Mobil Berplat Militer Bawa Logistik Prabowo-Sandi, Ini Fakta Yang Diungkap Mabes TNI
23 Maret 2019 by Titis HaryoDiduga milik perwira aktif!
Sebuah mobil Mitsubishi Pajero berwarna hitam dengan pelat dinas TNI 3005-00 menjadi perhatian publik setelah terlihat mengangkut logistik milik paslon 02 Prabowo-Sandi dalam rekaman video.
Isu keberpihakan TNI dalam kontestasi Pemilu pun mencuat. Namun, dengan cepat Markas Besar (Mabes) TNI memberikan klarifikasi dan penjelasan terkait keberadaan mobil berpelat militer tersebut.
Berikut fakta-fakta yang berhasil diungkap dan disampaikan oleh pihak TNI.
Pelat nomor milik Mabes TNI
Dilansir dari Kompas, Jum’at (22/3), pihak Mabes TNI membenarkan jika pelat nomor yang digunakan mobil Pajero merupakan pelat yang teregristasi di Detasemen Mabes TNI.
Pelat nomer 3005-00 pun diduga menjadi milik perwira pertama TNI yang masih aktif berdinas dan bertugas dalam satuan militer.
“(Angka) di belakang )dalam pelat) itu 00. 00 itu adalah Mabes TNI, Markas Besar ya, Detaseme Markas. Kalau (angka) yang 05 (bagian tengah nomor plat) itu hanya urutan mobilnya saja,” jelas Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Sisriadi ketika jumpa pers di Balai Wartawan, Komplek Mabes TNI.
Terdaftar sebagai mobil sedan
Sebuah kejanggalan juga diungkapkan oleh Mabes TNI terkait pelat nomor militer yang digunakan mobil Pajero yang seharusnya terdaftar sebagai mobil sedan.
Sisriadi pun tidak menutup kemungkinan jika pelat nomor tersebut dipalsukan oleh pihak tertentu untuk mendapatkan keuntungan.
“Plat itu bentuk fisik ya. Jadi siapa saja bisa membuat di tempat umum. Tapi secara registrasi, itu pelat nomor yang tertera 3005-00, terdaftar atas nama mobil Mitsubishi Lancer, sejenis sedan,” tegas Sisriadi.
Mobil Pajero tersebut pun diakui bukan milik Mabes TNI dan bukan merupakan mobil dinas resmi dengan kejanggalan nomor pelatnya.
“Kalau kita orang Mabes TNI, ya jelas tahu itu bukan mobil yang benar. Bukan mobil Mabes TNI. Karena kalau kepalanya 3 (angka paling depan pelat) itu harusnya jenis sedan,” tambahnya.
TNI segera mengusut tuntas
TNI pun berjanji akan segera mengusut tuntas terkait kontroversi mobil Pajero yang menggunakan pelat mobil militer untuk membawa logistik kampanye dengan melakukan penyelidikan.
Sanksi-sanksi tegas dan sesuai aturan pun siap diberlakukan pada pelaku pelanggaran karena sudah memberikan persepsi bahwa TNI tidak netral.
“Akan kami cari tahu ya tentang unsur-unsur pelanggaran yang dilakukan. Tentunya dari unsur-unsur pelanggaran itulah nanti kita akan menerapkan sanksinya. Sanksinya menyesuaikan dengan itu,” ucap Komandan Pusat Polisi Militer Mayjen TNI Dedi Iswanto dikutip dari Kompas.
Sikap tegas TNI dalam menjaga netralitas benar-benar sedang diuji.
Kemunculan mobil Pajero dengan menggunakan pelat nomor dinas militer beberapa waktu yang lalu memang memunculkan persepsi miring pada kesatuan militer Indonesia itu.
Semoga kasus ini bisa segera terungkap dan tidak mengeruhkan suasana jelang pemilu yang bakal diadakan 17 April mendatang.