Mati Lampu Terburuk Jakarta-Jawa Barat Diramaikan Isu Sabotase, Ini Kata PLN!
05 Agustus 2019 by Titis Haryo
Usai mati lampu melanda Jakarta, Banten, dan sebagian Jawa Barat. Muncul dugaan sabotase terjadi dalam tubuh PLN.
Perusahaan Listrik Negara (PLN) menepis isu sabotase yang diduga menjadi penyebab peristiwa mati lampu di wilayah DKI Jakarta, sebagian Jawa Barat, dan Jawa Tengah pada Minggu (4/8).
Tindakan investigasi menyeluruh pun akan diambil untuk mengetahui secara pasti apa yang menyebabkan peristiwa mati lampu yang menjadi paling buruk sejak tahun 2005 tersebut.
Seperti apa tanggapan PLN terkait adanya dugaan sabotase mati lampu Jakarta-Jawa Barat ini? Simak pernyataan lengkapnya.
Tidak ada sabotase

Plt. Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani memastikan peristiwa mati lampu yang terjadi di Jakarta hingga Jawa Barat bukanlah akibat dari sabotase.
Dia juga menegaskan jika isu sabotase karena adanya muatan politik itu sama sekali tidak benar adanya. Hal ini disampaikan saat konferensi pers di P2B Gandul, Depok, Minggu (4/8) lalu.
“Kami nggak melihat (peristiwa mati lampu) ini adanya satu yang bersifat politis atau sabotase,” jelas Cahyani dikutip dari CNNIndonesia.com, Senin (5/8).
Gangguan SUTET Ungaran dan Pemalang

Cahyani pun menjelaskan peristiwa mati lampu ini diakibatkan adanya masalah pada sisi tansmisi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500kV Ungaran dan Pemalang, tepatnya di sirkuit 1 dan 2.
Masalah ini membuat kegagalan transfer energi dari timur ke barat yang membuat aliran listrik di Jakarta dan sebagian Jawa Barat terputus.
“Inilah merupakan awal dari terjadinya pemadaman di sistem Jawa Barat, Banten, dan Jakarta,” jelas Cahyani.
Baca Juga: Atasi Polusi Jakarta, Anies Instruksikan Kendaraan Tua Dilarang Melintas!
Siapkan tim investigasi

Menindaklanjuti peristiwa mati lampu di Jakarta dan Jawa Barat ini, PLN akan segera membentuk tim investigasi yang melibatkan tim independen.
Hal ini tidak lepas dari peristiwa mati lampu dengan skala luas ini masuk dalam kejadian yang luar biasa di Indonesia. Sehingga, mencari tahu penyebab mati lampu akan menjadi langkah pasti PLN mengatasi masalah seperti ini di masa depan.
“Dan kami ingin melakukan perbaikan secara signifikan pada sistem. Karena itu, kami butuh masukan yang sifatnya independen dan komprehensif baik soal teknis dan sebagainya,” jelas Cahyani.
Cahyani pun menyebutkan jika proses investigasi mati lampu Jakarta-Jawa Barat ini akan dilakukan kurang lebih selama 3 bulan kedepan.
Baca Juga: Buat Pengamat Internasional Heboh, Inilah Penyebab Terjadinya Gempa Banten!
Mati lampu terburuk

Dilansir dari BBC, Minggu (4/8), peristiwa mati lampu Jakarta-Jawa Barat ini dinilai oleh pengamat kelistrikan Fabby Tumiwa sebagai yang terburuk sejak insiden gangguan listrik SUTET 500kV Jawa-Bali tahun 2005 lalu.
Dampak peristiwa mati lampu yang cukup lama kali ini juga membuat sejumlah fasilitas umum, terutama transportasi di kawasan ibu kota Jakarta terganggu.
Salah satunya adalah tidak berfungsinya lampu pengatur lalu lintas di seluruh Jakarta hingga terhentinya perjalanan KRL Commuter Line dan MRT.
Peristiwa mati lampu Jakarta-Jawa Barat ini memang menjadi peristiwa yang sangat disayangkan oleh banyak pihak karena membuat masyarakat mengalami banyak kerugian. Tak pelak isu negatif seperti sabotase pun bermunculan.
Namun, PLN dengan tegas membantah isu tersebut dan menilai mati lampu merupakan dampak dari gangguan di SUTET Ungaran dan Pemalang.
Semoga PLN bisa mengantisipasi kejadian mati lampu ini dengan cepat di masa depan sehingga tidak merugikan masyarakat secara luas.