Dipenuhi Sampah, Sejumlah Kali di Bekasi Jadi Berwarna Hitam dan Berbau Busuk. Bikin Pemkot Kewalahan!

Kali Pisang Batu
Hamparan sampah sejauh 1,5 km di Kali Pisang Batu, Bekasi | metro.tempo.co

Dari mana sumbernya?

Permasalahan sampah di berbagai wilayah di Indonesia nampaknya masih harus menempuh jalan panjang untuk benar-benar terselesaikan. Seperti halnya yang saat ini dirasakan oleh Pemerintah Kota dan Kabupaten Bekasi. Pasalnya, sejumlah sungai di bekasi dalam satu bulan terakhir kondisinya sangat kotor dan dipenuhi oleh sampah.

Dampak buruk dari sungai yang dihuni oleh sampah ini jelas dirasakan oleh warga sekitar. Air tanah yang digunakan warga menjadi berubah warna dan berbau sehingga tidak bisa digunakan untuk keperluan sehari-sehari, seperti mandi dan mencuci.

Belum lagi saat musim hujan tiba. Sungai akan meluap dan air dengan warna hitam dan bau tidak sedap menggenangi rumah-rumah warga. Akibatnya, tidak sedikit warga yang mengalami gangguan kesehatan.

Hanya dalam waktu satu bulan, tiga sungai di Kabupaten dan Kota Bekasi dipenuhi oleh sampah. Ketiga sungai tersebut adalah Kali Pisang Batu, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi; Kali Blancong, Medan Satria, Kota Bekasi; Kali Jatimulya, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi

1.

Kali Pisang Batu

Kali Pisang Batu
Sampah di Kali Pisang Batu | nasional.republika.co.id

Kali Pisang Batu adalah sungai yang melintang di tiga desa yang berbatasan langsung dengan Kota Bekasi. Tiga desa tersebut adalah Desa Setia Asih, Desa Setia Mulya, dan Desa Pahlawan Setia. Kali Pisang Batu kini penuh oleh sampah sepanjang 1,5 km.

Jenis sampah yang paling banyak ditemukan di Kali Pisang Batu adalah sampah rumah tangga, seperti sampah plastik, kemasan makanan dan minuman, botol, dan sebagainya. Ada juga batang kayu besar dan kasur yang menghambat aliran sungai.

Dodi Agus Supriyanto,Kabid Kebersihan Dinas Lingkuhan Hidup Kabupaten Bekasi, mengatakan bahwa sampah yang memenuhi Kali Pisang Batu sebagian besar berasal dari sungai di Kota Bekasi. Dugaan ini berdasarkan pada perbandingan jumlah warga sekitar sungai dengan jumlah sampah yang tidak sesuai.

Pemerintah Kabupaten Bekasi rupanya telah mengambil langkah penanganan untuk membersihkan Kali Pisang Batu. Sampah-sampah di sungai tersebut sudah diangkut selama satu bulan oleh sejumlah truk sampah dan kini sudah tidak nampak lagi berserakan di Kali Pisang Batu.

Meski demikian, 2.000 ton sampah sudah mengotori air di Kali Pisang Batu. Airnya tetap berwarna hitam dan menyebarkan bau tidak sedap. Alhasil, warga sekitar tetap kesulitan menggunakan air dari Kali Pisang Batu.

2.

Kali Blancong

Kali Pisang Batu
Sampah di Kali Blancong | megapolitan.kompas.com

Kali Blancong adalah hilir dari Kali Pisang Batu. Sungai ini terletak di Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi. Tumpukan sampah rumah tangga sepanjang 300 meter juga ditemukan di perairan Kali Blancong.

Ketika musim hujan tiba, sampah tersebut terbawa arus hingga ke Kali Pisang Batu. Tidak jauh berbeda dengan Dodi Agus Supriyanto, Lurah Pejuang, Isnaini, juga mengatakan bahwa sampah di Kali Blancong bersumber dari sungai lainnya.

Isnaini bahkan menjamin bahwa warga di sekitar sungai tidak pernah membuang sampah sembarangan karena piha kelurahan selalu mendatangi rumah-rumah warga untuk mengangkut sampah.

Sama seperti di Kali Pisang Batu, sampah-sampah di Kali Blancong pun sudah dibersihkan dan diangkut dengan alat berat. Proses pembersihan yang berlangsung selama satu minggu ini difasilitasi oleh Pemkot Bekasi.

3.

Kali Jatimulya

Kali Pisang Batu
Sampah di Kali Jatimulya | megapolitan.kompas.com

sepanjang 50 meter. Warga sekitar Kali Jatimulya menduga bahwa sampah-sampah ini datang dari sungai di Kota Bekasi. Akibatnya, sampah yang sangat banyak ini mendatangkan banjir saat musim hujan.

Warga sekitar Kali Jatimulya pun berinisiatif membangun bendungan di tengah sungai yang terbuat dari kayu untuk menghambat sampah agar tidak sampai di Sungai Kalimalang.

Melihat permasalahan sampah yang kian darurat, Pemkot dan Pemkab Bekasi menyusun solusi bersama. Mereka sepakat untuk memasang jaring sampah di setiap perbatasan wilayah. Hal ini berguna untuk menghalau sampah dan pemerintah setempat pun bisa mengetahui sumber datangnya sampah.

Selain itu, Dinas Lingkungan pun akan menggerakkan beberapa petugas di setiap desa untuk rutin mengangkut sampah. Langkah ini diambil agar warga tidak membuang sampah di sungai. Rancangan solusi ini diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan sampah di sungai-sungak wilayah Bekasi.

Artikel Lainnya

Semoga langkah yang diambil oleh Pemkot dan Pemkab Bekasi bisa berkelanjutan dan benar-benar bisa menuntaskan permasalahan sampah di wilayah Bekasi. Selain upaya dari pemerintah setempat, warga sekitar pun harus mengupayakan agar lebih tertib dan bertanggung jawab terkait pembuangan dan produksi sampah.

Tags :