras lainnya yang juga beroperasi di wilayah Afrika dan sekitarnya.

Beberapa lembaga anti-teroris dan pihak otoritas Kongo mencurigai ADF sebagai dalang di balik serangkaian serangan teror yang dilancarkan selama dua tahun terakhir di wilayah timur negara itu. Meski demikian, belum ada bukti yang menguatkan dugaan tersebut dan belum ada konfirmasi bahwa serangan memang dilakukan oleh kelompok ADF.

Artikel Lainnya

Pada tahun 2017 pun sempat terjadi aksi penyerangan yang membunuh 40 polisi di Kongo. Serangan tersebut diklaim sebagai serangan paling mematikan yang menyerang pasukan keamanan. Mengerikannya, pelaku bersenjata tersebut memenggal kepala 40 petugas keamanan dan kemudian kabur dengan membawa senjata milik polisi.

Aksi mengerikan dan tragis tersebut diyakini dilakukan oleh kelompok militan pemberontak. Bahkan para pemberontak tersebut sudah bertempur dengan pasukan keamanan Kongo sejak tahun 2016 saat pasukan keamanan berhasil membunuh pimpinan mereka, Kamwina Nsapu.

Banyaknya kelompok militan garis keras di wilayah Kongo membuat pihak otoritas harus berhati-hati dalam mengidentifikasi dalang dari peristiwa penyerangan di Kota Bovata. Jika tidak, bukan tidak mungkin serangan akan kembali terjadi dan tentunya sangat membahayakan keamanan seluruh masyarakat Kongo.

Tags :