Ketahuan Ijazah Kampusnya Tipu-Tipu. Wakil Menteri Luar Negeri Malaysia Dituntut Mundur!

Marzuki Yahya
Wakil Menteri Luar Negeri Malaysia, Marzuki Yahya dianggap berbohong terkait latar belakang pendidikannya. | www.parlimen.gov.my

Ngakunya sih lulusan Cambridge, tapiā€¦

Wakil Menteri Luar Negeri Malaysia Marzuki Yahya dituntut untuk mundur dari jabatannya karena sudah melakukan penipuan pada publik. Banyak warga negara Malaysia kecewa karena Marzuki sudah berbohong terkait latar belakang pendidikannya selama ini.

Marzuki Yahya yang sempat mengaku memiliki gelar administrasi bisnis dari University of Cambridge, Inggris akhirnya terbongkar setelah ditekan oleh warga dan pihak oposisi pemerintah Malaysia. Dia pun mengaku bukan lulusan University of Cambridge, melainkan Cambridge International University.

Alhasil, pengakuannya ini makin membuat gelombang tuntuan mundur Marzuki makin gencar. Kok bisa sih?

1.

Marzuki diketahui sempat ngeyel mengakui sebagai lulusan University of Cambridge

Marzuki Yahya
Marzuki sempat bersikeras jika dirinya merupakan lulusan University of Cambridge sebelum akhirnya membuat klarifikasi. | valdaiclub.com

Dilansir dari Liputan6.com, Marzuki pernah membantah jika dirinya berbohong dan bersikeras mengakui dirinya merupakan lulusan University of Cambridge. Namun, pada Rabu (6/2) Marzuki melakukan klarifikasi dan mengaku jika dia bukan merupakan lulusan University of Cambridge.

Sontak, Marzuki mendapatkan serangan dan bullyan dari warganet di Malaysia. Dia dijuluki sebagai pembohong.

2.

University of Cambridge dan Cambridge International University sekilas namanya mirip, tapi jauh berbeda

Marzuki Yahya
Meskipun namanya mirip, University of Cambridge jauh berbeda dengan Cambridge International University. | www.bigissue.com

Mungkin jika kamu lihat sekilas, nama kedua universitas tersebut memang mirip. Tapi keduanya memiliki perbedaan yang sangat mencolok. University of Cambridge yang dikenal sebagai kampus terbaik di dunia berada di Inggris.

Sedangkan, Cambridge International University berada jauh di Amerika Serikat. Parahnya lagi, meskipun memiliki nama yang sama, kualitas kedua kampus ini jauh berbeda. Cambridge International University diketahui menjadi salah satu universitas yang tidak terakreditasi di AS.

3.

Tuntutan mundur bergejolak, Marzuki dianggap tidak berkompeten

Marzuki Yahya
Masalah ini mendapatkan kritikan keras dari Ketua Divisi Pemuda UMNO Asyarf Wajdi Dusuki (Kanan). | says.com

Warga Malaysia yang sudah kadung emosi dan tidak ingin adanya pejabat pembohong yang memerintah akhirnya menuntut Marzuki Yahya mundur. Selain itu, Marzuki juga dianggap sebagai pejabat yang tidak berkompeten setelah fakta pendidikannya benar-benar terungkap ke publik.

"Ända menipu rakyat dengan gelar palsu dan kemudian mengklaim anda memerangi korupsi serta mendorong pemerintahan yang beretika dan bersih?” sindir ketua divisi pemuda UMNO Asyarf Wajdi Dusuki dilansir dari New Straits Times, Jumat (8/2).

4.

Marzuki Yahya berkelit jika itu hanya kesalahpahaman saja

Marzuki Yahya
Marzuki Yahya berkelit jika ijazahnya hanya sebagai langkah mengembangkan bisnis yang dia miliki. | twitter.com

Tidak ingin menyerah dan mencoba menenangkan suasana, Marzuki Yahya menyebut jika isu ini merupakan kesalahpahaman saja. Dia pun mengaku jika gelar yang dia dapatkan dari Cambridge International University sebagai langkah pengembangan bisnisnya.

“Saya kira, kelompok pengkritik ini salah memahami. Saya belajar dan lulus dari Cambridge International University, Amerika Serikat. Saya bekerja di bidang logistik (sebelum terjun ke politik). Saya hanya menggunakan ijazah itu demi mengembangkan bisnis,” kelit Marzuki atas gencarnya tuntutan mundur yang menerpa dirinya.

Artikel Lainnya

Pengakuan kebohongan Wamenlu Malaysia Marzuki Yahya bisa menjadi masalah pelik pemerintahan PM Mahathir Mohamad. Apalagi, Mahathir berjanji akan memerangi korupsi dan meningkatkan integritas pemerintah.

Kalau di Indonesia kira-kira gimana ya? Kayaknya banyak juga pejabat yang ngaku sebagai lulusan universitas terkenal di luar negeri tapi tidak bisa memberikan dampak nyata untuk negeri. Malah, tidak sedikit dari mereka yang terjebak dalam pusaran praktik korupsi.

Tags :