Merasa Data Corona DKI Selalu Tak Dipercaya Warga, Anies: Kami Frustasi Pada Kemenkes

Data Corona DKI Tak Dipercaya Warga, Anies: Kami Frustasi Sama Kemenkes!
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan bersama dengan Presiden Joko Widodo. | nasional.republika.co.id

Anies nilai pemerintah pusat bikin warganya tak percaya lagi dengan data corona milik Pemprov DKI. Waduh

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengaku sempat merasa frustasi dengan sikap pemerintah pusat terutama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait penanganan corona atau Covid-19 di Indonesia.

Hal ini terungkap setelah Anies melakukan sesi wawancara secara online dengan media asal Australia, The Sydney Morning Herald pada 6 Mei lalu. Dalam wawancara tersebut, Anies menyebut kebijakan yang dikeluarka Kemenkes membuat pihaknya tak lagi mendapatkan kepercayaan masyarakat.

Lalu, seperti apa curhatan Anies soal rasa frustasinya ini? Berikut ulasannya.

1.

Anies akui frustasi dengan sikap Kemenkes

Data Corona DKI Tak Dipercaya Warga, Anies: Kami Frustasi Sama Kemenkes!
Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto. | ternate.tribunnews.com

Dilansir dari CNNIndonesia.com, Senin (11/5), Anies mengakui bahwa dirinya merasakan rasa frustasi pada Kemenkes terkait kebijakan penanganan corona yang dikeluarkan di awal masa pandemi.

Bahkan, setiap langkah dari pemerintah pusat saat itu dinilai begitu lamban sehingga dia harus mendorong agar kebijakan pembatasan interaksi di masyarakat dikeluarkan.

Baca Juga: Heboh Jokowi Ajak Rakyat Hidup Damai Bersama Corona, Begini Penjelasan Istana!

“Kami lebih frustasi dengan Kementerian Kesehatan karena kami yang harus mendorong mereka untuk menerapkan kebijakan seperti membatasi pergerakan penduduk di kota,”

Meski merasakan frustasi dengan sikap Kemenkes dalam perihal penanganan corona, Anies mengaku tetap menjalin komunikasi yang baik dengan pemerintah pusat terutama pada Presiden Joko Widodo.

“Hubungan kami baik, kami mengadakan pertemuan lewat Zoom hampir tiap pekan. Kami berkomunikasi dengan baik. Mungkin saya harus mengatakan ini… lebih sebagai frustasi,” ucap Anies dalam video yang diunggah oleh Pemprov DKI Jakarta, Senin (11/5).

Baca Juga: Sembuh Corona, Menhub Budi Karya Izinkan Moda Transportasi Beroperasi Lagi Saat Pandemi

2.

Data DKI soal corona tak dipercaya

Data Corona DKI Tak Dipercaya Warga, Anies: Kami Frustasi Sama Kemenkes!
Anies saat memberikan keterangan pers di tengah pandemi corona di Balai Kota, DKI Jakarta. | www.beritasatu.com

Anies lantas menjelaskan rasa frustasi itu muncul karena adanya perbedaan langkah dalam menginformasikan jumlah pasien positif corona pada masyarakat.

Pemerintah pusat diketahui hanya memberikan angka ‘aman’ yang tergolong landai dibandingkan dengan negara-negara lain yang memiliki penduduk besar kepada publik.

Mantan Menteri Pendidikan itu pun sempat mengaku khawatir lantran di lapangan terdapat sebuah gajala lonjakan angka pemakaman yang terjadi pada Mei dan April sebanyak hampir 2 kali lipat dibandingkan bulan Februari.

“Bulan Maret dan April itu cukup tinggi angkanya (pemakaman),” ucap Anies.

Meski sudah mendapatkan angka ganjil tersebut dan melaporkannya ke pemerintah, Anies mengatakan bahwa itu tidak bisa dijadikan sebagai indikator peningkatan kasus corona masih terjadi.

Ketika ditanyai apakah ada larangan dari pemerintah terkait pengumuman data yang ditemukannya itu, Anies pun mengakui bahwa tidak ada tapi sikap pemerintah membuat masyarakat tak lagi percaya Pemprov DKI.

Baca Juga: DPR Minta Cetak Uang Rp 600 T Untuk Rakyat Atasi Efek Corona, BI: Mohon Maaf Nih

“Mereka bukan tak mengizinkan kami merilisnya, tapi mereka menghalangi orang-orang untuk mempercayai data kami dengan mengatakan itu bukan kasus Covid,”

“Memang benar kita tidak bisa mengatakan itu adalah kasus Covid-19, tapi rata-rata layanan pemakaman itu sekitar 2.700 pemakaman per bulan. Dan, tiba-tiba melonjak, itu mencengangkan,” ucapnya.

3.

Beda sikap soal keterbukaan corona

Data Corona DKI Tak Dipercaya Warga, Anies: Kami Frustasi Sama Kemenkes!
Proses pemakaman pasien Covid-19 di Jakarta, Rabu (15/4/2020). | www.liputan6.com

Anies juga mengatakan bahwa Pemprov DKI lebih memilih berterus terang pada masyarakat dari pada menutupi data tentang corona.

Hal ini lantaran kepanikan bisa saja muncul tapi masyarakat akan bisa lebih merasa aman dan waspada dengan pandemi ini.

“Kami memutuskan lebih baik berterus terang kepada masyarakat mengenai apa yang terjadi dan tindakan yang kami perbuat supaya mereka aman,”

“Sedangkan, Kementerian Kesehatan berpikir sebaliknya. Berterus terang akan membuat panik. Ini bukan persoalan politik, tapi perbedaan sikap,” jelasnya.

Artikel Lainnya

Curhatan Anies Baswedan terkait rasa frustasinya pada Kementerian Kesehatan terkait penanganan wabah pandemi corona tengah menjadi perbincangan hangat publik.

Hal ini tidak lepas dari pernyataan dari Anies yang menilai sikap pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan membuat data corona milik Pemprov DKI tak lagi dipercaya.

Namun, meskipun begitu semoga pemerintah baik pusat maupun daerah tetap bisa menjalin koordinasi yang baik untuk menyelesaian pandemi ini secepat mungkin.

Tags :