Ngeri! Setiap 10 Menit 1 Orang Meninggal di Iran karena Covid-19
25 Maret 2020 by LukyaniJumlah korban positif Covid-19 di Iran masih tinggi
Salah satu negara yang terdampak wabah Covid-19 dengan dampak terburuk adalah Iran. Pemerintah Iran pun mengambil berbagai langkah untuk melawan wabah tersebut. Meski demikian, hingga saat ini jumlah korban positif Covid-19 di Iran masih tinggi.
Angka kematian korban Covid-19 di Iran
Juru bicara Kementerian Kesehatan Iran mengatakan bahwa Covid-19 telah membunuh satu orang setiap 10 menit di Iran. Saat ini, total kematian yang disebab Covid-19 di Iran telah mencapai angka 1.284 orang.
“Berdasarkan informasi kami, setiap 10 menit satu orang meninggal karena virus corona dan setiap jam ada 50 orang terinfeksi di Iran,” ujar Kianush Jahanpur, sebagaimana dilansir oleh Haaretz.
Baca Juga: Sah! Gara-Gara Covid-19 UN 2020 Dihapus, Netizen: Selamat Kalian Lulus Jalur Corona
Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan Iran, Alireza Raisi mengatakan total warga Iran yang terjangkit Covid-19 adalah 18.407 orang. Angka tersebut merupakan yang paling tinggi di Timur Tengah.
Pemerintah Iran sudah menutup sekolah dan universitas. Selain itu, mereka pun melarang berbagai kegiatan olahraga, budaya, dan agama. Bahkan, empat tempat ibadah suci umat Syiah pun ditutup. Warga pun diimbau untuk tetap berada di rumah agar wabah Covid-19 tidak semakin menyebar.
Baca Juga: Semua Anggota DPR dan Keluarga Segera Dites Corona, Netizen: Rakyat Kapan Bro?
Imbauan pemerintah Iran
Kementerian Kesehatan Iran mengatakan bahwa pihak pemerintah sudah memeriksa lebih dari 10 juta warganya. Alireza Raisi mengatakan bahwa pemeriksaan yang dilakukan pemerintah Iran ini dilaksanakan selama empat hari.
“6,5 juta orang diperiksa di pusat-pusat kesehatan dan 3,7 juta lainnya melalui platform online,” jelas Alireza, dilansir dari lama Press TV.
Dari jumlah tersebut, sekitar 900 orang harus dirawat di rumah sakit karena positif Covid-19. Raisi memperingatkan warganya bahwa mengunjungi rumah sakit dapat meningkatkan risiko infeksi sebesar 40 persen. Oleh sebab itu, ia menyarankan agar orang-orang segera melapor jika mengalami gejala Covid-19.
Baca Juga: Pemakaman Guru Besar UGM Yang Positif Corona Ditayangkan Via IG Live, Keluarga Tak Bisa Mendekat
Iran mengajukan pinjaman dana
Langkah lain yang diambil pemerintah Iran dalam menangani Covid-19 adalah meminta bantuan pada IMF. Pengajuan pinjaman tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Iran, Mohammed Javad Zarif, melalui akun Twitternya. Iran belum pernah menerima bantuan dari IMF sejak “kredit siaga” dicetuskan pada tahun 1960an.
Sebelum, Kepala IMF, Kristina Georgieva, menyatakan bahwa negara yang terdampak wabah Covid-19 nanti mendapatkan dukungan dari IMF melalui Instrumen Keuangan Cepat. Sementara itu, berbagai pinjaman yang dikeluarkan IMF harus melalui persetujuan dewan eksekutif, yakni Amerika Serikat sebagai pemilik hak veto atas keputusan lembaga tersebut.
Dalam sebuah unggahan di akun Instagram, Gubernur Bank Sentral Iran, Abdolnasser Hemmati, mengatakan bahwa Iran telah meminta pinjaman secara resmi pada IMF. Dalam surat pinjaman tersebut, Iran meminta dana sebesar USD 5 miliar.
Iran belum secara resmi memberlakukan karantina. Meski demikian, pemerintah telah meminta warganya untuk tidak bepergian. Beberapa provinsi di Iran pun sudah menutup hotel dan akomodasi wisata agar tidak ada lagi warga Iran yang melakukan perjalanan.