Buat Pengamat Internasional Heboh, Inilah Penyebab Terjadinya Gempa Banten!

Akibat gempa banten
Akibat gempa banten | www.google.com

Hancurkan 200 rumah, gempa Banten juga sempat berpotensi tsunami

Gempa yang terjadi di Barat Daya Provinsi Banten pada Jumat 2 Agustus pukul 19.03 sangat membuat warga setempat waspada dan ketakutan. Pasalnya gempa kali ini memiliki kekuatan 7,4 SR.

Bahkan getaran akibat gempa juga terasa di beberapa tempat seperti Jakarta, Bandung dan Yogyakarta. Terlebih BMKG menyebut gempa yang terjadi ini memiliki potensi tsunami karena kedalamannya yang hanya 10 KM dari dataran.

Akibat gempa banten
Gempa Banten sempat berpotensi tsunami | www.google.com

Dilansir melalui Idntimes.com, gempa di Banten ini membuat ilmuwan dan tim pengamat Internasional juga heboh. Selama gempa terjadi, dua blok yang dipisahkan oleh patahan seismik dipindahkan. Hal itu membuat lempeng bumi bertabrakan saat gempa terjadi.

Baca juga: Ramalan Gempa Dahsyat dan Tsunami 20 Meter Terjang Pesisir Jawa, Ini Penjelasan BMKG!

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi adalah jenis gempa dangkal. Hal itu diakibatkan karena adanya deformasi batuan dalam Lempeng Indo-Australia.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini dipicu penyesaran oblique yaitu kombinasi gerakan mendatar dan naik," terang Daryono dikutip dari Liputan6.com.

Menurut Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi-Kementerian ESDM, Kasbani, penyebab gempa bumi karena lokasi pusat gempa bumi dan kedalamannya terjadi akibat penunjaman Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.

Kasbani mengatakan, wilayah pesisir selatan Banten dan Lampung umumnya disusun oleh batuan sedimen berumur Kuarter. Batuan berumur Kuarter serta batuan berumur Tersier yang sudah mengalami pelapukan bersifat urai, lepas, belum kompak.

"Ini dapat bersifat memperkuat efek guncangan gempa bumi," katanya.

Efek Gempa Banten
Efek Gempa Banten | www.google.com
Artikel Lainnya

Hingga kini kerusakan yang disebabkan Gempa Banten terus bertambah dan diupdate.

Baca juga: Unik! Inilah 8 Mitos Tak Terduga Tentang Asal Usul Gempa Bumi di Zaman Dahulu

Dilansir melalui Kompas.com, sampai Sabtu 3 Agustus siang ini jumlah bangunan rusak tercatat sebanyak 200 unit.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo mengatakan jumlah kerusakan tersebut tersebar di seluruh wilayah yang terdampak gempa.

"Kita monitor jam ke jam mengalami peningkatan. Hari ini jumlah terdata mencapai 200 unit bangunan, baik rusak berat, ringan dan sedang," kata Doni saat meninjau lokasi terdampak gempa di Desa Panjangjaya, Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang, Banten, Sabtu (3/8/2019).

Sementara juga ada dua korban meninggal dunia, tapi bukan disebabkan langsung oleh gempa melainkan akibat serangan jantung dan kelelahan.

Doni juga mejelasakan, sebagian masyarakat yang sempat mengungsi saat terjadi gempa kini sudah kembali ke rumahnya masing-masing. Termasuk 1.000 orang warga di Lampung yang mengungsi pasca gempa.

"Di Banten semalam ada, tapi semua sudah kembali ke rumah masing-masing. Alhamdulillah tidak ada pengungsi. Di Lampung ada 1.000 orang tapi pagi ini sebagian besar sudah pulang," ujarnya.

Gempa di Banten ini tentu mengkhawatirkan masyarakat terlebih adanya peringatan potensi tsunami. Tapi kini keadaan sudah berangsur baik, dan semoga juga tak ada gempa susulan lagi guys.

Tags :