Marak Covid-19, Perantau Asal Wonogiri Pilih Pulang Kampung

Ilustrasi mudik
Ilustrasi mudik | www.thejakartapost.com

Ribuan perantau asal Wonogiri di Jabodetabek memilih mudik di tengah pandemi corona

Saat ini wilayah DKI Jakarta menjadi episentrum penyebaran Covid-19 sehingga bagi para perantau sangat dianjurkan untuk tidak mudik ke daerah masing-masing. Hal ini sangat dikhawatirkan akan membuat penyebaran wabah Covid-19 semakin parah.

1.

Perantau asal Wonogiri memilih mudik

Ilustrasi mudik
Ilustrasi mudik | www.thejakartapost.com

Ribuan perantau asal Wonogiri yang berada di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi memilih mudik ke kampung halaman di tengah pandemi corona. Dilansir oleh Tempo, penumpang bus asal Jabodetabek yang masuk ke Wonogiri biasanya sekitar 1400 orang. Sejak tanggal 19 Maret 2020, jumlah penumpang melonjak menjadi 2000an orang setiap hari.

Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Tipe A Giri Adipura Wonogiri, Agus Hasto Purwanto, menyatakan kedatangan bus AKAP yang biasanya hanya 90-95 bus setiap hari kini melonjak menjadi 118-131 bus dengan rata-rata penuh penumpang.

Baca Juga: Polemik Mudik Saat Bencana Wabah Corona Melanda, MUI: Haram!

Menurut Agus, perantau asal Wonogiri di Jabodetabek didominasi oleh wiraswasta atau pedagang. Alhasil, mereka kesulitan mendapatkan penghasilan sehingga memilih untuk pulang ke kampung halaman.

“Saat ini di Jakarta sudah banyak yang stay at home akibat virus Covid-19. Sebagai dampaknya, mereka tidak mendapatkan penghasilan dan akhirnya balik ke kampung halaman,” ujar Agus kepada Tempo.

2.

Butuh kerjasama pemilik otobus dan terminal

Ilustrasi mudik
Ilustrasi mudik | www.thejakartapost.com

Penumpang yang datang dari Jakarta sebagian besar turun di Kecamatan Baturetno, Pracimantoro, Jatisrono, Purwantoro, dan lain-lain. Sementara yang turun di Terminal Giri Adipura hanya sekitar 3-5 orang..

Sadar akan bahayanya penyebaran Covid-19, Agus mengatakan bahwa pihak terminal melakukan penyemprotan desinfektan dan menyiapkan handsanitizer di lingkungan terminal.

Baca Juga: Setuju Koruptor Dibebaskan Karena Corona, Ketua Komisi III DPR: Atas Nama Kemanusiaan

Berdasarkan keterangan dari Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Wonogiri, Ismiyanto, pihaknya akan bekerja sama dengan beberapa pihak terkait untuk mengatasi lonjakan penumpang asal Wonogiri dari wilayah Jabodetabek.

Sayangnya, tidak semua penumpang turun di terminal. Banyak penumpang yang langsung turun di daerah yang dekat dengan kediamannya. Oleh sebab itu, pemilik otobus harus mau bekerjasama mencegah Covid-19 dengan melakukan penyemprotan desinfektan dan menyediakan handsanitizer.

3.

Bupati Wonogiri: Kami sudah sosialisasi

Ilustrasi mudik
Ilustrasi mudik | www.thejakartapost.com

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, menyebut lonjakan arus mudik dari Jabodetabek ke Wonogiri di tengah pandemi corona ini sebagai kultur ekonomi masyarakat. Joko yakin, warga Wonogiri sudah paham jika ada warga dari perantauan yang pulang ke kampung halaman dan menunjukkan gejala Covid-19, harus segera melapor dan memeriksakan diri ke puskesmas terdekat.

“Kami tidak perlu gagap menghadapi situasi tersebut. Kamu sudah melakukan sosialisasi setiap hari sampai ke tingkat RT melalui imbauan keliling yang dilakukan Forkompincam setempat,” kata Joko, dikutip dari Tempo.

“Sosialisasi melahirkan imbauan, imbauan melahirkan pemahaman. Setelah masyarakat paham, diharapkan ada respons kemudian ada tindakan. Langkah kami terstruktur,” tambah Joko.

Artikel Lainnya

Masalah demikian memang sangat dilematis. Di satu sisi, para perantau tersebut tidak lagi memiliki penghasilan yang cukup untuk bertahan hidup di kota. Sementara pilihan mereka untuk pulang ke kampung halaman pun sangat berisiko menyebarkan virus corona. Oleh sebab itu, pemerintah harus segera mengambil langkah tepat untuk menyiasati masalah ini.

Tags :