Perjalanan Karier Pelawak Qomar yang Tertangkap Pemalsuan Ijazah, Ternyata Pernah Jadi Rektor!
26 Juni 2019 by Faizah Pratama
Qomar pernah jadi guru dan kepala sekolah
Pelawak Nurul Qomar atau yang juga dikenal sebahai Haji Komar menggegerkan publik dengan kabar penangkapannya. Pria berusia 59 tahun itu ditahan di Mapolres Brebes, Jawa Tengah pada Senin (24/06/2019) pada pukul 21.00 WIB. Komedian itu ditahan paksa dari rumahnya setelah beberapa kali mangkir dari pemeriksaan soal kasus pemalsuan Ijazah.
Nurul Qomar diduga telah memalsukan ijazah S2 dan S3 saat mencalonkan diri menjadi Rektor Umus (Universitas Muhadi Setiabudhi) Brebes. Menurut penyidik Ijazah yang dipalsukan oleh tersangka adalah pendidikannya di salah satu universitas di Jakarta.
Selain menjadi seorang pelawak, Qomar rupanya pernah menduduki jabatan-jabatan penting di bidang pendidikan maupun politik. Berikut perjalanan kariernya!
Guru
Sebelum terjun ke dunia komedi, Nurul Qomar rupanya memang berkecimpung di dunia pendidikan. Pria kelahiran 11 Maret 1960 ini pernah menjabat sebagai Kepala Sekolah TK dan Guru SD di Jakarta pada 1985 hingga 1987.
Ia juga pernah mengajar di SMU Muhammadiyah Cirebon sebagai guru mata pelajatan Sosiologi dan Antropologi Budaya pada 2000 hingga 2001. Ia juga dikenal aktif memberantas buta hurys dan menjadi Duta Aksara Nasional.
Pelawak
Qomar mulai dikenal di dunia hiburan sejak membentuk kelompok lawak Empat Sekawan. Ia membangun grup tersebut bersama Derry, Eman, dan Ginanjar. Mereka dikenal sejak membintangi sitkom Lika-Liku Laki-Laki.
BACA JUGA: Pendidikan Nomor Satu, 6 Artis Tanah Air Ini Berhasil Raih Gelar Doktor
Cerdas dan Berprestasi, 5 Artis Tanah Air Ini Bisa Tembus Kampus Top Dunia
Anggota DPR RI
Qomar juga terjun ke dunia politik. Ia menjadi Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat pada periode 2004-2009. Kemudian, ia kembali dipercaya menjadi wakil rakyat di DPR RI untuk periode 2009 hingga 2014 dari partai yang sama. Saat ini Qomar tercatat sebagai politisi dari Partai Nasdem.
Calon bupati
Pada pemilihan kepala daerah 2013 lalu, Nurul Qomar mencalonkan diri menjadi Bupati Cirebon. Ia berpasangan dengan H. Subhan. Pada Pilkada 2018, ia kembali mencalonkan diri menjadi bupati tetapi berpasangan dengan Mohammad Luthfi. Sayangnya, Qomar sama-sama gagal dalam kedua pilkada itu.
Rektor
Tak hanya memiliki jabatan penting di bidang politik, Qomar juga menjabat posisi terhormat di sebuah kampus. Ia resmi dilantik menjadi Rektor Universitas Muhadi Setiabudi (Umus) Brebes, Jawa Tengah pada bulan Februari 2017 lalu.
Pelantikannya dihadiri oleh ribuan mahasiswa dan tamu undangan lainnya pada Kamis, 9 Februari 2017. Qomar menjadi rector melalui surat keputusan nomor 001/SK/YMS/H/2017. Dari SK tersebut, ia menjabat selama periode 2017-2021.
Namun, pada 16 November 2017 Qomar menyerahkan surat pengunduran dirinya kepada pihak kampus. Kala itu ia mengaku ada persoalan internal kampus yang membuatnya tak nyaman. Kabar beredar, pengunduran dirinya terkait pencalonan dirinya menjadi calon bupati Cirebon.
Untuk meraih jabatan rektor tersebut, Qomar diduga telah memalsukan pendidikan S2 dan S3 nya. Sempat ditahan, Qomar telah dibebaskan pada Selasa (25/06/2019) karena alasan kesehatan.
